Halo Sobat Ekraf! Ada kabar menggembirakan dari dunia ekonomi kreatif. Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya optimistis bahwa dalam 5 tahun ke depan, sektor ekonomi kreatif mampu menciptakan 27 juta lapangan kerja baru sekaligus memberikan kontribusi sebesar 8,37 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
"Tahun ini kita sudah berada di angka 25 juta lapangan kerja dari sektor ekonomi kreatif. Harapannya, 5 tahun ke depan, target ini terus meningkat hingga mencapai 27 juta," ungkap Menekraf Riefky kepada wartawan di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Menekraf Riefky menekankan bahwa keberhasilan mengembangkan ekonomi kreatif tidak bisa dicapai hanya oleh pemerintah pusat atau kementerian saja. Diperlukan kolaborasi lintas sektor dan lintas level pemerintahan untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional dan daerah.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan kementerian lain, pemerintah daerah, serta sektor swasta sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya.
Riefky menyoroti potensi besar yang dimiliki berbagai daerah di Indonesia dalam sektor ekonomi kreatif. Ia menjelaskan bahwa koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta pemerintah daerah menjadi langkah strategis untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal.
"Kami juga akan mendorong pembentukan desa ekonomi kreatif yang bisa mencakup penguatan konektivitas, revitalisasi creative hub, dan penyediaan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini akan memberikan dampak positif tidak hanya secara nasional, tetapi juga bagi pembangunan ekonomi berbasis daerah," jelas Riefky.
Riefky juga menggarisbawahi bahwa penguatan infrastruktur serta kolaborasi yang terintegrasi merupakan bagian dari upaya mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen lebih cepat.
"Ekonomi kreatif memiliki peran besar sebagai motor utama untuk mendukung cita-cita kita semua, termasuk tujuan Presiden Prabowo," ujarnya penuh optimisme.
Dengan angka pencapaian yang terus meningkat dan visi yang terarah, sektor ekonomi kreatif diharapkan mampu menjadi "game changer" bagi perekonomian nasional. Sobat Ekraf, mari kita dukung bersama pengembangan ekonomi kreatif agar terus memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.
PELAYANAN ORANG SAKIT
Melalui perumpamaan, Yesus mengajarkan supaya pengikut-pengikutNya mengasihi dan menolong orang-orang yang berkekurangan dan menderita, yaitu dengan memberikan makan yang lapar, memberikan minum yang haus, memberikan tumpangan dan pakaian bagi orang-orang yang yang sangat membutuhkan, melawat orang sakit dan mengunjungi orang yang di penjara (Mat. 25:35-36). Yesus mengatakan bahwa mengasihi dan menolong orang-orang yang berkekurangan dan menderita seperti itu, diartikan telah mengasihi Tuhan Yesus sendiri (Mat. 25:40).
Sebagai pengikut Kristus, maka Gereja dan jemaatnya terpanggil untuk mengasihi, melawat dan menolong orang-orang yang menderita karena sakit, baik di rumah maupun di Rumah Sakit, dengan mendoakan mereka dan keluarganya, serta meneguhkan iman percaya mereka kepada Yesus, dan supaya mereka tetap berpeng-harapan pada kasih setia Tuhan. Pelayanan kepada orang sakit seperti ini tidak terbatas hanya kepada anggota jemaat sendiri, akan tetapi melawat dan menolong semua orang sakit, termasuk yang bukan anggota jemaat, bahkan termasuk mereka yang belum percaya atau belum menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
Dilihat dari segi panggilan memberikan pertolongan kepada orang yang menderita karena sakit, dapat diartikan bahwa tugas pelayanan orang sakit ini sebagai bagian dari bidang Diakonia. Akan tetapi beberapa Gereja berpandangan perlunya penekanan pemberitaan Firman Tuhan untuk meneguhkan iman percaya dan pengharapan orang yang sakit, maka tugas pelayanan ini diserahkan kepada bidang Marturia. Terserah kepada Gereja masing-masing untuk menugaskan pelayanan orang sakit ini kepada Bidang atau Dewan Diakonia atau Dewan Marturia atau secara bersama-sama.
Kondisi orang sakit berbeda menurut jenis dan keparahan penyakit yang dideritanya. Kondisi dukungan keluarga mengurus dan menolong orang sakit dapat mempengaruhi suasana batin orang sakit itu sendiri. Jadi dalam melayani orang sakit, banyak yang perlu kita perhatikan supaya kita dapat memberikan pelayanan yang tepat, antara lain mengenai waktu berkunjung, lamanya kunjungan, jumlah orang yang melayani, memilih Firman Tuhan untuk menguatkan iman percaya dan pengharapan, pokok-pokok doa dan lain-lain. Untuk itu, para pelayan orang sakit, perlu mempersiapkan diri, termasuk mengikuti pertemuan pembekalan melayani orang sakit.
Tujuan Pelayanan Orang sakit adalah:
Kondisi orang sakit berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakit yang diderita dan tingkat keparahannya, serta suasana batin dari orang sakit yang bersangkutan. Ada penyakit yang terasa berat dan membuat rasa sakit yang berat, akan tetapi sesuai dengan keahlian dokter, dukungan alat-alat kedokteran dan obat yang tersedia, kita optimis bahwa penyakit itu akan dapat disembuhkan dalam waktu yang relatif pendek, misalnya luka berat karena kecelakaan atau penyakit batu dalam empedu. Dengan demikian kata-kata penguatan yang akan disampaikan dapat lebih difokuskan supaya orang sakit yang bersangkutan dapat sabar bertahan, mohon pertolongan Tuhan, dan percaya pada janji kasih setia-Nya. Orang yang tabah dalam pencobaan akan bahagia memperoleh kasih setia Allah (Yak. 1:12).
Tetapi ada penyakit yang pada awalnya tidak terasa berat, tetapi pengobatannya sangat sulit atau obatnya belum ditemukan, sehingga diperkirakan akan diderita dalam waktu yang sangat lama dan tidak pernah sembuh, seperti penyakit cancer misalnya stadium 3 dan penyakit HIV/AIDS. Obat penyakit itu sampai sekarang ini belum ditemukan, sehingga penderita penyakit itu pada umumnya harus menderit cukup lama. Semakin lama, penderitaan rasa sakit itu semakin berat. Sehingga banyak juga yang tergoda mencari kesembuhan melalui kuasa kegelapan. Tentu ada beberapa orang yang menerima mujisat Tuhan beroleh kesembuhan. Namun jumlahnya sangat sedikit. Dengan demikian, kata-kata penguatan kepada orang yang sakit lebih menekankan penyerahan diri kepada Tuhan dan tetap percaya kepada-Nya. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, dan Tuhan mempunyai rancangan damai sejahtera bagi setiap orang.
