Halo sobat Narasa, disini ada yang pernah dengar tentang mocaf ? kalau belum, mina mau kasih tahu tentang apa itu mocaf dan mina kasih tahu juga salah satu olahan pangan dari tepung mocaf ya!
Mocaf adalah singkatan dari Modified Cassava Flour atau produk dari singkong yang sudah dimodifikasi dan diproses dengan cara tertentu yaitu dengan fermentasi oleh bakteri asam laktat sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dari tepung singkong biasa.
Tepung mocaf ini sendiri adalah produk inovasi dalam dunia pangan yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia, Dr. Achmad Subagio, dari Universitas Negeri Jember.
Selanjutnya adalah tepung mocaf ini juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan tepung singkong biasa, antara lain :
1. Kandungan nutrisinya lebih baik dibandingkan tepung singkong biasa
2. Kadar pati yang lebih tinggi dibandingkan tepung terigu (87.33% vs 60%-68%)
3. Bebas gluten atau biasa disebut gluten free, sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat umum dan juga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan penyakit celiac (gangguan autoimun yang menyebabkan tubuh menyerang sel sehat setelah mengonsumsi gluten), dan alergi gandum.
4. Tekstur yang mirip dengan tepung terigu
5. Dapat dijadikan sebagai bahan pengental dan filler pada produk seperti saus dan selai
6. Bisa dijadikan bahan perenyah seperti untuk membuat gorengan dan kue..
7. Dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan, seperti cookies, mie, dan roti
Nah, sekarang sobat Narasa jadi lebih tahu kan mengenai mocaf. Disini mina mau berbagi salah satu resep olahan pangan dari mocaf yaitu cookies mocaf. Dicatat resepnya ya.
Cookies Mocaf
Bahan-bahannya:
- Tepung mocaf : 100 gram (50% mocaf)
- Tepung terigu : 100 gram
- Gula putih halus : 100 gram
- Mentega : 160 gram
- Susu Bubuk : 24 gram
- Baking powder : 1 gram
- Telur :1 butir
Cara Membuat :
1. Gula halus, mentega, telur, diaduk menggunakan mixer hingga rata.
2. Masukkan tepung mocaf, tepung terigu, susu bubuk, dan baking powder ke dalam adonan yang sudah dimixer hingga merata. Cetak di atas loyang . Masukkan ke dalam oven dengan suhu 160 C selama 20 menit atau sampai matang ( sumber : facebook ladang lima )
Semoga penjelasan dari mina bisa bermanfaat ya bagi sobat Narasa semua!
Sumber : Dikutip dari berbagai sumber
Halo, Sobat Ekraf! Presiden terpilih, Prabowo Subianto, baru saja melaksanakan serangkaian pemanggilan penting ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin hingga Selasa (14-15 Oktober 2024). Pemanggilan ini bertujuan untuk menyeleksi calon menteri, wakil menteri (wamen), dan kepala badan/lembaga pemerintahan yang akan membantu menjalankan roda pemerintahan dalam lima tahun ke depan.
Dalam dua hari tersebut, Prabowo memanggil puluhan tokoh dari berbagai latar belakang profesi seperti politisi, pengusaha, akademisi, hingga artis. Tak hanya satu kali pemanggilan, namun agenda ini dilakukan secara bertahap.
Pada hari pertama, Senin (14/10/2024), Prabowo memanggil sebanyak 49 tokoh untuk mengisi posisi calon menteri. Nama-nama besar seperti Anis Matta (Ketum Partai Gelora), Bima Arya (mantan Walikota Bogor), hingga mantan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo disebut-sebut hadir untuk mengikuti pertemuan di Kertanegara.
Lanjut pada hari kedua, Selasa (15/10/2024), pemanggilan diteruskan dengan memanggil 59 tokoh. Para tokoh ini dikabarkan akan mengisi posisi calon wakil menteri dan kepala badan/lembaga pemerintah. Beberapa nama terkenal yang hadir adalah Raffi Ahmad, artis sekaligus pengusaha; Otto Hasibuan, pengacara kawakan; serta Gus Miftah, seorang tokoh agama. Mereka datang untuk bertemu langsung dengan Prabowo guna membicarakan kemungkinan peran mereka di pemerintahan mendatang.
Langkah ini dilakukan dengan sangat cermat. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa Prabowo masih mempertimbangkan nama-nama yang akan dipilih. Tak hanya soal posisi menteri, tetapi juga wakil menteri dan kepala lembaga yang tentunya memegang peranan penting dalam menjalankan program-program pemerintahan. "Nanti, pada waktunya akan disampaikan kepada media. Nama-nama yang diundang ini masih dalam pertimbangan," ujar Dasco.
Tak hanya itu, Sobat Ekraf, Prabowo juga dijadwalkan memberikan pembekalan kepada para calon menteri dan wakil menteri di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, pada Rabu (16/10/2024). Pembekalan ini dimulai pukul 08.00 pagi, dan kabarnya Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming, juga akan hadir. Pembekalan ini penting untuk memberikan arahan bagi para calon pemimpin tersebut sebelum mereka benar-benar dilantik dan mulai menjalankan tugas-tugas besar mereka.
Dengan berbagai tokoh lintas profesi dan latar belakang yang dipanggil, pemerintahan Prabowo-Gibran tampaknya akan mengedepankan kolaborasi yang beragam. Mulai dari pengusaha, politisi berpengalaman, hingga artis ternama seperti Raffi Ahmad dan musisi Yovie Widianto, menunjukkan bahwa Prabowo ingin membangun kabinet yang kaya akan perspektif dan inovasi.
Hal menarik tentunya karena Raffi Ahmad sebagai tim sukses Prabowo-Gibran kemarin juga ikut dipanggil. Rumornya Raffi akan dijadikan pejabat di kementerian Ekonomi Kreatif. Hmm menarik kan. Kira-kira bisa ga ya Raffi mengangkat ekonomi kreatif indonesia?
Tentunya, hal ini menjadi harapan baru bagi perkembangan berbagai sektor di Indonesia, termasuk industri ekonomi kreatif. Keterlibatan tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang diyakini akan memberikan warna baru dalam menjalankan roda pemerintahan. Kita tunggu pengumuman resmi terkait susunan kabinet ini, ya, Sobat Ekraf!
Bagaimana menurut Sobat Ekraf tentang pemanggilan tokoh-tokoh ini? Apakah keterlibatan mereka akan membawa dampak positif bagi industri kreatif dan sektor-sektor lainnya? Mari kita tunggu kelanjutannya bersama-sama!
MEMILIH PEMIMPIN DENGAN MENGANDALKAN PIMPINAN ROH KUDUS
Memilih adalah anugerah pemberian Tuhan kepada manusia dan anugerah ini adalah pertanda bahwa setiap manusia mempunyai tanggung-jawab di dalam hidupnya. Manusia sebagai mahkluk yang bertanggung-jawab, terpanggil juga mempunyai tanggung-jawab “memilih”. (Ulangan 30:19-20) Demikian juga setiap orang Kristen maupun organisasi gereja sebagai institusi yang hadir di tengah masyarakat. Setiap warga gereja diutus ke dalam dunia untuk berkarya bagi dunia ini. Dasar pengutusan itu adalah karya Allah sendiri yang telah menciptakan, yang terus memelihara, yang telah menebus dan yang terus berkarya meenyempurnakan ciptaan-Nya dengan selalu memberikan kebaikannya bagi dunia.Kita terpanggil memilih pemimpin baik. Apa orang yang paling baik hati, atau orang yang paling tegas, atau orang yang paling jujur atau yanga bagaimana? Apakah peranan Roh Kudus di dalam proses pemilihan itu? Apa kualifikasi seorang pemimpin?.
Alkitab tidak mempromosikan satu model kepemimpinan yang ideal, atau satu sistem yang siap pakai yang tinggal kita tiru. Yang disediakan oleh Alkitab ialah beberapa prinsip, pola, atau model, yang perlu kita reaktuaalisasikan ke situasi kongkret kita masing-masing. Oleh karena itu jangan kita memutlakkan satu system kepemimpinan tertentu, apalagi seorang pemimpin tertentu. Yang harus kita terapkan ialah prinsip-prinsip-Nya. Tetapi bagaimana itu kita terapkan secara praktis, tidak selalu konstan atau permanent. Ia tergantung pada dua faktor. Pertama, apakah ia taat asas terhadap apa yang dikehendaki Tuhan! Kedua , apakah ia tepat guna di tengah-tengah tuntutan kebutuhan kongkret yang ada. Prinsip dasariah alkitabiah mengenai kepemimpinan Kristen itu ada dua. Prinsip fundamental yang pertama, ada keanekaragaman bentuk kepemimpinan. Sedang prinsip pokok yang lain adalah: Hanya ada satu Pemimpin. Pemimpin satu-satunya tersebut adalah TUHAN sendiri. God is the Leader, not merely a leader. Sebab kita hanya mempunyai satu Pemimpin, maka yang lain adalah pemimpin-pemimpin dalam huruf kecil. Artinya, yang menjadi pemimpin bukan oleh karena otoritas yang berasal dari diri sendiri, melainkan dari Dia semata-mata.