Disamping menderita karena penyakit, banyak orang sakit, terutama orangtua yang merasa tambah terbeban karena masalah pekerjaan, masalah keluarga, termasuk kesulitan biaya pengobatan. Pada saat pelayan menanyakan kondisi keluarga atau anak-anak, biasanya penderita sakit mencurahkan perasaannya dengan maksud supaya ikut didoakan.
Orangtua yang menderita penyakit dalam waktu yang sangat lama, kadang-kadang mengeluh dan menyatakan lebih baik lebih cepat dipanggil Tuhan. Ungkapan seperti itu pada umumnya timbul karena kejenuhan dan karena keterbatasan fisik tidak bisa melakukan banyak kegiatan. Dengan demikian, kata-kata penguatan dapat difokuskan supaya tetap berserah kepada Tuhan dan percaya pada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, supaya kita hidup atau mati tetap di dalam Kristus, tetap milik Kristus. Disamping itu dapat disarankan beberapa kegiatan untuk memanfaatkan waktu lowongnya, antara lain berulang-ulang membaca Alkitab, menyanyikan lagu-lagu Rohani, dan kalau masih bisa melakukan kegiatan sesuai dengan hobby. Juga disarankan supaya lebih sering bertemu dengan anak cucu.
Tergantung pada ketentuan di masing-masing Rumah Sakit, kunjungan pelayanan biasanya diberikan di luar jam kunjungan keluarga, yaitu antara jam 08.00-12.00 dan jam 14.00-17.00. Tergantung pada jenis penyakit dari pasien, pada jam-jam tersebut pasien biasanya menantikan pemeriksaan 2-3 orang dokter yang merawatnya. Di ruang VVIP atau VIP, pasien satu atau dua orang, sehingga tempat agak lumayan lega. Di ruangan lain, bisa diisi oleh 4 orang pasien atau lebih, sehingga tempat bagi pelayan relatif sempit. Waktu kunjungan pelayanan, pasien pada umumnya didampingi oleh anggota keluarga yang menjaganya. Tetapi ada juga pasien yang tidak didampingi anggota keluarga.
Acara pelayanan dapat disusn terdiri dari:
a. Salam dan tegur sapa
Setelah menyampaikan salam dan perkenalan, disampaikan juga salam dari Gereja yang mengutus, kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai:
Ketiga kelompok informasi itu sangat bermanfaat dalam rangka menyampaikan kata-kata penguatan dan untuk didoakan. Oleh sebab itu, Tim Pelayan sebaiknya lebih banyak mendengar.
Sebelum lanjut ke acara kedua, menyanyi, Tim Pelayan berkenalan dan permisi dulu kepada pasien yang lain yang ada di ruangan itu bahwa akan ada sedikit acara dengan pasien yang dilayani. Boleh ditanyakan Namanya dan apa penyakitnya.
b. Menyanyi
Tergantung pada kondisi pasien, boleh dipersiapkan antara 1- 3 nyanyian. Kalau kondisi pasien agak berat, cukup satu lagu, supaya tidak terlalu lama. Boleh ditanyakan nyanyian kesukaan pasien. Kalau pasien anggota HKBP, tentu banyak lagu-lagu yang bisa ditawarkan. Bagi pasien non HKBP, kita perlu persiapkan nyanyian dari Kidung Jemaat dan lagu-lagu Rohani lainnya. Menyanyikannya cukup setengah suara, supaya tidak mengganggu pasien yang lain.
c. Kata-Kata Penguatan
Kata-kata penguatan dapat dipilih satu-dua ayat dari Firman Tuhan. Sebelum membacakan Firman Tuhan, dimulai dengan doa.
Bila tidak menyampaikan Firman Tuhan, kata-kata penguatan dapat langsung disampaikan (tanpa dimulai dengan doa), intinya supaya pasien sabar dan semangat menahan penderitaan, percaya pada tim dokter, berserah dan berdoa kepada Tuhan, Tuhan Yesus adalah Tabib yang paling ulung, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, dan Tuhan akan selalu memenuhi janji setiaNya.
d. Berdoa
Sebelum berdoa, boleh ditanyakan kepada pasien, bila ada hal-hal khusus yang perlu didoakan. Pokok-pokok doa terdiri dari:
e. Penutup
Menyampaikan salam dan selamat tinggal kepada pasien yang dikunjungi, dengan ucapan: Cepat sembuh dan kembali ke rumah bersama keluarga. Boleh diminta Nomor Telefon pasien atau keluarga untuk dihubungi kembali, dan ditanyakan kesediaan untuk berdoa melalui telefon dan kalau cukup lama di Rumah Sakit untuk dikunjungi kembali.
Kemudian anggota Tim berbagi mengucapkan terima kasih kepada pasien lainnya di ruangan, dan mengucapkan segera sembuh, dan melihat kondisi, kalau mungkin untuk diajak berbicara, antara lain menanyakan:
Persiapan dan briefing sebelum masuk ke kamar- kamar perawatan RS
Tim Pelayanan ke rumah orang sakit sebaiknya didampingi oleh Sintua dari Sektor yang terkait. Acara kunjungan ke rumah orang sakit sebaiknya dirundingkan dengan keluarga orang sakit itu. Sebaiknya dihindari waktu jam makan, supaya orang sakit tidak merasa terpaksa menyediakan makan. Waktu kunjungan ke rumah orng sakit sebaiknya antara jam 09.00-11.30 dan jam 14.00-17.00. Waktu kunjungan pelayanan, pasien diharapkan didampingi oleh anggota keluarga. Kunjungan ke rumah orang sakit biasanya disediakan minum. Untuk tidak merepotkan orang sakit, Tim Pelayan sebaiknya membawa snack sendiri.
Sama dengan Acara pelayanan di Rumah Sakit, Acara pelayanan di rumah pun dapat disusn terdiri dari:
Setelah menyampaikan salam dan perkenalan, disampaikan juga salam dari Gereja yang mengutus, kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai:
Keempat kelompok informasi itu sangat bermanfaat dalam rangka menyampaikan kata-kata penguatan dan untuk didoakan. Oleh sebab itu, Tim Pelayan sebaiknya lebih banyak mendengar.
Menyanyi
Tergantung pada kondisi pasien, boleh dipersiapkan antara 1- 3 nyanyian. Kalau kondisi pasien agak berat, cukup satu lagu, supaya tidak terlalu lama. Boleh ditanyakan nyanyian kesukaan pasien.