Mandat kepemimpinan yang diberikan oleh Allah kepada manusia bersumber pada kesegambaran antara manusia dengan Allah, bahwa manusia diciptakan ‘menurut gambar Allah’ (Kejadian 1:27). Karena manusia diciptakan sebagai imago dei, artinya secitra dengan Allah, maka manusia diberi karunia oleh Allah untuk memiliki, sekalipun dalam arti yang amat terbatas pada sifat-sifat ilahi. Misalnya, akal budi, hati nurani, pengetahuan akan yang benar-salah atau baik-jahat, kebebasan, kreativitas, kekuasaan, transendensi, dan sebagainya.
Salah satu yang sangat populer dewasa ini ialah system “demokrasi” Di mana demokrasi diperkenalkan untuk pertama kali? Di Taman Eden . Kisah purba tentang penciptaan di Taman Eden menampilkan Allah sebagi demokrat pertama dalam sejarah. Alkisah, ketika itu Allah mau memberi nama kepada semua binatang yang diciptakan-Nya. Ada ribuan jenis binatang, jadi mereka perlu diberi nama. Dalam budaya Yahudi purba perbuatan memberi nama dinilai sangat penting. Pihak pemberi nama dianggap mempunyai wibawa dan kekuasaan atas penerima nama. Lalu apa yang terjadi ? Ternyata Allah melimpahkan wewenang itu kepada Adam. Mungkin Allah berpikir, sebaiknya Adamlah yang memberi nama sebab Adam yang akan menjadi mitra dan sesama makhluk di bumi dengan binatang-binantang itu. Begitulah Adam dipercayakan dan diberi wewenang penuh untuk memilih nama bagi tiap jenis binatang. Hikayat Kejadian mencatat,”Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; Dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup demikianlah nanti nama makhluk itu”.(Kej.2:19).
Dalam Kejadian 18 juga dicatat sebuah praktek demokrasi yang lain. Ketika Allah mau menentukan hari depan kota Sodom dan Gomora, Allah tidak membuat keputusan itu seorang diri. Allah melibatkan Abraham dalam proses pengambilan keputusan . Masukan dari Abraham dijadikan faktor yang turut menentukan dalam keputusan Allah (Kej.18:16-33).
Itulah asas demokrasi (demos, umat, warga, rakyat; kratos: wewenang, kekuasaan). Asas demokrasi sebenarnya sederhana sekali: keputusan dibuat bukan hanya oleh orang yang memimpin, melainkan secara bersama dengan orang yang dipimpin.
Sikap demokratis ini tampak dipraktekkan oleh Gereja Pertama. Kisah Para Rasul 15 mencatat adanya pertikaian pendapat di Gereja Yerusalem. Menurut ayat 6 mula-mula hanya ada rasul-rasul dan penatua-penatua. Lalu di ayat 12 dicatat bahwa”seluruh umat”hadir. Kemudian di ayat 22 dicatat bahwa pengambilan keputusan dilakukan oleh”rasul-rasul dan penantua-penatua beserta seluruh jemaat itu” Di situ keputusan tidak hanya dibuat oleh pemimpin melainkan bersama-sama dengan orang yang dipimpin.
Bagaimana cara pemilihan seseorang di dalam Alkitab ? Apakah Alkitab memakai hanya system ‘demokrasi’?. Di dalam Kis.1:21-26 kita boleh melihat sepintas pada cara pemilihan seseorang untuk menggantikan kedudukan Yudas di dalam bilangan para rasul. Buat kita, hal ini agak janggal, yaitu dengan membuang undi. Akan tetapi, di antara orang Yahudi, hal ini biasa dilakukan sebab semua tugas dan jabatan di dalam Bait Allah dilakukan melalui undian. Cara yang biasa dilakukan ialah, nama-nama para calon dituliskan di atas sebuah batu. Batu-batu tersebut dimaksudkan ke dalam sebuah bejana. Kemudian bejana itu diguncang sampai sebuah batu keluar. Nama yang tertulis pada batu yang pertama keluar tersebut adalah orang yang terpilih untuk jabatan tersebut.Pekerjaan Roh Kudus di dalam jemaat mula-mula Nampak, Pertama . RohKudus adalah sumber untuk semua bimbingan.Roh Kuduslah yang menggerakkan Filipus untuk mendekati sida-sida dari Etiopia (Kis.8:29). Roh Kudus mempersiapkan Petrus untuk menerima kedatangan utusan Kornelius(Kis.10:19),menyuruh Petrus untuk menerima pergi bersama dengan utusan itu tanpa ragu lagi(Kis.11:12). Roh Kudus mengarahkan Sidang di Yerusalem dalam membuat keputusan (Kis.15:28).Tak ada keputusan besar yang pernah dibuat, tak ada langkah penting yang pernah dimulai oleh jemaat perdana tanpa bimbingan Roh Kudus. Gereja Perdana adalah suatu persekutuan yang dipimpin oleh Roh. Kedua, semua pemimpin jemaat adalah orang-orang yang dipimpin Roh.Tujuh orang yang terpilih adalah orang yang dipenuhi Roh(Kis.6:3). Stefanus dan Barnabas adalah orang-orang yang dipenuhi Roh(Kis.7:55;11:24). Semua anggota jemaat perdana hidup dalam Roh sebagaimana mereka hidup di udara yang mereka hirup setiap saat.. Ketiga,Roh Kudus adalah sumber kuasa dan keberanian setiap hari.Murid-murid menrima kuasa pada waktu Roh Kudus turun atas mereka(Kis.1:8). Keberanian dan kefasikan Petrus berbicara di hadapan Sanhedrin merupakan hasil dari pekerjaan Roh(Kis.431) Terakhir, Kis 5:32 berbicara tentang Roh Kudus “yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia”.Di sini ada kebenaran yang besar, bahwa ukuran Roh Kudus yang dapat dimiliki seseorang ditentukan oleh sifat orang itu sendiri.Artinya, bahwa orang yang secara jujur berupaya melakukan kehendak Allah akan mengalami lebih banyak keajaiban Roh Kudus. Bagaimana kita memilih? Ada beberapa kode etik untuk memilih ini demi kemajuan pada periode mendatang. Pilihlah yang minimal memenuhi kriteria berikut:
Pertama, mengutamakan kepentingan bersama. Jangan memilih karena alasan egoisme/kepentingan diri sendiri/kelompok, melainkan untuk kepentingan bersama sebagai jemaat. Pimpinan adalah pemimpin gereja, maka kepentingan umatlah adalah alasan utama memilih seorang pemimpin.. Kita memilih seorang pemimpin yang terbuka terhadap perbedaan dan yang bisa menjamin bahwa ia akan mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan kelompok saja.
Kedua, memiliki visi dan misi yang jelas. Orang yang layak dipilih adalah mereka yang punya visi dan misi yang jelas. Pemimpin yang punya target dan sasaran yang jelas dan yang menawarkan jalan realistik untuk mencapai target dan sasaran itu.
Ketiga, memiliki program kerja yang sesuai kebutuhan umat. Pilihlah pemimpin yang punya program kerja sesuai dengan kebutuhan jemaat.
Keempat, non-diskriminatif. Masalah diskriminasi (gender, ras) masih merupakan sesuatu yang sangat rawan dalam kehidupan jemaat. . Karena itu dibutuhkan pemimpin yang benar-benar non-diskriminatif.
Terakhir adalah suara hati. Suara hati merupakan instansi dalam diri setiap orang yang dapat mencahayai motivasi kita semurni-murninya untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, yang pantas dan yang tidak pantas. Peranan doa yang memohon Roh Kudus untuk menerangi hati dan pikiran kita. Sehingga kita diberi kemauan dan kemampuan membuat keputusan.
Mandat kepemimpinan yang diberikan oleh Allah kepada manusia bersumber pada kesegambaran antara manusia dengan Allah, bahwa manusia diciptakan ‘menurut gambar Allah’ (Kejadian 1:27). Karena manusia diciptakan sebagai imago dei, artinya secitra dengan Allah, maka manusia diberi karunia oleh Allah untuk memiliki, sekalipun dalam arti yang amat terbatas pada sifat-sifat ilahi. Misalnya, akal budi, hati nurani, pengetahuan akan yang benar-salah atau baik-jahat, kebebasan, kreativitas, kekuasaan, transendensi, dan sebagainya.
Selamat memilih! Tuhan memberkati!
Luhut P. Hutajulu
"Kita tingkatkan kualitas hidup perempuan Untuk menuju keluarga yang sehat."
Perjuangan hak Perempuan oleh masyarakat pada umumnya dimengerti sebagai perjuangan emansipasi perempuan. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata “emansipasi” diartikan sebagai, antara lain,”persamaan hak dalam hukum(kaum wanita sama haknya dengan kaum pria)”,(Poerwadarminta 1976:270). Realisasi dari gerakan emansipasi kaum perempuan di Indonesia dalam pengertian tersebut telah terwujud di banyak bidang seperti dilaksanakan Undang-undang Perkawinan Tahun 1974, diratifikasikannya Undang-Undang Anti Kekerasan, perbaikan Undang-Undang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia yang menuntut persamaan upah pekerja perempuan dengan pekerja laki-laki, dan sebagainya.