Kata-Kata Penguatan
Kata-kata penguatan dapat dipilih satu-dua ayat dari Firman Tuhan. Sebelum membacakan Firman Tuhan, dimulai dengan doa.
Bila tidak menyampaikan Firman Tuhan, kata-kata penguatan dapat langsung disampaikan (tanpa dimulai dengan doa), intinya supaya pasien sabar dan semangat menahan penderitaan, percaya pada tim dokter, berserah dan berdoa kepada Tuhan, Tuhan Yesus adalah Tabib yang paling ulung, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, dan Tuhan akan selalu memenuhi janji setiaNya.
Berdoa
Sebelum berdoa, boleh ditanyakan kepada pasien, bila ada hal-hal khusus yang perlu didoakan. Pokok-pokok doa terdiri dari:
Penutup
Menyampaikan salam dan selamat tinggal kepada pasien yang dikunjungi, dengan ucapan: Cepat sembuh.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:
-. Untuk kunjungan pelayanan di Rumah Sakit, permisi dulu baik-baik dari Suster jaga atau yang bertugas pada waktu itu.
-. Untuk kunjungan pelayanan di rumah orang sakit, Tim Pelayan sebaiknya didampingi oleh Sintua dari Sektor yang bersangkutan.
-. Untuk memasuki ruangan pasien, berikan kesempatan atau waktu bagi pasien untuk mengatur posisinya, duduk atau tidur.
-. Dimulai dengan pemberian salam, perkenalan dan Lembaga atau Gereja yang mengutus.
-. Dilanjutkan dengan pertanyaan ringan: Sudah berapa lama, bagaimana perasaan sekarang, tindakan medis yang telah dilakukan, rencana tindakan lanjutan, kondisi keluarga.
-. Hindari membandingkan penyakit pasien yang dikunjungi dengan penyakit orang lain, terutama yang dapat mengganggu pengharapannya.
-. Hindari topik percakapan mengenai orang yang meninggal.
-. Jangan sampai berdebat dengan pasien, termasuk anatara sesama pelayan.
-. Bila sedang flu atau mengidap ppenyakit menular, tidak ikut melayani.
-. Pekalah terhadap kondisi pasien, antara lain butuh merubah posisi, butuh pertolongan suster, atau tidak tahan berlama-lama. Bila tidak tahan berlama-lama,
maka semua percakapan dan acara diusahakan supaya singkat padat.
-. Pekalah mendengarakan kata-kata atau ungkapan pasien untuk mengetahui apa yang sedang dipergumulkan.
-. Pekalah terhadap pelayanan Rumah Sakit, terutama kunjungan pemeriksaan dokter, mengukur temperatur, tekanan darah, dan lain-lain.
No. |
Nats |
TEMA |
1. |
Maz. 33:18-20 |
Tuhan menyelamatkan orang yang dikasihi-Nya |
2. |
Maz. 34:18 |
Tuhan menyelamatkan orang saleh yang berseru kepadaNya |
3. |
Maz. 37:5 |
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percaya kepadaNya |
4. |
Maz. 37:25 |
Dari muda sampai tua tidak pernah ditinggalkan Tuhan |
5. |
Maz. 41:4 |
Tuhan memulihkan yang sakit |
6. |
Maz. 147: 3 |
Ia membalut luka-luka mereka |
7. |
Amsal 3:5-8 |
Percaya pada Tuhan menjadi obat yang menyembuhkan |
8. |
Yes. 46:4 |
Tuhan menjagaimu sampai tua, sampai beruban |
9. |
Yer. 17: 4 |
Sembuhkanlah aku Tuhan, maka aku akan sembuh |
10. |
Mat. 11:28 |
Yang berbeban berat, datanglah kepada Yesus |
11. |
Mat. 18:2-4 |
Yang masuk Kerajaan Allah harus seperti anak-anak |
12. |
Mat. 19:13-14 |
Yesus memberkati anak-anak |
13. |
Yoh. 10:28 |
Tak ada yang bisa melepaskan kita dari Kristus |
14. |
1Kor. 10:13 |
Cobaan tidak melebihi kesanggupan menanggungnya |
15. |
2Kor. 4:16-18 |
Bertahan dalam penderitaan akan menuai bahagia besar |
16. |
Ef. 2:8-9 |
Allah menganugerhkan kasih karunia keselamatan |
17. |
1Tes. 5:16-18 |
Tetap bersukacita, berdoa dan bersyukur |
Nomor Urut |
BUKU ENDE Nomor |
JUDUL ENDE |
1. |
14: 1-2 |
Puji hamu Jahowa Tutu |
2. |
86: 1+3 |
Silang Na Badia i |
3. |
149: 1+3 |
Ho Tongtong Ihuthonhu |
4. |
162: 1+3 |
O Debata Mansai Balga |
5, |
169: 1-2 |
Ho Sipangolu Au |
6. |
178: 1+3 |
Ro Ma Tu Jesus Ro Ma Tibu |
7. |
183: 1-3 |
Na Jumpang Au Na Asi Roha |
8. |
195: 1+4 |
Holong Do Roha Ni Debatangku |
9. |
211: 1-2 |
Tuhan Jesus Siparmahan |
10. |
213: 1+4 |
Dung Sonang Rohangku |
11. |
221: 1-3 |
Saleleng Jesuski Na Mandongani Au |
12. |
223: 1+3 |
Husomba Ho Tuhan |
13. |
227: 1-4 |
Jesus Ngolu Ni Tondingku |
14. |
230: 1+4 |
Na Malungun Do Rohangku |
15. |
289: 1-2 |
Pos Ma Ho Rohangku Di Debata |
16. |
417: 1+3 |
Rade Situtu Haluaon |
17. |
428: 1-3 |
Ho Na Loja Ho Na Sorat |
18. |
432: 1+3 |
Sian Hurungan Ni Dosangki |
19. |
452: 1+3 |
Na Ro Pandaoni Bolon i |
20. |
453: 1-4 |
Sada Goar Na Ummuli |
21. |
487: 1-2 |
Tung Halak Na Margogo Sipartangiang i |
No. |
KJ No. |
JUDUL |
1. |
026: 1-4 |
Mampirlah Dengar Doaku, Jesus Tuhanku |
2. |
332: 1-2 |
Kekuatan Serta Penghiburan |
3. |
353: 1-2 |
Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil |
4. |
368: 1-2 |
Pada Kaki SalibMu |
5. |
375: 1 |
Saya Mau Ikut Yesus |
6. |
383: 1-2 |
Sungguh Indah Kabar Mulia |
7. |
387:1-2 |
Ku Heran Allah Mau Membri |
8. |
402: 1-2 |
Kuperlukan Juruslamat |
9. |
407:1-2 |
Tuhan Kau Gembala Kami |
10. |
410: 1-2 |
Tenanglah Kini Hatiku |
11. |
424: 1-2 |
Yesus Menginginkan Daku |
12. |
438: 1-2 |
Apapun juga Menimpaku, Tuhan Menjagaku |
13. |
454: 1-2 |
Indahnya Saat yang Teduh |
14. |
457: 1-3 |
Ya Tuhan Tiap Jam Ku MemerlukanMu |
15. |
460: 1+3 |
Jika Jiwaku Berdoa |
St.P.Simanjuntak
Halo Sobat Ekraf! Ada kabar baik untuk kita semua dari dunia ekonomi kreatif. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya merangkul Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk berkolaborasi lebih erat dalam menjadikan ekonomi kreatif sebagai "the new engine of growth" bagi perekonomian Indonesia.