Sejarah perjuangan hak perempuan di Indonesia sesungguhnya bermula dan berangkat sejak Kartini mencetuskan ide-ide pembaharuan tentang pendidikan perempuan di kalangan rakyat Jawa. Kartini menulis seluruh aspirasi, cita-cita, ide-ide yang terkandung di dalam hatinya ke dalam surat-surat yang kemudian hari, setelah ia tiada, disusun oleh teman korespondensi Kartini, keluarga J.H Abendanon (menteri kebudayaan, agama dan kerajinan dari Hindia Belanda). Kumpulan surat-suta tersebut, meskipun tidak seluruhnya karena pertimbangan tertentu, disusun menjadi buku dengan judul Door Duisternis Tot Licht(Sesudah Gelap, Terbitlah Terang) terbit pada bulan April 1911. Dari buku tersebut juga memberikan inspirasi pada perhimpunan mahsiswa pribumi yang masih belajar di negeri Belanda, yaitu De Indisce Vereeniging,mempunyai kesadaran berbangsa. Peristiwa penting pada tanggal 2 Mei 1964, pengangkatan R.A. Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Bung Karno({residen RI pertama)mengukuhkan peranan Kartini sebagai pencetus gagasan kebangsaan dan pendobrak tradisi yang menghambat ke arah kemajuan.
Didorong oleh rasa tanggung jawab terhadap nasib perempuan, nasib rakyat kecil yang bodoh dan miskin, Kartini merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu. Diilhami oleh pejuang modernisasi India, seorang perempuan India bernama Pandita Ramabai, Kartini juga memimpikan terwujudanya: Jawa Modern”(Soemandri:1976;770). Istilah Indonesia belum dikenal waktu itu. Dengan semangat yang menggebu-gebu, demi mewujdkan impiannya Kartini menengelamkan dirinya pada bacaan-bacaan tentang segala hal dari sejarah sampai kepada Budaya dan Filsafat yang diminatinya. Kartini haus akan pengetahuan Barat yang dianggapnya sebagai wahana ke alam kebebasan.Kartini bertanya-tanya tidak ada seorang pun yag berani mengutarakannya, sehingga sering timbul pertanyaan dalam benak Kartini,”Siapa yang harus mulai?” Kartini memandang manusia lain sebagai sesama yang memiliki hak sama yang harus saling menghormati karena kemanusiaannya, bukan karena kedudukannya. Motto Kartini dalam menyelenggarakan kehidupan bersama diilhami oleh perjuangan Revolusi Perancis yang berdasarkan semboyan liberte, egalite, fraternite yang artinya kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan. Dengan demikian Kartini telah melakukan pendobrakan adat feudal yang untuk waktu itu cukup revolusioner. (Soemandari:1976:79) Lalu bagaimana prosesnya hingga Kartini bisa merealisasikan cita-cita mulianya?
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau biasa dikenal dengan nama R.A Kartini merupakan putri dari pasangan R.M. Sosroningrat dan M.A Ngasirah. Ayahnya seorang bangsawan yang juga menjabat sebagai Bupati Jepara. Sementara ibunya merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara.Di era itu, wanita-wanita di negeri ini belum bisa memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Para wanita belum diizinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria, bahkan mereka juga tidak bisa menentukan pasangannya sendiri. Kartini sendiri hanya diizinkan sekolah sampai tamat E.L.S. (Europese Lagere School) atau setara dengan sekolah dasar. Setelah tamat sekolah, Kartini harus menjalani masa pingitan hingga saatnya tiba untuk menikah. Ini merupakan adat-istiadat yang berlaku di Jepara di saat itu. Saat remaja, Kartini banyak bergaul dengan orang terpelajar serta aktif dalam melakukan surat-menyurat dengan temannya yang berada di Belanda. Tak hanya itu, beliau juga gemar membaca surat kabar atau majalah kebudayaan Eropa dan buku-buku, khususnya buku tentang kemajuan wanita. Ketertarikannya dalam membaca, akhirnya membuat Kartini memiliki wawasan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Dari sinilah, Kartini mulai menyadari bahwa wanita sebangsanya sangat tertinggal jika dibandingkan dengan bangsa lain, terutama Eropa. Sejak saat itu, beliau mulai memberikan perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita dengan membandingkan antara wanita Eropa dan pribumi. Selain itu, Kartini juga menaruh perhatian pada masalah sosial. Menurutnya, seorang wanita juga perlu memperoleh hak yang sama dengan pria perihal kebebasan, otonomi dan juga kesetaraan hukum. Kondisi tersebut akhirnya membuat Kartini bertekad untuk memajukan wanita bangsa Indonesia. Beliau mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk wanita di Jepara. Sekolah tersebut mengajarkan cara menjahit, menyulam, memasak dan lainnya.
Sepeninggal Kartini, keluarga van Deventer tokoh politik Etis di era kolonial Belanda mendirikan Yayasan Kartini dan membangun Sekolah Wanita. Sekolah wanita ini pertama didirikan di Semarang, lalu meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Untuk mengenang jasa Kartini, sekolah tersebut pun diberi nama “Sekolah Kartini”
Diawali dengan perjuangan hak perempuan untuk mendapat pendidikan yang dirintis oleh Kartini(1879-1904) disusul oleh Dewi Sartika (1884-1947) dari Jawa Barat, Maria Walanda Maramis (1827-1924) dari Sulawesi Utara Nyai Ahmad Dahlan(1892-1936) dari Yogyakarta disusul oleh berbagai pergerakan perempuan menjelang kemerdekaan. Organisasi-organisasi massa yang bersifat kebangsaan muncul antara lain, Putri Mardiko (1912) dari Budi Utomo, Aisiyah(1917) dari Muhammadiyah, Jong Java Dames Afdeling(1924), wanita Katolik, Wanita Utomo(1925 dam lainnya. Pada tanggal 22 Desermber 1928 terjadilah untuk pertama kali Kongres Perempuan I di Yogyakarta yang disusul derngan KPI(kongres Perempuan Indonesia)pada tahun 1935 dan pada tahun 1946 terbentuk sebuah federasi organisasi-organisasi perempuan yang dinamakan KOWANI(Kongres Wanita Indonesia). Gerakan pembentukan partai juga menjadi kesempatan mengangkat peranan dan kedudukan di dalam ,masyarakat dan gereja. Di dalam masyarakat terbentuk Persatuan Wanita Kristen Indonesia(PWKI) untuk menggalang kekuatan merebut kemerdekaan. Dra Juliana Sarumpaet Hutabarat, menjadi pelopor mendirikan persatuan ini
Gerakan ini di gereja sudah dimulai dengan mengirim Diakones N.D Gultom sekolah ke Jerman dan dialah perempuan pertama orang Batak merintis pendidikan di luar negeri.(17 Feberuari 1927-18 April 2021)Tahun 1952 berangkat ke Dusseldorf-Kaisersswerth,Jerman. Setelah kembali dari Jerman perjuangan perempuan semakin gencar. Sejak tanggal 17 Mei 1971 didirikanlan Pendidikan Diakones pertama di Balige dan tanggal 23 Agustus 1983 dilakukan penahbisan Diakones pertama di HKBP Balige oleh Ephorus Ds. GHM. Siahaan. Model baju pakaian dinas resmi Diakones disamakan dengan model yang dibawa oleh Diakones N.D.Gultom. Sejak tahun 1952 di dalam Sinode Godang HKBP resmi dibentuk seksi perempuan dan tahun 1972 di dalam Sinode Godang diterimalah perempuan menjadi penatua. Di dalam Tata Gereja HKBP 1982-1992 , HKBP telah menerima perempuan menjadi pendeta di Gereja HKBP. Dan tanggal 27 Yuli 1986, penahbisan pendeta pertama perempuan di HKBP, yaitu Noorce P. Lumbantoruan STh di HKBP Pematang Siantar.
Tulisan “Sesudah Gelap terbitlah terang” menjadi inspirasi bagi para tokoh Indonesia seperti W.R Soepratman. Pemikiran Kartini dalam memajukan bangsa Indonesia, membuat Soepratman berinisiatif menciptakan lagu “Ibu Kita Kartini” sebagai salah satu penghargan atas perjuangan yang telah beliau lakukan.
Presiden Soekarno juga mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964. Isinya mengenai penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan juga menetapkan hari lahir Kartini yakni 21 April diperingati sebaai Hari Kartini hingga saat ini.
Berkat perjuangan Kartini, kini wanita Indonesia, baik di dalam masyarakat maupundi dalam gereja termasuk di Gereja HKBP. Sekarang laki-laki dan perempuan jadi memiliki kebebasan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Selain itu, perempuan juga mendapatkan kesetaraan hak dengan pria dalam hal otonom dan kesetaraan hukum.
Catatan: Diakones N.D. Gultom baru meninggal 19 April 2021 di RS Balige. Beliaulah pelopor perempuan pertama di HKBP.
2 April 2024 Pdt.Luhut P. Hutajulu
Bagaimana memulai usaha bagi pemula, Melihat Potensi Sekitar, Permasalahan Bisnis Pemula, Membuat Bisnis Plan ?
Dalam sesi ini, kita akan banyak belajar dari praktisi bisnis secara langsung.
Kita juga akan diajak berkunjung ke beberapa Tempat Usaha, sehingga bisa langsung mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bisnis UMKM, baik skala rumahan hingga skala besar.
Setelah melihat langsung tempat usaha dan mendapatkan segala macam informasinya, kita akan diajarkan cara membuat Bisnis Plan, cara mencari data potensi pasar, dll.