Dalam pidato kuncinya pada acara Pareto 2024 yang digelar di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (29/11/2024), Menekraf Riefky menekankan pentingnya ekonomi kreatif dalam mendukung program Asta Cita demi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Menekraf Riefky mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan BRIN sangat penting untuk memastikan kebijakan yang diterapkan Kemenekraf/Bekraf berbasis penelitian dan data yang valid. “Kami ingin setiap kebijakan yang kami ambil memiliki landasan penelitian yang kuat, sehingga dapat membawa manfaat maksimal bagi pelaku ekonomi kreatif,” ujar Riefky.
Beliau juga berharap BRIN dapat mendukung pembuatan naskah akademik terkait usulan revisi UU Nomor 23 Tahun 2014 mengenai perubahan ekonomi kreatif dari sub-urusan menjadi urusan pemerintahan. Selain itu, Kemenekraf bersama Kementerian Dalam Negeri akan mengelola Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk memberikan pemahaman kepada pemerintah daerah tentang pentingnya ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Dalam pidatonya, Menekraf Riefky juga mengajak BRIN untuk membangun database bersama. Database ini akan memetakan potensi komersialisasi dan perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) bagi pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia. Selain itu, BRIN diharapkan dapat mendukung kajian-kajian strategis dalam pengembangan sub-sektor ekonomi kreatif guna mewujudkan kebijakan berbasis riset.
“Indonesia memiliki para peneliti terbaik yang kini tergabung di BRIN. Pengalaman dan keahlian mereka menjadi aset luar biasa bagi pengembangan ekonomi kreatif,” tambah Menekraf Riefky.
Menekraf Riefky optimistis kolaborasi erat antara BRIN dan Kemenekraf akan membawa ekonomi kreatif berkontribusi lebih besar terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan investasi, ekspor, serta pertumbuhan PDB nasional.
Di sisi lain, Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, menyatakan dukungan penuh untuk akselerasi ekonomi kreatif nasional. “BRIN siap memfasilitasi pelaku ekraf dengan sentuhan teknologi dan inovasi berbasis IPTEK,” kata Tri Handoko.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Kepala BRIN, Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, dan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat, Dr. Agus Eko Nugroho. Kolaborasi ini menjadi langkah penting menuju ekonomi kreatif yang berbasis inovasi dan riset.
Sobat Ekraf, mari kita dukung kolaborasi ini agar ekonomi kreatif Indonesia semakin maju dan menjadi kebanggaan kita bersama! Dengan kreativitas dan inovasi, kita bisa menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Halo Sobat Ekraf! Libur akhir tahun sudah di depan mata, dan ini adalah momen penting bagi sektor pariwisata Indonesia. Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengajak seluruh pelaku industri dan asosiasi pariwisata untuk memastikan persiapan yang matang demi menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan.
Dalam audiensi bersama berbagai asosiasi pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (29/11/2024), Menpar menegaskan pentingnya memprioritaskan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan wisatawan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Menurut data Kementerian Perhubungan, libur akhir tahun ini diperkirakan akan ada 110,67 juta pergerakan masyarakat, menjadi peluang besar untuk menggerakkan sektor pariwisata. Menpar Widiyanti Putri menyampaikan, “Kita harus memastikan kesiapan akomodasi, transportasi, dan destinasi selama periode tersebut agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.”
Tren pariwisata Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Dari Januari hingga September 2024, tercatat 10,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 757,96 juta pergerakan wisatawan nusantara. Selain itu, Indonesia berhasil naik peringkat di Travel and Tourism Development Index (TTDI) menjadi peringkat ke-22 dunia, ke-6 di Asia Pasifik, dan ke-2 di ASEAN.
Meskipun pencapaian ini patut diapresiasi, Menpar juga mengingatkan bahwa sektor pariwisata Indonesia masih menghadapi tantangan, seperti kebersihan destinasi, kesiapan infrastruktur, dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan asosiasi sangat diperlukan.
Dalam audiensi tersebut, lebih dari 20 perwakilan asosiasi hadir, termasuk GIPI, ASPPI, PHRI, ASITA, dan ASTINDO. Menpar menekankan pentingnya mendengar langsung tantangan dan peluang dari para pelaku industri. “Kami ingin membuka peluang kolaborasi program yang lebih luas dan intensif untuk memajukan pariwisata nasional,” kata Menpar.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa juga menambahkan bahwa pemerintah akan memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan selama libur akhir tahun. Hal ini termasuk langkah tegas untuk menangani pungutan liar dan memastikan kesiapan destinasi wisata melalui visitasi lapangan.
“Kami akan memaksimalkan fungsi Manajemen Krisis Kepariwisataan untuk menangani krisis, termasuk bencana alam, di destinasi wisata,” ujar Ni Luh Puspa.
Plt. Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, menuturkan bahwa pertemuan seperti ini akan diadakan secara rutin untuk memastikan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan pelaku industri. “Kami juga akan mengadakan pertemuan tematik untuk membahas kunjungan wisatawan atau tata kelola industri,” ujarnya.
Sobat Ekraf, mari bersama-sama dukung langkah pemerintah untuk menjadikan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sebagai momen tak terlupakan bagi wisatawan di Indonesia. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa memastikan pariwisata Indonesia terus bersinar di kancah global!
Halo Sobat Ekraf! Ada kabar membanggakan dari dunia pariwisata dan kesehatan Indonesia. Pada Minggu, 1 Desember 2024, Indonesia menjadi tuan rumah 7th IVRA (International Virus Research Alliance) International Medical Conference yang berlangsung di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan.
Event bergengsi ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dengan Kementerian Kesehatan, serta sejumlah asosiasi seperti POI (Perhimpunan Onkologi Indonesia), FIIM (Functional Integrative Innovative Medicine), PDUI (Persatuan Dokter Umum Indonesia), IHTPB (Indonesia Health Tourism Promotion Board), dan AWMI (Asosiasi Wisata Medis Indonesia).
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan event ini. “Penyelenggaraan IVRA ke-7 di Jakarta ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai destinasi wisata kesehatan,” ujarnya.
Acara ini pada awalnya diinisiasi di masa pandemi COVID-19 di Korea Selatan untuk mendiskusikan penggunaan Hyperthermia Device dalam meningkatkan sistem imun. Kali ini, IVRA membawa dua segmen utama: spesialis onkologi dan dokter umum/integrative functional medicine doctors.
Pertemuan ini menjadi wadah transfer ilmu antara pakar kesehatan global dan Indonesia, terutama dalam upaya mengembangkan layanan kesehatan holistik dan integratif, khususnya dalam penanganan kanker. Sobat Ekraf, ini adalah langkah penting untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan sekaligus mendukung medical wellness tourism di Tanah Air.
Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit, menambahkan bahwa acara ini menjadi peluang strategis untuk mempelajari lebih jauh manfaat Hyperthermia Device di Indonesia.
“Kami berharap konferensi ini mampu memberikan solusi pengembangan sentra integrative cancer care di Indonesia, mengingat meningkatnya jumlah pengidap kanker dan terbatasnya layanan kanker di berbagai provinsi,” jelas Itok.
Sobat Ekraf, langkah ini tak hanya membawa Indonesia ke kancah internasional, tetapi juga membuka peluang besar untuk menjadikan negeri ini sebagai destinasi unggulan wellness tourism. Dengan keindahan alam, budaya, dan potensi tenaga medis yang kita miliki, Indonesia siap bersaing di dunia wisata kesehatan global.
Yuk, terus dukung upaya ini demi Indonesia yang sehat, inovatif, dan semakin dikenal di dunia!
Halo Sobat Ekraf! Ada kabar seru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang menggelar aktivasi kolaborasi bertajuk “Keep The Wonder x Co-Branding Wonderful Indonesia” di Museum Nasional, Jakarta, pada 22 hingga 24 November 2024.
Acara ini menjadi bentuk nyata dari amplifikasi kampanye pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, melibatkan mitra co-branding Wonderful Indonesia dan masyarakat umum.
Menurut Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, kampanye “Keep The Wonder” bukan hanya slogan, tetapi wujud nyata dari komitmen menjaga keberlanjutan alam dan budaya Indonesia.
“Masyarakat dunia mulai sadar akan isu sustainability, dan kita harus ikut ambil bagian di dalamnya demi Indonesia yang lestari. Kampanye ini mengajak kita semua menjaga keindahan ibu pertiwi dan ekosistemnya, termasuk alam dan lingkungan Indonesia,” ujar Ni Made Ayu Marthini.
Nama “Keep The Wonder” sendiri mencerminkan semangat untuk menjaga keajaiban alam dan budaya Indonesia, sekaligus mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab.
Selama tiga hari penuh, aktivasi ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang terbuka untuk umum, seperti:
Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Titus Haridjati, menjelaskan bahwa kampanye ini juga merupakan ajakan untuk semua pihak, termasuk akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media (pendekatan pentahelix), agar bersama-sama menjaga kelestarian alam dan budaya Indonesia.
“Kami berharap aktivasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pesan Keep The Wonder dan Wonderful Indonesia. Semoga ini menginspirasi tindakan positif dalam berwisata, seperti menjaga lingkungan, melestarikan budaya, dan mendukung pariwisata Indonesia yang berkelanjutan” jelas Titus.
Sobat Ekraf, ini saatnya kita ambil bagian! Melalui acara ini, kita tidak hanya diajak menikmati keindahan dan keunikan budaya, tetapi juga belajar untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan pariwisata berkelanjutan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan seru di Museum Nasional dan sebarkan semangat “Keep The Wonder” di media sosial kamu!
Halo sobat Narasa semua ! Apakah sudah pernah dengar salah satu tanaman umbi-umbian bernama suweg ? terdengar cukup asing ya bagi sebagian mayarakat Indonesia. Kali ini, mina akan bagikan informasi mengenai tanaman suweg, manfaat bagi kesehatan, dan tidak lupa contoh resepnya ya.
Tanaman suweg sering disebut mirip porang. Meskipun masih satu genus, nama ilmiah umbi suweg adalah amorphophallus paeoniifolius. Jika umbi porang tidak bertunas, maka suweg memiliki tunas kecil dipermukaan luar dan berukuran besar. Ciri-ciri umbi suweg adalah memiliki kulit batang yang agak kasar dan berduri, dengan coraknya yaitu hijau dan putih, daunnya kecil-kecil sedikit panjang, runcing serta hijau muda berkilau, bagian umbi suweg bertekstur kasar dan terdapat guratan. Untuk warnanya lebih ke oranye pucat, dan memiliki bunga yang tumbuh dari dalam dengan ukuran panjang kerucut, bercorak merah sedikit ungu dan sekilas seperti bunga bangkai yang masih satu kerabat.
Pada masa penjajahan Jepang, suweg menjadi sumber cadangan pangan bagi masyarakat Indonesia, terutama yang kesulitan mendapatkan beras. Tanaman suweg memiliki kandungan serat pangan dan karbohidrat yang tinggi. Di daerah Jawa Timur dan Banten, suweg banyak dijual di pasar dan rata-rata diolah sebagai makanan atau pengganti nasi karena mengandung tinggi karbohidrat.
Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara luar juga memanfaatkan umbi suweg sebagai bahan pangan. Contohnya negara Jepang memanfaatkan suweg sebagai bahan membuat mie instan, dan di Filipina suweg dijadikan sebagai bahan baku pembuatan roti.
Suweg memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
1. Sebagai sumber pangan alternatif karena mengandung karbohidrat tinggi.
2. Dapat menjadi pengganti nasi, terutama saat musim kering.
3. Menekan peningkatan kadar gula darah karena memiliki indeks glikemik rendah.
4. Berpotensi diolah menjadi postbiotik untuk mengatasi diabetes melitus tipe 2.
5. Kaya akan serat glukomanan dan pati resisten.
Umbi suweg mengandung karbohidrat, kadar serat tinggi, rendah gula, dan rasanya netral, sehingga bisa diolah menjadi berbagai sajian makanan yang nikmat. Sekarang mina mau bagikan resep olahan pangan dari umbi suweg, yaitu “Wingko Babat Suweg”. Simak resepnya ya :
Wingko Babat Suweg
Bahan-bahan :
1. 500 gr suweg kukus
2. 1 buah kelapa muda parut
3. 8 sdm gula pasir
4. 100 gr margarin cair
5. 1/2 sdt garam
Cara Membuat :
1. Haluskan suweg dengan diuleg.
2. Masukkan semua bahan. Campur menjadi satu. Uleni sampai tercampur rata.
3. Panaskan teflon cetakan dengan api sedang kecil. Setelah panas, olesi dengan margarin. Ambil 2sdm adonan, masukkan kedalam cetakan.