DON'T MISS IT !!!
Data BPPK Kemenkeu RI (2022) mengungkapkan :
Dalam sesi pelatihan ini, kita akan diajarkan bagaimana cara agar bisa menjadi yang 5% tersebut.
Kita akan diajarkan bagaimana mengatur Cash Flow, merencanakan Proteksi terhadap diri kita dan aset kita, juga mengelola investasi dan dana pensiun.
Semuanya sangat bermanfaat untuk kita yg usia pensiun. Disampaikan oleh Ahlinya.
JANGAN LEWATKAN !!!
Kesehatan di usia Pensiun adalah sangat krusial, karena menurunnya fungsi organ-organ tubuh dan sistem tubuh lainnya.
Oleh karenanya, menjaga pola hidup sehat adalah pilihan satu-satunya, agar kita bisa tetap bertahan selama yang bisa kita capai.
Dalam sesi pelatihan ini, kita akan diajak mengenali penyakit-penyakit memasuki Usia Pensiun, dan mengelola hidup sehat di masa pensiun.
Kita juga akan diberi tip-tip hidup sehat, oleh Dokter Senior yang sudah malang melintang ke berbagai negara, terutama memberi pelatihan kepada komunitas usia pensiun.
Akan sangat rugi juka melewatkan kesempatan ini.
Sesi Psikologi Pensiun ini adalah untuk memahami situasi Psikologi Usia Pensiun, merubah pandangan Pensiun menjadi lebih Menyenangkan.
Ibarat bunga yang mempunya beberapa kelopak bungan, setiap individu juga mempunyai beberapa kelopak peran. Peran sebagai orang tua, sebagai karyawan, sebagai anak, sebagai warga di lingkungannya, dll.
Dalam sesi Psikologi Pensiun ini, kita akan diajak untuk mengidentifikasi peran-peran tsb, sekaligus menyelami INTI DIRI.
Peran-peran tersebut :
Bagaimana agar kita tetap bahagia walaupun ada peran yg harus kita tanggalkan ?
Semua akan dikupas tuntas dan dipraktekan di sesi ini, oleh Psikolog yang sudah menangani hal-hal tersebut.
Perdebatan dalam masyarakat kita mengenai hubungan gereja dengan partai politik sekaligus dengan kegiatan politik praktis. “Bolehkah Gereja Berpolitik?” dalam konteks kenegaraan Indonesia menjadi suatu pertanyaan yang harus dijawab secara hati-hati. Jawaban yang berbeda adalah suatu hal yang lumrah. Namun jawaban harus tetap diberikan, “boleh” atau “tidak” yang didukung dengan suatu alasan berdasarkan kajian yang ilmiah dan bertanggung jawab. Kajian dapat dimulai dengan mendefinisikan kata “gereja” secara konseptual-teologis. Gereja adalah institusi rohani karena ber-anggotakan orang-orang percaya, yang dipanggil keluar dari kegelapan dan menerima terang Kristus dan diutus kembali ke dunia yang gelap ini untuk menerangi kegelapan itu. Gereja adalah institusi rohani yang didirikan oleh Kristus di atas pengakuan akan kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat (Mat. 16: 16-18). Gereja berada di bumi (earthly) tetapi tidak bersifat duniawi (worldly). Gereja adalah lembaga Allah yang sakral (kudus) yang tidak boleh dikotori oleh nafsu dan ambisi-ambisi duniawi (Yun.: sarkos).
Kegiatan politik tidak dapat dipisahkan dari partai politik. Maka partai politik sering disebut sebagai kendaraan politik. Melalui partai politik inilah, golongan atau sekelompok orang menyampaikan aspirasi politiknya yang tidak jarang juga sering sebagai alat untuk memaksakan kehendaknya. Partai politik akan mengutamakan kepentingan partainya, sekalipun dengan embel-embel untuk kepentingan negara. Namun partai politik adalah sah dalam sebuah negara yang demokratis di mana warganya bebas menyampaikan opini.
Dalam perjalanan sejarah, silih berganti terjadi dominasi gereja atas negara. Karena itu, para apologet dan para teolog Kristen, sejak gereja mula-mula sampai sekarang ini, berusaha untuk mencari hubungan yang relevan antara gereja dan negara, dan kegiatan berpolitik sebagai tanggung jawab warga gereja selaku warga negara. Belakangan kebanyakan dari mereka ber-pendapat bahwa gereja harus dipisahkan dari negara. Negara tidak boleh mencampuri urusan gereja, sebaliknya gereja patut memberikan sumbangsih sebagai perwujudan dari “menjadi garam dan terang dunia”. Untuk itu, gereja sebagai institusi rohani tidak perlu terlibat dalam aksi politik praktis. Gereja juga tidak perlu mendukung partai politik, sekalipun itu partai politik Kristen yang didirikan oleh para pendeta atau rohaniwan manapun juga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Para rohaniwan, yaitu pendeta dan pejabat gereja lainnya, merupakan representasi umat dan gereja Tuhan. Bila para rohaniwan dan pejabat gereja lainnya sudah menjadi bagian dari kegiatan politik praktis, siapakah lagi yang menggembalakan umatnya, termasuk para politisi Kristen, yang mana mereka bukan rohaniwan dan bukan pula pejabat gereja? Gereja, melalui pejabat gereja, seharusnya meng-gembalakan umatnya yang terjun dalam dunia politik, sehingga mereka menjadi politisi yang berani membela kebenaran dan keadilan, serta berani membela kaum lemah dan miskin sebagaimana Yesus sendiri berpihak kepada mereka.
Kecenderungan setiap partai politik untuk mencari kekuasaan dengan cara apa pun sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya, dan demi tujuan dan eksisnya partai, partai-partai politik sering melakukan kesalahan (tends to corrupt) yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan itu. Sangatlah memalukan kekristenan apabila sebuah partai politik yang berbasiskan Kristen melakukan kesalahan demi kepentingan partainya. Karena itu, menurut hemat penulis, gereja atau rohaniwan tidak perlu terlibat dalam aksi politik praktis yang pada akhirnya nanti menjadi bumerang bagi gereja itu sendiri.
Gereja harus dipisahkan dengan politik praktis, bukan dari politik sebagai ilmu dan wacana demi pembangunan bangsa dan negara. Kegiatan gerejawi harus dipisahkan dari kegiatan politik. Tidak boleh dicampuradukkan. Gereja adalah gereja dan partai politik adalah partai politik. Hal itu bukan berarti adanya dualisme bahwa gereja itu kudus dan politik/negara itu kotor atau tidak kudus. Di sisi lain, sejarah membuktikan politik selalu sarat dengan kekuasaan, kejahatan dan kekotoran. Gereja bukan lembaga yang anti-politik, sebaliknya harus menyinari/menerangi kegiatan politik, sehingga negara terbawa kepada tujuan yang benar, sesuai dengan cita-cita Proklamasi dan cita-cita reformas.
Gereja sepatutnya meng-gembalakan umatnya yang berpolitik praktis sekaligus menyadari posisinya sebagai agen Kerajaan Allah di bumi ini. Karenanya, orang Kristen sebagai anggota gereja mempunyai tugas mengomunikasikan kebenaran dan keadilan kepada seluruh umat manusia tanpa pandang bulu. Warga gereja atau umat Kristen berjuang untuk umat manusia ciptaan Tuhan. Gereja tidak berjuang untuk membangun masyarakat yang eksklusif dan berjuang untuk kelompoknya sendiri. Dalam perjuangan politik, orang-orang Kristen tetap harus menjadi terang dan garam di mana pun mereka berada, termasuk melalui partai politik yang sifatnya nasionalis, yang sedang mem-perjuangkan kebenaran dan keadilan demi proses pem-bangunan bangsa serta mem-bangun masyarakat yang adil dan makmur, dan tidak membangun suatu institusi politik yang berjuang untuk kelompoknya sendiri.
Gereja tidak boleh dikotori oleh nafsu-nafsu duniawi yang bertopengkan partai politik Kristen atau sejenisnya, dengan alasan membela hak-hak Kristen atau mewujudkan Indonesia Baru berdasarkan prinsip-prinsip atau ajaran kekristenan. Tetapi, gereja seharusnya menunjukkan jati diri yang benar (integritas) sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab dan mengakui bahwa Indonesia dibangun di atas dasar Pancasila yang “Berbhinneka Tunggal Ika”.
Gereja seharusnya hadir memberikan sumbangsih yang tidak ternilai harganya, yakni:
(1) mendukung reformasi kebangsaan yang sudah terpuruk;
(2) menghargai Pancasila, konstitusi dan lembaga pemerintahan;
(3) meningkatkan pelayanan sosial;
(4) meningkatkan pelayanan pen-damaian;
(5) turut serta meningkatkan mutu pendidikan nasional;
(6) turut serta meningkatkan stabilitas nasional;
(7) bersatu sebagai teladan bagi persatuan nasional; dan
(8) turut meningkatkan demokratisasi.