4. Masak bolak balik hingga lumayan padat dan kecoklatan. ( Tips : balik adonan ketika lapisan bawah sudah lumayan kering sehingga ketika dibalik tidak pecah karena teksturnya empuk). Wingko babat suweg siap disajikan. (Sumber resep : https://cookpad.com )
Semoga penjelasan mina mengenai tanaman suweg bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi sobat Narasa semua ya !
Sumber Artikel : Wikipedia.com, cnnindonesia.com,
Sumber Gambar : https://petaniporang.id/suweg-tanaman-porang-liar/, cookpad.com
Hai sobat Narasa semua, kali ini mina mau bahas menegnai pangan lokal yang bernama porang. Simak baik-baik penjelasannya ya.
Porang atau biasa juga dinamakan iles-iles memiliki bahasa ilmiah yang disebut Amorphophallus muelleri. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Porang banyak tumbuh di daerah-daerah tropis seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Porang dapat tumbuh di lahan kering pada ketinggian hingga 800 mdpl, namun yang baik adalah daerah dengan tinggi 100 sampai 600 mdpl. Syarat tumbuh porang lainnya adalah tempat yang memiliki suhu 25 sampai 35°C dan curah hujan 1.000 sampai 1.500 mm/tahun yang tersebar rata sepanjang tahun
Tanaman porang merupakan bahan pangan lokal Indonesia yang mudah dibudidayakan dan mengandung karbohidrat cukup tinggi serta mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan sehingga cocok digunakan sebagai bahan pangan pokok. Sebenarnya, di Indonesia tumbuhan ini sudah lama dikenal sebagai salah satu umbi-umbian yang digunakan untuk bahan makanan dan pada masa pendudukan Jepang tumbuhan ini menjadi lebih populer karena penduduk dipaksa untuk mengumpulkan umbi ini untuk keperluan Jepang. Berakhirnya masa perang dan perkembangan ilmu pengetahuan, banyak umbi porang dilakukan proses penanaman yang lebih baik. Hal ini dipengaruhi berbagai informasi yang masuk ke Indonesia. Porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena memiliki peluang besar untuk diekspor. Beberapa sentra pengolahan tepung porang di Indonesia antara lain Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung, dan Maros.
Umbi porang tidak bisa dikonsumsi langsung dibandingkan suweg yang setelah panen bisa langsung dikonsumsi. Hal ini dikarenakan porang mengandung kristal oksalat cukup tinggi. Jika mengkonsumsi oksalat, maka dapat menyebabkan lidah dan tenggorokan terasa gatal dan panas. Sehingga porang harus diolah dengan baik dan benar sebelum menjadi bahan pangan. Menurut beberapa hasil penelitian, untuk menghilangkan oksalat bisa menggunakan garam maupun asam dengan berbagai macam metode perlakuan yang digunakannya.
Seperti tanaman umbi-umbi lain, porang juga mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, kristal kalsium oksalat, alkaloid, dan serat pangan. Porang juga memiliki kandungan glukomanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kerabat yang lain. Umbi porang memiliki nilai jual tinggi. porang juga bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi, tetapi juga membuat lem organik serta penjernih air. Bahkan, menjadi salah satu bahan pembuatan komponen pesawat terbang.
Produk porang yang biasa diolah dan dipasarkan dari umbi segar adalah chips, tepung porang (konjac flour), dan tepung glukomanan (konjac glucomannan). tepung porang biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pangan fungsional, pakan ternak, pengikat air, bahan pengental, penggumpal atau pembentuk gel dan makanan diet rendah lemak dan kalori, terutama karena sifat kelarutan glukomanannya yang tinggi dalam air. Jika dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tepung porang dapat diolah menjadi konnyaku (mirip tahu) dan shirataki (berbentuk mie) yang cukup terkenal di Jepang, China, dan Taiwan. Porang juga bisa ditambahkan saat pembuatan mie.
Umbi porang mempunyai berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain :
1. Kaya akan Serat
Karena mengandung banyak glukomanan, porang bisa menjadi bahan tepung alternatif. Kandungan itu sangat penting untuk industri makanan karena kandungan serat alaminya. Bisa dijadikan sebagai pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang dan memperlambat pengosongan perut. Kandungan glukomanan bekerja untuk mengurangi asupan kalori ke tubuh.
2. Mengontrol Gula Darah
Kandungan glukomanan pada porang bisa membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes. Kandungan glukomanan akan menekan produksi hormon ghrelin (hormon pemicu rasa lapar), sehingga nafsu makan terkendali, penyerapan karbohidrat pun melambat.
3. Menurunkan Kolesterol
Salah satu manfaat beras porang saat dikonsumsi secara rutin adalah mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL). Hal ini berkat kandungan asam lemak omega-3 yang terkandung di dalamnya. Di sisi lain, beras ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, kandungan lemaknya sangat rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
4. Meredakan Peradangan
Beras porang juga baik dalam menurunkan peradangan pada tubuh. Sifat antikoagulan dan antiinflamasi yang terkandung pada makanan ini dapat mencegah penggumpalan pada arteri dan mengurangi tekanan darah tinggi. Pada akhirnya, peradangan pada tubuh menurun dan mampu melindungi kesehatan jantung.
5. Menjaga Kadar Gula Darah
Jika ingin menjaga kadar gula darah tetap normal, mengganti beras yang biasa dikonsumsi dengan porang bisa menjadi solusi yang tepat. Sebab, indeks glikemik pada makanan ini di bawah 51, sehingga dapat menjadi pilihan yang baik bagi seseorang dengan penyakit diabetes.
6. Membuang Racun pada Tubuh
Porang juga kaya akan kandungan serat yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan fungsi hati. Sehingga, detoksifikasi bisa berjalan dengan baik. Maka dari itu, makanan ini dikenal dengan sifat hepatoprotektifnya, yaitu mengeluarkan racun dari tubuh, sehingga mencegah parasit untuk berkembang biak.
7. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Ada banyak sekali kandungan pada beras porang yang dapat meningkatkan fungsi kognitif, termasuk memori, fokus, dan konsentrasi. Nah, beberapa nutrisi tersebut, seperti asam lemak omega-3, zinc, selenium, magnesium, hingga fosfor. Bahkan, dengan mengonsumsi makanan ini secara rutin dapat membantu seseorang dalam melawan depresi, kecemasan, hingga pencegahan gangguan neurodegeneratif.