Hal ini dapat dimulai dengan cara di mana gereja pengamatan terhadap terhadap kinerja pemerintah, tetapi dengan cara yang hormat dan sopan, bukan demonstrasi urakan yang tidak tahu apa yang mau disuarakan. Gereja juga tidak seharusnya ikut-ikutan menjadi “golput” tanpa alasan yang benar. Warga gereja dapat mendukung partai-partai politik yang berasaskan Pancasila dan semangat nasionalisme, dengan pertimbangan yang rasional, bukan yang berasaskan agama. Warga gereja bukan kaum separatis apalagi menjadi provokator untuk hal-hal yang negatif, melainkan ikut ambil bagian dalam mencari jalan tengah kebijakan yang diterima oleh masyarakat Indonesia sangat majemuk ini.
Gereja tidak perlu berpolitik praktis, tetapi gereja mendukung umatnya dan menggembalakan mereka secara benar, yakni orang-orang yang kompeten di dalamnya, sehingga tidak menyimpang dari esensinya, yakni menjadi garam dan terang Kristus dalam dunia ini(Mat.5). Dengan demikian, gereja mendatangkan sesuatu yang berarti bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.
Taman Mini 11 Januari 2024
Pdt.Luhut.P. Hutajulu
Rabu 22 Desember 2023
Setiap tanggal 22 Desember, diperingati sebagai Hari Ibu. Tahun ini, Hari Ibu jatuh pada hari ini, Rabu 22 Desember 2023.Hari ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Menilik sejarah Mother’s Day dan Hari Ibu, ternyata yang kita peringati di Indonesia sebagai Hari Ibu, adalah Ibu sebagai perempuan yang diharapkan maju dan berani,berharkat serta berpendidikan. Perempuan Indonesia sepakat untuk menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.Pada saat berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938, dengan mengambil tanggal pertama berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta, yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928. Kongres I ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.Selayaknya sebagai perempuan Indonesia kita berbangga hati, karena sudah hampir mendekati satu abad yang lalu perempuan Indonesia ternyata memiliki visi yang sangat maju dibandingkan dengan bayangan banyak orang mengenai perempuan Indonesia masa sebelum kemerdekaan. Satu pertanyaan muncul apakah kita terlena, sehingga sering kali kita tidak menyadari bahwa perempuan dan seorang Ibu adalah suatu kata dan makna yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain terutama dalam hal perjuangan hidup?
Menilik perjuangan dan cinta kasih dari seorang ibu, selayaknyalah sematan dan gelar kehormatan, kekaguman dilayangkan pada para ibu karena kemampuan mereka menebarkan cinta dalam perjuangan yang luar biasa. Ibu sangat kaya dengan sentuhan cinta, perhatian, kasih sayang, pengertian, belaian, dan kelembutan. Semua itu adalah deretan kekuatan dan kekayaan cinta yang ditaburkan ibu kepada anak-anaknya. Tiadalah berlebihan kalau kita menyepakati bahwa ibu perlu dijunjung tinggi dan dihargai dalam sebuah momen spesial seperti Hari Ibu.
Refleksi Hari Ibu dari segi Kekristenan
“Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau”(Luk.11:27). Uacapan itu diserukan di tengah orang banyak oleh seorang perempuan kepada Tuhan Yesus.Dia kagum pada penampilan Yesus: muda cakap dan berwibawa. Namun selain mengagumi Yesus, perempuan ini juga sedang mengagumi seseorang lain. Perempuan itu tahu, bahwa Yesus pasti mempunyai seorang ibu. Ia berpikir dalam hati:Luar biasa rabi yang muda ini. Siapa gerangan ibunya?Alangkah bahagianya yang mempunyai anak seperti ini.
Mother’s Day atau hari Ibu awalnya berakar dari kebudayaan Yunani, yang mula-mula ditujukan untuk pemujaan terhadap Rhea, Ibu dari segala Dewa-Dewi Yunani. Kemudian seiring berjalannya, peradaban, kebiasaan menhormati ibu dilanjutkan oleh bangsa Romawi kuno kepada ibu dari segala Dewa-Dewi merekaa, Cybele. Tradisi ini pada zaman sekarang dilanjutkan oleh kaum kristiani dalam bentuk pemujaan kepada Bunda Maria/Mary, Ibunda Kristus. Di Amerika, tradisi Mother’s Day baru ditetapkan secara nasional sebagai Mother’s Day pada tahun 1914 oleh Presiden Woodrow Wilson.
Mengapa kita merasa bahwa ibu perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga perlu sebuah hari yang disebutkan Mother’s Day bagi mereka? Tidaklah berlebihan kalau hal ini penting, ibu seperti seperti telah diketahui adalah seorang pejuang yang berkorban luar biasa bagi anak-anaknya. Satu perjuangan yang sangat penting adalah ketika mereka menderita saat melahirkan seorang bayi dari rahimnya. Saya dan Anda adalah buah dari perjuangan seorang ibu. Ini adalah penderitaan lahir batin, di mana nyawa seorang ibu dipertaruhkan di dalamnya. Setelah seorang anak selamat lahir di dunia, peran sang ibu tidak berhenti di situ, mereka menjadi pembimbing, pengasuh, sahabat yang yang membesarkan anak-anak-nya dengan penuh cinta. Seorang ibu akan melakukan apa saja demi membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi besar dan berhasil menjadi manusia utuh. Dengan cinta dan kasih sayang, ibu mengajari bayi kecil tadi hidup, tumbuh besar, dan membanggakan mereka.Dalam buku Religious Thinking from Childhood to Adolescence,Ronald Goldman mencatat hasil belasan peneliti tahap-tahap perkembangan iman. Goldman menulis;”The importance of home and parental influence upon various aspects of religious behavior is brought out by many studies. Here the attitude of parents to religion appears to be the most important factor.”Artinya: Pentingnya keluarga dan pengaruh orangtua atas berbagai segi perilaku religious dilaporkan oleh banyak penelitian. Di sini sikap ibu terhadap agama menjadi faktor paling penting. Hal itu juga sudah ditulis oleh pengarang Amsal:”Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu’(Amsal 22:6).Kata Ibrani chanak (=latih sejak dini, biasakan dari awal). Terjemahan bebasnya adalah:dari permulaan tunjukkan jalan yang betul kepada anakmu, maka untuk seterusnya ia akan menempuh jalan itu.Awal perilaku religious ditabur oleh ibu.Ibu yang mulai menanam benih cita rasa religious dalam diri anak.Anak cepat menyerap apa yang didengar dan dilihatnya. Agama bukan diajarkan melainkan diteladankan.Kalau sekarang orang bertanya,”Mengapa Anda memeluk agama Kristen?”, maka dengan kesungguhan saya akan menjawab,”Karena ibu.”
Sebuah pengorbanan yang mahabesar dalam cinta dan kasih sayang yang penuh hati dari seorang ibu terhadap anak-anak mereka. Ibu memberikan goresan catatan manis mengenai hidup, perjuangan, dan cinta. Memberikan goresan catatan manis mengenai hidup, perjuangan, dan cinta. Memberikan harapan dalam lingkup kebagiaan dan tangis menjadi satu dalam pelukan bernama pengorbanan hidup. Layaklah kiranya mereka dihargai sebagai seorang pahlawan tanpa pamrih yang berjuang demi kehidupan anak-anak mereka.
Ibu telah menebarkan benih-benih kebahagiaan dan arti hidup yang sebenarnya, memberikan suapan makna kesedihan dan penderitaan, menyentuh dengan tangis dan tawa, mengajari mencintai dengan berkorban.Mulai dari bulan pertama sejak di dalam rahim, ibu telah mencintai janin anaknya dengan memberikan kesempatan bagi sang janin anaknya dengan memberikan kesempatan kepada janin untuk hidup dan merasakan dunia. Berbulan-bulan sang anak berada di rahim dan akhirnya mereka melihat dunia dengan kehidupannya.Selama Sembilan bulan setiap hari ia membisikkan doa bagi anak dalam kandungannya. Ia menanggung sakit dan nyeri proses melahirkan. Ia yang keluar darah dan air mata. Ia menyusui. Ia meninabobokan.Ia membelai.Ia bersenandung.Ia terbangun tengah malam. Ia mengganti popok. Ia memandikan. Ia menggosokkan obat. Ia mengajar berdoa. Ia menemani belajar menulis a-b-c.Dan seterusnya. Ibu telah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya bagi sang anak. Saya dan termasuk Anda adalah buah kasih dari pengorbanan sang ibu. Kemarin, hari ini dan nanti adalah hari di mana kita tetap menghargai dan mencintai ibu dengan segenap hati. Ibu telah membimbing kita menuju kedewasaan hidup. Ibu telah berkorban luar biasa tanpa bisa diukur sebesar mana pengorbanan ini. Sepanjang kehidupan ini telah dilalui dengan kasih dan kesetiaan dari sang ibu. Layaklah kita menghargai pengorbanan sang ibu.Tatkala kita terbaring lemas kehilangan harapan, sang ibu datang dengan cintanya, meberi senyuman, mengapa, dan menyuap rasa cinta ke dalam sanubari kita. Sungguh sebuah suguhan yang penuh rasa cinta dan saying. Mencintai ibu berarti mencintai diri sendiri, ibu adalah bagian nyawa hati dan perasaan kita. Kehilangan sosok ibu berarti kehilangan bagian dari nyawa hati dan jiwa.Sosok dan pengorbanan seorang ibu memberi kita sebuah inspirasi besar untuk berkorban dan berjuang menebarkan kasih sayang dan kebahagiaan kepada semua insan makhluk bumi. Rasanya tidak cukup hanya mencintai orang-orang terdekat saja, melainkan menebarkan benih-benih kebahagiaan kepada sebanyak mungkin orang.
Mari belajar berkorban dengan hati yang ikhlas dalam mengarungi hidup ini, menebarkan benih cinta dan kesetiaan, menanam kasih dan pengertian kepada sesama manusia. Hidup terlalu singkat jika hanya dilewati dengan hal-hal yang bersifat komersial tanpa nilai pengorbanan cinta dan kasih. Ibu menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.Jika kita mengasihi sesama manusia maka kita menjadi sejiwa, sehati dan semangat dengan Allah Bapa kita di dalam Yesus Kristus. Dengan sikap mengasihi ini kita ternyata anak-anak Allah. Sebagai orang-orang percaya akan Yesus Kristus yang sudah menerima kasih-Nya, maka Allah memerintahkan agar kita juga mengasihi sesasama manusia. Buat orang yang bukan Kristen hal menerima kasih itu sulit benar. Tapi bagi setiap orang Kristen haruslah bertambah-tambah pengenalan dan pengertiannya akan kasih Allah yang sudah diterimanya. Seharusnyalah kasih Allah yang menonjol dalam kehidupan orang Kristen dan bukan kasih manusia yang tidak sempurna ini. Menyatakan kasih Allah dalam kehidupan kita ataupun ataupun di tengah jemaat tidak lepas dari pengenalan yang mendalam terhadap sesama dan keadaan manusia. Dasar kasih orang Kristen kepada sesamanya bertolak dari sabda Yesus sendiri karena Allah telah lebih dahulu mengasihi sesama manusia. Kasihilah dengan sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak dosa (1 Pet.4:8). Dan juga di dalam kasih kita tidak perlu takut berbuat apapun karena kasih yang sempurna melenyapkan ketakuatan ( 1 Yoh.4:18).
HKBP Taman Mini, 22 Desember 2023
Pdt.Luhut P. Hutajulu
Workshop Song Leader HKBP Kebayoran Baru
Sabtu 18 Nopember 2023
https://youtu.be/tMfJKiH4YwE?si=2GdNNUfFcVpfTJRJ
1.Pendahuluan
Salah satu dari ibadah penyembahan kepada Tuhan yang disampaikan oleh jemaat atau umat adalah melalui penyembahan pujian yang merupakan harmonisasi dari isi pujian dengan pengirng pujian tersebut. Ibadah sudah kita kenal dalam Perjanjian Lama yang di mulai dengan penyembahan umat Israel kepada Tuhan pada saat perjalanan mereka keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan yang dipimpin oleh saudari Musa, yakni Miryam. Ketika mereka melihat keperkasaan Tuhann dan kehebatan kuasa-Nya menenggalamkan seluruh serdadu orang Mesir yang hendak mengejar mereka di laut Teberu untuk membawa mereka kembali pulang ke Mesir menjadi budak seperti yang dapat kita baca dalam Keluaran 15, 20 – 21 “ . . .Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka : Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut” . Artinya, pujian itu tercetus dari suatu kepercayaan dan pengenalan akan perbuatan Tuhan yang nyata-nyata, sehingga tidak tersirat seuatu kepura-puraan melainkan penuh dengan ketulusan dan keiklasan. Selanjutnya dalam ibadah-ibadah umat Israel dengan lagu-lagu yang digubah dengan landasan iman dari pengalaman hidup para penggubah lagu dengan Tuhan seperti yang dialami oleh Daud, sehingga tertuang nyanyian tersebut dalam kitab Mazmur dan kitab lainnya. Intinya, semua lagu maupun yang menyanyikan lagu pujian dalam ibadah penyembahan kepada Tuhan seharusnya dilakonkan atas pengalaman hidup yang dirasakan dengan Tuhan, sehingga setiap syair maupun untaian kata-kata dalam pujian tersebut terlebih dahulu diresapi dan direnungkan.
Tata ibadah dalam Perjanjian Lama seperti yang sudah dijelaskan di atas baru kita temukan pada saat exodus. Hampir lima abad bangsa itu berada di Mesir, namun kita tidak menemukan hidup keagamaan yang sudah melembaga. Kita juga tidak menemukan yang namanya “hamba Tuhan” seperti nabi atau imam yang memimpin mereka dalam keagamaan. Namun setelah mereka dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, Musa yang dipanggil Tuhan untuk memimpin mereka, sekaligus merangkap sebagai imam dan juga sebagai hakim. Tapi kemuadian saudaranya Harun turut membantunya membangun spritualitas bangsa itu dan juga Miryam yang mengerahkan para perempuan untuk memberikan pujian pada Tuhan. Demikianlah seterusnya semakin terbentuk hidup keagamaan mereka sampai berdirinya kerajaan Israel setelah tiba di tanah Kanaan. Perlengkapan alat-alat musik dalam Perjanjian Lama yang kita baca melalui kitab Mazmur atau kitab-kitab lainnya berupa alat-alat musik klasik yang biasa dipakai dalam perhelatan seni budaya umat Israel ataupun mengadopsi dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Selain pengelompokkan berdasarkan bahan yang menyebabkan bunyi, alat-alat musik di dalam PL dapat juga dikelompokkan berdasarkan cara memainkannya, yakni: alat bertali (kecapi, gambus, rebab, serdam), alat tiup (seruling, sangkakala, kelentung) dan alat pukul (gendang, ceracap, rebana). Budaya Israel hampir tidak terpisahkan dengan ritus keagamaan, yakni agama Yahudi sehingga cara maupun perlengkapan yang dipergunakan adalah sama. Artinya alat musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan kedua peristiwa tersebut. Kalau dalam mengiringi ritus agama maupun budaya mempergunakan lebih dari satu alat musik, sudah dapat kita perkirakan bahwa sejak zaman PL harmoni dari alat-alat musik ( instrument ) itu sendiri sudah ditemukan; demikian juga harmoni suara musik dengan suara manusia ( vocal ) Jadi kitab Mazmur itu adalah merupakan syair lagu yang dinyanyikan umat itu dalam ibadah sesuai dengan konteks maupun tema suatu ibadah atau perayaan yang diirngi dengan alat-alat musik.
Perkembangan musik dalam kehidupan gereja saat ini tidak dapat dilepaskan dari keberadaan musik di zaman Perjanjian Lama. Oleh karena itu, tulisan ini akan memberikan beberapa informasi keberagaman fungsi musik dalam kehidupban bangsa Israel menurut kesaksian Alkitab Perjanjian Lama. Semoga, nantinya beberapa informasi tersebut dapat menjadi sebuah refleksi bagi gereja untuk bagaimana memfungsikan musik dalam kehidupan bersekutu, bersaksi, dan melayani. Keberagaman fungsi Musik bagi bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, musik memainkan peranan yang penting bagi keagamaan. Salah satu indikasi terhadap hal tersebut dapat kita jumpai dalam kitab Kejadian, 4:20-22, yang mengemukakan bahwa musik merupakan salah satu pekerjaan yang penting dari permulaan sejarah manusia. Perkembangan iringan musik dan vocal dari waktu ke waktu berjalan dengan pesat. Alat-alat musik yang dipakaipun mengalami berbagai perubahan sesuai dengan konteks budaya suatu bangsa atau daerah, yang kemudian dengan penemuan alat-alat musik yang baru. Tidak hanya dalam perlengkapan alat-alat musik, lagu-lagu dalam ibadah ( gereja ) juga semakin banyak tercipta melalui para komponis-komponis handal dan hebat di Eropah.
Tidak heran, ketika para missionaris dari Eropah datang ke Indonesia dengan sendirinya mereka membawa alat musik maupun lagu-lagu gereja mereka yang kemudian diterjemahkan di daerah setempat. Alat musik yang pertama di perkenalkan dalam gereja di tanah Batak adalah organ atau organa yang dalam bahasa Batak disebut poti marende yaitu alat musik tuts. Organ ini dimainkan dengan menggohet melalui kaki sebagai alat peniup pipa, sehingga tuts yang ditekan akan menghasilkan suara sesuai dengan nadanya. Di kemudian hari menyusul alat musik tiup dari tembaga yang disebut dengan terompet yang terdiri dari empat suara yaitu : Sopran, alto, tenor dan bas ( dengan bentuk dan cara pakai yang berbeda ). Alat musik yang dibawa dari Jerman ini lama bertahan sebagai alat musik satu-satunya dalam gereja, namun tidak semua gereja mampu untuk memilikinya. Pada akhirnya, muncul organ buatan orang Batak sendiri (setelah kursus ke Jerman ) yang dikerjakan secara manual di Sipoholon – Tarutung yang harganya cukup terjangkau. mua gereja mampu untuk memilikinya. Anehnya, alat musik yang sebenarnya ada dalam satu-satu daerah di Indonesia ini begitu sulit di terima untuk masuk mengiringi ibadah seperti : kecapi, seruling, tagading ( termasuk gitar ). Namun di kemudian hari gereja mau tidak mau harus mau beradaptasi dengan budaya setempat dan akhirnya terbuka untuk menerima musik local dalam mengiringi ibadah di gereja.Sama halnya dengan penggunaan alat musik modern seperti keyboard dengan musik bandnya, lama menjalani proses untuk masuk mengiringi ibadah di gereja kita.