8. Meningkatkan Sistem Imun
Porang juga dapat menjadi probiotik alami yang mampu melindungi kesehatan usus. Dengan begitu, sistem imunitas tubuh lebih terjaga kemampuannya dalam melindungi dari berbagai penyakit.
Selain itu, fungsi antibakteri dalam makanan yang berasal dari umbi-umbian ini juga mampu melawan infeksi, membersihkan racun, serta mengatasi berbagai masalah pencernaan agar tetap sehat.
Sobat Narasa, Itulah berbagai manfaat dari konsumsi porang terhadap kesehatan yang bisa dirasakan. Namun sebelum itu, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan terlebih dahulu ya untuk menghindari berbagai efek sampingnya.
Sekarang, mina mau share resep olahan pangan dari umbi prang, yaitu “ Kaastengel Porang”. Berikut resepnya :
Kaastengel Porang
Bahan-bahan:
Bahan olesan:
Cara membuat:
Semoga penjelasan mina mengenai porang bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi sobat Narasa semua ya!
Sumber artikel : https://repository.pertanian.go.id/, https://tekpan.unimus.ac.id/, https://digilib.uns.ac.id/, https://bbppketindan-ppid.pertanian.go.id/, halodoc.com,
Sumber gambar : Tokopedia.com
Hai sobat Narasa semua, kali ini mina mau bahas mengenai pentingnya mencatat laporan keuangan dalam bisnis UMKM. Disimak baik-baik ya.
Membuat dan memiliki laporan keuangan bagi para pelaku usaha UMKM sangatlah penting. Karena dengan laporan keuangan yang baik dan sesuai standar, pelaku usaha dapat mengontrol biaya operasional bisnis, mengetahui laba rugi usaha, mengetahui hutang piutang dan memperhitungkan pajak.
Masih banyak yang belum mengetahui pentingnya membuat laporan keuangan yang terstruktur secara rutin. Di sektor UMKM, hanya sebagian kecil saja yang membuat laporan keuangan dengan rapi sesuai dengan standar akuntansi. Padahal, pembukuan atau laporan keuangan ini adalah kunci agar usaha dapat berjalan lancar. Dengan adanya omset penjualan yang tinggi maka sangat diperlukan adanya pembukuan keuangan untuk mengontrol keluar masuknya dana demi keberlangsungan sebuah usaha.
Mencatat laporan keuangan memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai acuan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dan sebagai alat penilaian dan arsip dokumen mengenai semua jenis pembayaran. Selain itu, dengan mencatat keuangan juga bisa mengontrol arus kas yang masuk dan keluar serta pengalokasian modal serta dana untuk keberlangsungan bisnis UMKM. Sehingga, dapat meminimalisir risiko kehilangan produk, asset, uang, bahkan kecurangan lainnya.
Dengan mencatat laporan keuangan juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi layak atau tidaknya usaha tersebut dipertahankan karena usaha yang baik dan berlanjut yakni usaha yang konsisten dalam pencatatan transaksi keuangannya.
Jenis-Jenis catatan laporan keuangan atau biasa disebut dengan pembukuan dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Pembukuan Persediaan, pembukuan ini sangat membantu dalam menjaga asset agar tetap terjaga dan terkendali. Isi pembukuan ini yaitu catatan setiap barang atau asset yang dibeli dan dimiliki agar terhindar dari berbagai kecurangan.
2. Pembukuan Kas, yaitu pembukuan yang berisi catatan-catatan dari transaksi pemasukan dan pengeluaran kas yang dicatat untuk memudahkan dalam menentukan arus kas, target penjualan, modal usaha dan kontrol biaya usaha.
3.Pembukuan Inventaris, pembukuan yang berisi catatan daftar asset yang dimiliki oleh perusahaan. Fungsi pembukuan ini yaitu untuk membantu menjaga dan mengendalikan asset perusahaan. Manfaat lain dari pembukuan inventaris yaitu mempermudah pengawasan asset, mempermudah pengecekan barang, mempermudah mutasi atau penghapusan barang, serta bentuk pertanggungjawaban tertulis terhadap pengelolaan barang.
Metode Pembukuan Keuangan :
1. Sistem pembukuan masukan-tunggal, yaitu sumber catatan untuk pembukuan primer, pembukuan ini mirip dengan daftar rekening koran. Pembukuan ini cocok untuk usaha berskala kecil dengan volume transaksi yang sedikit.
2. Sistem Pembukuan Berpasangan, yaitu pencatatan pembukuannya ada dua entri yakni sisi debit dan kredit. Sistem ini sangat cocok diterapkan ke usaha berskala besar yang memiliki mitra dan transaksi yang lebih kompleks.
Cara Pembuatan Pembukuan Keuangan :
1. Membuat Buku Kas Pengeluaran, Pembukuan ini berisi biaya pembelian bahan baku, biaya operasional usaha, biaya gaji dan pengeluaran lain yang mendukung UMKM tersebut.
2. Membuat Buku Kas Pemasukan, Pembukuan ini berisi semua pemasukan dari transaksi penjualan yang bertujuan untuk mengetahui besar keuntungan atau kerugian UMKMt.
Mencatat laporan keuangan bagi para pelaku UMKM memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1. Mengetahui laba rugi
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM mengetahui laba dan rugi yang didapatkan dalam periode tertentu.
2. Mengontrol biaya
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM mengontrol biaya operasional bisnis.
3. Mengetahui hutang piutang
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM mengetahui hutang piutang.
4. Memperhitungkan pajak
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM memperhitungkan pajak yang harus dibayarkan.
5. Mengevaluasi kinerja keuangan
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM menilai seberapa baik kinerja keuangan bisnis.
6. Mengidentifikasi masalah
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM mengidentifikasi masalah finansial, seperti biaya yang tidak terduga atau penurunan pendapatan.
7. Membuat keputusan yang tepat
Laporan keuangan dapat membantu pelaku UMKM membuat keputusan yang lebih cerdas terkait dengan investasi, pengeluaran, dan strategi bisnis.
8. Meminimalisir risiko
Mencatat laporan keuangan dapat meminimalisir risiko kehilangan produk, asset, uang, bahkan kecurangan lainnya.
Ternyata mencatat laporan keuangan itu sangat penting bagi para pelaku UMKM ya. Semoga informasi yang mina telah berikan dapat bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi sobat Narasa semua ya.