Pada awal perjalanan ibadah di gereja HKBP, ada tiga orang majelis ( parhalado ) sebagai pemimpin minggu, yakni : Liturgis ( paragenda ), pengkotbah ( parjamita ) dan pemandu acara dan lagu ( sijaha ende ). Acara ibadah dimulai dengan berdirinya pemandu lagu di altar kecil sebelah kanan gereja yang sekaligus sebagai song leader yang mengajak jemaat untuk bersiap masuk ibadah lalu dia akan berkata :”Tapungka ma parmingguonta, marende ma hita sian buku ende nomor 10 ayat sada sahat tu ayat tolu”. Apabila di gereja itu belum ada organ ( poti marende ), maka yang akan menarik nada adalah pemandu lagu tersebut. Kemudian dibaca satu-satu baris, lalu dinyanyikan; dibaca lagi – dinyanyikan, karena jemaat yang memiliki buku ende masih terbatas. Setelah lagu itu dinyanyikan satu ayat, barulah liturgis maju ke mezbah ( di tengah ). Sudah dapat kita bayangkan ketika sintua yang menjadi pemandu lagu yang memiliki suara yang seadanya apalagi pemilik suara miring alias fals. Tidak heran kalau dalam ibadah lagu itu dinyanyikan dengan nada dasar yang berbeda-beda. Hal ini bisa juga terjadi pada saat gereja itu sudah memiliki organ, pemandu lagu yang tidak benar bisa menjadikan nyanyian pujian itu menimbulkan suara yang tidak beraturan, akhirnya riuh. Perkembangan ibadah selanjutnya terkait pemimpin pujian disepakati, bahwa liturgislah yang menjadi pemimpin ibadah sekaligus pemandu pujian. Jemaat sudah diperlengkapi dengan buku ende, ada organ, ada nomor ende yang ditulis di beberapa papan tulis kecil yang digantung di dinding. Acara ibadah berjalan secara otomatis, liturgis cukup mengatakan :”Marende ma hita”. Persoalannya makin rumit, karena tidak semua lagu yang sudah ditetapkan untuk hari minggu tersebut dapat dinyanyikan liturgis, sehingga sering terjadi penggantian lagu dengan memilih lagu yang dapat dinyanyikan liturgis atau pemandu lagu. Ada kalanya lagunya yang itu ke itu saja. Melihat keadaan ini, maka mulailah dipikirkan solusi bagaimana supaya ibadah itu terkhusus penyampaian pujian boleh berjalan dengan baik, khusuk, nyaman dan berkualitas. Muncullah gagasan untuk memandu lagu dengan mendaya gunakan potensi warga jemaat yang memiliki talenta. Pendayagunaan warga jemaat seperti song leader ini dalam kegiatan jemaat termasuk dalam ibadah maka dalam Aturan Peraturan HKBP 2002 munculnya istilah :”Parhalado na so martohonan” ( Majelis non-tahbisan), seperti pemusik, multi media, panitia pembangunan, guru koor dll.
Song leader atau yang dikenal dengan ‘pemimpin pujian’ atau “ pemandu lagu”, mulai tumbuh dan menjadi format yang ‘baku’ sekitar tahun 2000-an di gereja HKBP. Song leader dianggap menjadi bagian inheren ( bagian yang sangat dibutuhkan ) dalam ibadah gereja karena kehadirannya diharapakan membantu dan memandu jemaat dalam bernyanyi saat ibadah. Ketika keinginan ini mulai menguat dari arus bawah dan selanjutnya dibicarakan di Rapat Pendeta HKBP setelah menerima masukan dari Komisi Liturgi HKBP, akhirnya diputuskan bahwa HKBP menerima kehadiran “song leader” bersinergi dengan pemusik untuk memandu lagu dalam ibadah gereja. Namun demikian, rekrutmen song leader di gereja HKBP tidak dilakukan secara ketat dan personilnya didominasi dari anggota koor (paduan suara) gereja setempat dan beberapa jemaat lainnya yang memiliki ‘hobi’ dalam bernyanyi. Bila dilihat ke belakang, keberadaan song leader sudah ada lebih dari dua dekade, tetapi perhatian untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi song leader masih kurang mendapatkan perhatian dari otoritas gereja HKBP. Pelaksanaan pelatihan teknik vokal song leader di gereja HKBP memperlihatkan adanya kesalahan song leader dalam ‘mengeksekusi’ lagu dengan benar. Kesalahan dalam menyanyikan lagu sesuai dengan Buku Logu atau notasi yang tepat, penempatan posisi duduk dan berdirinya menggambarkan hal yang terjadi saat menyanyikan lagu-lagu buku ende. Pada kesempatan ini, bukannya mau memberikan pelatihan teknik vokal ataupun menjelaskan teknik-teknik lainnya, melainkan hanya saran untuk diperhatikan. Sehubungan dengan itu yang mau disampaikan saat ini sesuai dengan judul bahasan kita adalah :”Peran song leader dalam kaitannya dengan aturan kebatian dan liturgi”
Tidak ada keseragaman penempatan posisi para song leader, baik tempat duduknya maupun saat berdiri memandu lagu ataupun jumlah personilnya, namun, nyaris semua gereja menempatkan posisi song leader itu duduk di depan, ada yang menghadap jemaat dan ada menyamping. Bagi song leader yang duduk di depan seringkali tidak sadar bahwa mereka menjadi pusat pengamatan warga jemaat. Maka tidak heran ketika sedang pada acara kotbah, saat ada gerakan yang aneh-aneh dari song leader yang hanya seorang diri atau saat mereka berbisik-bisik, atau ada yang asik mengutak atik hp bahkan ketika ada yang mengantuk atau gerak aneh lainnya, mereka menjadi bahan percakapan warga jemaat. Sebaiknya para song leader sadar akan posisi dan keberadaan mereka sehingga tetap menjaga sikap selama ibadah, terlebih saat mereka mendengar kotbah (karena saat itulah mereka duduk manis ). Maka tidak heran kalau di beberapa gereja itu song leader dan pemusik di tempatkan di balkon gereja ( HKBP Kernolong, Sutoyo, Serpong dll )
2. Posisi berdiri song leader sesuai dengan perannya :
Sebagaimana kita jelaskan di atas, yang menjadi pemimpin ibadah ( sebagai imam atau perwakilan Tuhan ) adalah liturgis dan pengkotbah. Bila demikian halnya, maka seluruh jemaat yang akan datang menghadap Tuhan baik melalui pujian dan doa sikap yang patut adalah menghadap kepada imam yang sedang berdiri di altar. Sementara song leader adalah juga sebagai bagian dari warga jemaat yang ditugaskan untuk memandu dan memimpin lagu pujian, haruslah juga menghadap ke altar ataupun liturgis, yang sama halnya menghadap hadirat Tuhan. Maka tidaklah etis bahkan tidaklah pantas apabila song leader membelakangi altar atau membelakangi liturgis ataupun imam. Menghadap altar, adalah posisi yang terbaik dan paling pantas bagi para song leader di dalam ibadah.
3. Memandu lagu dengan benar :
Ada beberapa hal yang mau disampaikan agar song leader itu benar-benar menjadi pemimpin nyanyian yang efektif dan dapat mengkondisikan pujian dalam ibadah dengan teratur dan irama yang senyawa. Namun harus diingat, bahwa bukan berarti song leader itu mendominasi suara dalam ibadah tersebut sehingga suara jemaat tidak kedengaran lagi. Hal ini sangat sering kita temukan dalam ibadah di beberapa gereja di mana suara musik dan song leader sangat mendominasi. Apabila hal seperti ini terus berlangsung, lama kelamaan warga jemaat jadi malas untuk turut bernyanyi dan akhirnya diam saja. Selanjutnya, ada beberapa respon ibadah yang biasa dinyanyikan dalam ibadah terkesan dinyanyikan lambat, padahal yang seharusnya dinyanyikan agak cepat dan semangat seperti : Haleluya, Haleluya, haleluya dan Ai Ho do nampuna harajaon, dohot hagogoon, ro di hasangapon, saleleng ni lelengna, Amen.
7.1.Pelayanan. Seorang songleader adalah pelayan Tuhan yang bekerja di ladang Tuhan. Seorang pelayan dituntut bekerja tanpa menuntut lebih kepada dirinya, karena apa yang kita dapat semua itu berasal dari Tuhan. Song leader dituntut dapat bernyanyi dalam roh, hal ini diharapkan agar pada saat bernyanyi dapat menghayati lagu yang dinyanyikan sesuai dengan permintaan lagu yang dinyanyikan. Misalnya lagu pada saat manopoti dosa, dinyanyikan dengan perasaan mendalam karena lagu tersebut lebih diarahkan kepada lagu penghiburan ataupun mengingat pengorbanan Tuhan Yesus untuk kita manusia. Namun pada saat lagu sukacita, song leader harus mampu menyanyikan lagu yang dibawakan dengan hati yang sukacita.. Persiapan dari seorang songleader adalah dia merasa dirinya bukanlah seorang penyanyi atau pun seorang super, tapi dia menyadari bahwa pekerjaannya adalah suatu pekerjaan sukarela dan tidak terpaksa, menyadari mereka terpanggil dikarenakan mereka punya talenta yang luar biasa diberikan Tuhan dan bukan untuk mencari pujian melainkan agar Tuhan yang termuliakan
7.2. Vokal. Seorang song leader dituntut dapat bernyanyi dengan baik, tapi bukan dituntut menjadi seorang penyanyi (dalam arti kata seperti artis). Song leader mempunyai modal suara yang baik (tidak fals atau goyah), untuk mendapatkan vokal ataupun suara yang diinginkan haruslah belajar teknik vokal. Song leader haruslah mempunyai rasa percaya diri yang tinggi (hati-hati: bukan mengarah ke sombong) agar suara yang dikeluarkan tidak fals atau goyah. Suara yang diinginkan dalam bernyanyi adalah suara yang merdu bukan suara kasar yang memekakkan telinga pendengar. Jangkauan suara yang diinginkan juga harus dapat dinyanyikan dengan baik, misalnya jangkauan yang tinggi tidak menjerit dan jangkauan rendah tidak terdengar suara tercekek malah kadang tidak terdengar.
7.3. Teknik bernyanyi. Seorang song leader diharapkan mempunyai modal memahami teori musik, dengan mengenal notasi, irama dan tempo. Memang tidak semua song leader dapat mengenal teori musik, namun semua itu dapat tertutupi jika dapat bekerja sama dengan pemain musiknya (pengiring nyanyian). Dengan kerja sama yang baik akan mendapat hasil yang baik pula. Jadi sangat dituntut kepada song leader ataupun pengiring untuk dapat mengenal teori musik dengan baik, tanpa itu akan sia-sia.. Seorang song leader juga dituntut dapat memakai microphone dengan baik, karena akan terdengar tidak enak jika suara tinggi dinyanyikan dengan posisi mic dekat ke mulut akan terjadi suara sound system berbunyi nyaring dan yang mendengar akan menutup telinganya dan sebaliknya jika terlalu jauh akan dipastikan suara tidak terdengar oleh jemaat.
7.4. Pembawaan lagu. Song leader diharapkan dapat membawakan lagu dengan baik dan indah, hal ini bisa didapat dengan membawakan nyanyian melalui sisi penghayatan yang baik. Dimana penghayatan yang diinginkan dapat menggugah orang yang mendengarnya dan ikut merasakan apa yang kita rasakan. Jika kita tidak mengerti apa yang tertuang dalam syair lagu bisa dipastikan orang yang mendengarnya juga tidak merasakan apa-apa alias mati rasa. Banyak orang menyanyikan lagu yang girang dinyanyikan dengan tempo yang lambat dan sebaliknya tempo yang lambat/anggun dinyanyikan dengan tempo dan rasa yang sukacita. Lagu yang harusnya dinyanyikan dengan setengah suara dinyanyikan dengan suara yang menjerit begitu juga sebaliknya.
8. PENUTUP
Jelas seorang songleader bukanlah penyanyi (artis) tapi song leader adalah pelayan Tuhan yang membimbing jemaatnya bernyanyi dengan benar dan mengarahkan hati dan pikirannya lebih dekat ke Tuhan melalui puji-pujian. Dengan memberikan hati dan pikiran kita untuk gereja, Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Selamat berlatih dalam sesi yang kedua dan selamat melayani. Tuhan memberkati.
Jakarta, 18 Nopember 2023
Pdt. Luhut Simbolon
Pendahuluan
Kita semua ingin sehat. Namun sejak dulu sudah ada penyakit yang selalu mengganggu kesehatan kita. Dan akhir-akhir ini penyakit yang disebabkan oleh virus covid-19 mengancam kita dan telah menelan banyak korban yang meninggal. Kesehatan adalah anugrah Tuhan bagi kita namun anugerah ini harus menjadi tanggungjawab kita. Salah satu usaha kita untuk melindungi dan menjaga kesehatan kita, kita perlu meningkatkan imuns daya tahan kita untuk melawan covid -19 ini adalah “OLAH RAGA”. Kita di Indonesia telah menetapkan “Hari Olahraga Nasional” setiap tanggal 9 September. Pada tahun 2021 yang lalu , HAORNAS ke-38 kita peringati di tengah pandemi covid-19, keadaan yang membutuhkan daya tahan tubuh disamping vacinasi. Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup. Perlu diketahui, permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah(hanya 17% populasi yang memiliki derajat kebugaran jasmani yang baik.). Maka dengan berolahraga diharapkan akan menjawab permasalahan tersebut. Dengan kesegaran jasmani yang bagus, maka akan memudahkan tumbuhnya daya tahan tubuh kita kepada penyakit.
HAORNAS ditetapkan berdasarkan PON ke-1 di Surakarta pada 9-12 1948. PON ke-1 diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 9 September 1948. Seiring dengan berjalannya waktu, Presiden Indonesia ke-2 Soeharto menetapkan 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional.(HAORNAS). Tema peringatan HAORNAS tahun 2023 ini adalah “Gelanggang Semangat Pemenang”
Perlukah kita sebagai orang Kristen berolahraga?
Di dalam 1 Timotius 4:8, Paulus menyatakan, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Ayat ini tidak mengatakan bahwa olahraga tidak ada gunanya. Ia menyatakan olahraga itu berguna, namun menunjukkan prioritas yang benar dengan mengatakan bahwa ibadah memiliki nilai yang lebih besar. Rasul Paulus juga menyebut tentang latihan badani dalam ilustrasi mengenai kebenaran rohani. 1 Korintus 9:24-27, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
Di dalam 2 Timotius 2:5, Paulus juga menyatakan, “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.” Demikian juga di 2 Timotius 4:7, Rasul Paulus menyatakan, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Jelas, bahwa tidak ada salahnya orang Kristen berolahraga. Bahkan Alkitab jelas sekali mengatakan bahwa kita perlu memelihara tubuh kita dengan baik (1 Korintus 6:19-20). Efesus 5:29 menyatakan, “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, …”
Rasul Paulus mengibaratkan misi hidupnya selaku pekabar Injil (lihat seluruh pasal 9 dalam 1 Korintus ini) sebagai pertandingan lari. Apakah maksud Rasul Paulus? Apa pula sebabnya ia memakai ibarat dari Olimpiade dalam 2 Timoteus 4:7-8 dan Filipi 3:13-14? Kita harus mengingat tekanan utama di olah raga Olimpiade adalah kejujuran, kesungguhan dan ketahanan. Itulah maksud Paulus. Hidup ini sepatutnya dilakoni secara jujur, berupaya sungguh-sungguh dan tahan derita, sama seperti para atlet Olimpiade. Alkitab memperingatkan kita terhadap ketamakan/hal yang berlebih-lebihan (Ulangan 21:20, Amsal 23:2, 2 Petrus 1:5-7, 2 Tmotius 3:1-9, 2 Korintus 10:5). Pada saat bersamaan, Alkitab memperingatkan mengenai kesia-siaan (1 Samuel 16:7; Amsal 31:30; 1 Petrus 3:3-4).
Apa kata Alkitab mengenai kesehatan?
Jadilah orang sehat! Bagaimana kita mencapai sasaran itu? Dengan berolahraga secara pantas dan makan selayaknya. Inilah prinsip yang diberikan Alkitab mengenai kesehatan dan olahraga.
Kesehatan adalah anugerah dan tanggung jawab
3 Yoh.1:2 “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”
Kita ingin hidup dalam keadaan “baik-baik dan sehat saja” Kita diberi hanya satu tubuh dan tubuh itu tiap hari kita pulihkan agar bugar dan bersih. Kesehatan tubuh kita maupun jiwa kita adalah anugrah pemberian Tuhan dan sekaligus tanggung jawab kita. Karena setiap pemberian adalah tanggung jawab. Kita berdoa dan memohon agar keadaan kita baik-baik dan sehat saja. Begitulah doa dan harapan pengirim Yohanes kepada yang dikasihinya Gayus. Yohanes menulis kepada seorang sahabat yang bernama Gayus. Dua kali Yohanes memakai kata “yang kekasih” dalam dua ayat pertama dari surat yang pendek ini, yang diterjemahkan dari kata Yunani “Agapetos”. Yohanes memperlihatkan kepada kita perhatian yang penuh dari pendeta yang baik dan penuh pengabdian. Yohanes berminat baik terhadap kesehatan fisik maupun spiritual Gayus. Yohanes, sama seperti Yesus Ia tidak pernah lupa bahwa manusia mempunyai tubuh dan jiwa dan kedua-duanya membutuhkan perhatian.
Allah mengingatkan dan menguatkan bangsa Israel agar senantiasa berserah dan tetap beriman kepada Allah dalam berbagai dinamika kehidupan yang terjadi, baik suka maupun duka; saat sehat maupun sakit. Itu sebabnya Allah mengatakan kepada bangsa Israel melalui nabi Yeremia: “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah”.(Yer.33:6) Allah sebagai pencipta, tetapi bukan hanya Allah Pencipta, tetapi Dia juga adalah Allah yang memelihara dan mencukupkan segala kebutuhan ciptaan-Nya, secara khusus hidup manusia, jasmani maupun rohani. Jadi kesehatan kita adalah anugerah Tuhan, tetapi sekaligus adalah tanggungjawab kita. Bagaimana kita memelihara kesehatan kita melalui olah raga.
4 September 2023
Pdt.Luhut.P. Hutajulu