Sumber artikel : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/, https://www.widyatama.ac.id/, https://izin.co.id/indonesia-business-tips/2024/05/15/laporan-keuangan-umkm/,
Sumber gambar : https://www.jenius.com/
Halo Sobat Ekraf! Ada kabar membanggakan dari Desa Besakih, Karangasem, Bali. Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyebut gerakan wisata bersih di Desa Besakih layak menjadi proyek percontohan untuk destinasi wisata lain di Indonesia.
Dalam acara Road To Gerakan Wisata Bersih: Edukasi Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata Menuju Desa Adat Bersih dan Sehat, Kamis (21/11/2024), Wamenpar Ni Luh Puspa menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui edukasi pengelolaan sampah yang efektif dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih dan berkelanjutan.
“Kami harap pemberdayaan masyarakat dengan edukasi pengelolaan sampah yang efektif di Desa Besakih ini bisa menjadi proyek percontohan penerapan gerakan wisata bersih,” ujarnya.
Gerakan ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk:
Fokus utama kolaborasi ini adalah menangani permasalahan sampah di destinasi wisata.
“Upaya menciptakan desa yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah terpadu dan menjaga lingkungan Bali akan mendorong implementasi ekonomi sirkular dan ekonomi hijau menjadi nyata,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa.
Gerakan Wisata Bersih ini diwujudkan melalui beberapa langkah konkret, seperti:
Dengan pendekatan ini, Wamenpar optimistis bahwa destinasi wisata Indonesia dapat menjadi lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
“Kami memandang ke depan akan terbangun destinasi wisata yang lebih bersih, lebih sehat, dan berwawasan lingkungan,” ungkapnya.
Wamenpar Ni Luh Puspa juga berharap gerakan ini dapat diperluas ke destinasi wisata lainnya di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi seperti ini perlu diamplifikasikan secara masif sehingga menjadi inspirasi bagi berbagai pihak,” tegasnya.
Sobat Ekraf, ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan perubahan positif bagi destinasi wisata. Yuk, kita dukung gerakan ini dan terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan, mulai dari tempat wisata di sekitar kita!
Halo, Sobat Ekraf! Ada kabar menarik dari industri modest fashion Indonesia. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.
Dalam acara FGD Strategi Nasional Indonesia Sebagai Pusat Modest Fashion Dunia, yang digelar di kantor Kementerian UMKM pada Kamis (21/11/2024), Wamenekraf Irene menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar modest fashion global.
“Saya berharap kita bisa membanjiri produk-produk modest fashion tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di negara lain. Market sangat siap menerima kita,” ujar Irene.
Menurut laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) tahun lalu, produk modest fashion Indonesia menempati peringkat ketiga dunia, di bawah Turki dan Malaysia. Meski begitu, Irene mengingatkan bahwa posisi ini belum mencerminkan potensi maksimal Indonesia.
“Populasi Muslim kita mencapai 245 juta jiwa. Angka ini jauh lebih besar dari Malaysia. Sudah saatnya kita optimalkan ini untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” kata Irene.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia sudah sejak lama menjadi pusat belanja produk modest fashion bagi negara lain. Tanah Abang, misalnya, telah menjadi destinasi favorit pelaku bisnis Malaysia untuk membeli jilbab dan produk lainnya.
Namun, Irene menggarisbawahi bahwa salah satu kendala terbesar industri modest fashion Indonesia adalah proses hilirisasi. Banyak pelaku industri kesulitan mendapatkan bahan baku tekstil lokal berkualitas, sehingga harus mengimpor dari luar negeri seperti Tiongkok.
“Kita tidak ada masalah dari segi desain dan kreativitas. Tapi, kita harus melihat masalah dalam hilirisasi ini,” tegas Irene.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi, termasuk memberdayakan UMKM penghasil benang dan kain lokal agar dapat menjadi tulang punggung industri modest fashion.
Dalam arahannya, Irene mengutip pesan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya menghilangkan ego sektoral demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita harus gotong-royong, bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta, pelaku industri, hingga konsumen,” ujar Irene.
FGD ini menjadi langkah awal penting untuk memperkuat fondasi industri modest fashion Indonesia. Dengan kolaborasi lintas sektor, Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah di pasar lokal, tetapi juga siap menaklukkan pasar global.
Sobat Ekraf, mari kita dukung langkah besar ini dengan terus mengembangkan kreativitas, mendukung produk lokal, dan berkolaborasi untuk membangun ekosistem modest fashion yang lebih kuat. Dengan kerja sama, mimpi menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia bukanlah hal yang mustahil.
Halo, Sobat Ekraf! Ada kabar penting dari sektor pariwisata Bali. Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan bahwa padatnya wisatawan di sejumlah destinasi favorit di Bali bukan karena jumlah wisatawan yang berlebihan, tetapi karena penyebaran wisatawan yang belum merata. Mayoritas wisatawan menumpuk di Bali bagian selatan, sementara potensi wisata di Bali bagian utara dan barat masih belum banyak digali.
Dalam keterangannya pada Jumat (22/11/2024), Menpar Widiyanti mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata (Kemenparekraf) terus mendorong pemerataan wisatawan di Bali melalui langkah konkret. Salah satunya adalah peluncuran paket wisata 3B: Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara pada September 2024.
“Paket wisata ini menawarkan kekayaan destinasi di setiap daerah, mulai dari alam, budaya, produk wisata buatan, hingga desa wisata,” kata Menpar Widiyanti.
Beberapa destinasi yang termasuk dalam paket wisata ini antara lain:
Kemenparekraf juga melibatkan komunitas lokal dan mengundang wartawan nasional maupun asing untuk meliput destinasi di Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan eksposur dan mendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Menurut Menpar Widiyanti, pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan wisata sekaligus menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
“Kami optimistis dengan langkah ini, pariwisata Bali akan lebih merata, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi semua pihak,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto, menambahkan bahwa Kemenparekraf berkomitmen untuk terus mengembangkan kebijakan pariwisata yang berkelanjutan, termasuk:
“Manajemen destinasi adalah fokus utama kami. Wisatawan didistribusikan secara merata, tidak hanya di Bali, tetapi juga ke 5 Destinasi Super Prioritas (DPSP) lainnya seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang,” ujar Hariyanto.
Kemenparekraf juga gencar mempromosikan pariwisata berbasis masyarakat, memperkuat regulasi lingkungan, dan mengedukasi wisatawan agar lebih menghormati budaya lokal serta menjaga kelestarian alam Bali.
Sobat Ekraf, mari kita dukung langkah ini dengan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab! Dengan pemerataan wisata dan pariwisata berkelanjutan, kita bisa bersama-sama menjaga Bali sebagai destinasi impian dunia yang ramah lingkungan dan penuh potensi.