Halo, Sobat Ekraf Purbalingga! Ada kabar baik untuk kita semua yang bergelut di sektor ekonomi kreatif (Ekraf). Dalam waktu dekat, Purbalingga akan membentuk Komite Ekonomi Kreatif (KEK) untuk mengembangkan sektor Ekraf di daerah ini. Hal ini disampaikan oleh Mukodam, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Purbalingga, dalam kegiatan FGD pada Selasa, 5 November 2024.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan yang mewajibkan setiap kabupaten/kota untuk membentuk KEK sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif di tingkat lokal. Kehadiran KEK nantinya akan menjadi jembatan sinergi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mendukung beragam sub sektor Ekraf.
Mengenal 17 Sub Sektor Ekraf di Purbalingga
Sobat Ekraf, di Purbalingga ada 17 sub sektor Ekraf yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Sub sektor tersebut mencakup aplikasi, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film dan animasi, fotografi, e-sports, kriya, kuliner, musik, fashion, periklanan, penerbitan, televisi, seni pertunjukan, dan seni rupa. Wah, lengkap banget, ya!
Mukodam menyampaikan bahwa setiap OPD akan mengampu sub sektor yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Misalnya, sub sektor aplikasi dan desain komunikasi visual akan menjadi tanggung jawab Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan masing-masing sub sektor melalui peran aktif setiap OPD.
Proses Pembentukan KEK dan Peran Setiap OPD
Saat ini, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) sudah mulai menyusun draft KEK dengan merujuk pada pedoman dari provinsi serta contoh dari kabupaten/kota lain. “Diskusi ini dilakukan untuk menyempurnakan draft KEK sebagai bahan keputusan Bupati. Setelah keputusan keluar, kami akan susun langkah berikutnya,” tutur Mukodam.
Pembentukan KEK ini juga akan disertai dengan Surat Edaran dari Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga yang memperkuat tugas dan tanggung jawab setiap OPD. Dengan adanya struktur dan aturan yang jelas, masing-masing OPD akan dapat memberikan dukungan sesuai bidangnya. Mukodam mengajak semua OPD untuk bersinergi dan mendukung pembentukan KEK agar dapat segera dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif di Purbalingga. Dengan terbentuknya KEK, diharapkan sektor Ekraf di Purbalingga bisa berkembang lebih pesat dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Tak hanya itu, pembentukan KEK juga akan mempermudah Kabupaten Purbalingga dalam memberikan laporan perkembangan Ekraf kepada pemerintah provinsi dan pusat. Langkah ini merupakan sinyal positif bahwa Purbalingga siap untuk semakin maju dan menjadi rumah bagi kreativitas anak bangsa. “Provinsi dan pemerintah pusat tentu akan minta laporan terkait dengan upaya-upaya pengembangan Ekraf di Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya.
Mari bersama-sama, Sobat Ekraf, kita dukung pembentukan KEK dan terus berkarya untuk menjadikan Purbalingga sebagai pusat kreativitas dan inovasi di Indonesia!
Halo Sobat Ekraf! Ada kabar menarik dari kota Denpasar yang terus bertransformasi dalam ekonomi kreatif-digital, berkat peran besar UMKM yang didukung ekosistem GoTo. Di era digital ini, UMKM di Denpasar sudah jadi pilar utama ekonomi daerah, bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga memajukan sektor ekonomi kreatif.
Dengan generasi muda sebagai penggerak, UMKM di Denpasar semakin berkembang melalui inovasi digital. Sejak 2023, Graha Yowana Suci menjadi pusat inkubasi bisnis kreatif yang memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk bereksperimen dengan produk-produk baru—termasuk kuliner unik yang kini jadi favorit masyarakat. Dalam upaya ini, GoTo hadir untuk mendukung penuh perjalanan digitalisasi ini, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar demi mengembangkan ekosistem UMKM yang kuat.
Kolaborasi GoTo dan Pemerintah Kota Denpasar benar-benar menunjukkan hasil nyata. Dengan layanan terintegrasi seperti GoFood untuk kuliner, Gojek untuk transportasi, serta GoPay Merchant yang memudahkan transaksi digital, ekosistem ini memfasilitasi UMKM untuk semakin modern dan produktif. Seperti yang disampaikan Rayi Bimantara, District Head Gojek Wilayah Bali Nusra, “Dukungan Pemerintah Kota Denpasar membantu kehadiran ekosistem GoTo yang melayani kebutuhan sehari-hari sekaligus memajukan pelaku UMKM."
Tidak berhenti di situ, dukungan ekosistem GoTo juga terlihat dalam acara Denpasar GoFood Expo yang berlangsung dari 3 November hingga 17 November 2024. Di sini, Sobat Ekraf di Denpasar bisa menikmati aneka sajian dari 24 merchant kuliner GoFood pilihan, serta transaksi aman dan praktis melalui QRIS dan aplikasi GoPay Merchant.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, menekankan bahwa kolaborasi ini mempercepat sinergi antara UMKM dan anak muda yang melek teknologi. "Kami yakin kolaborasi ini akan mendorong transformasi ekonomi kreatif-digital Denpasar. Semoga Graha Yowana Suci bisa terus berkembang menjadi destinasi wisata ekonomi kreatif di Denpasar."
Sobat Ekraf, dengan kolaborasi kuat dan dukungan penuh dari ekosistem digital, Denpasar siap bersaing sebagai kota kreatif yang tangguh secara digital. Yuk, dukung perkembangan UMKM Denpasar dan terus majukan ekonomi kreatif Indonesia!
Halo Sobat Ekraf! Indonesia kembali menjadi tuan rumah konferensi besar yang bertujuan mendorong inovasi dan pengembangan ekonomi kreatif, yaitu D-Futuro Futurist Summit 2024! Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, membuka acara ini di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (5/11/2024), dengan penuh harapan. Konferensi ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, membahas tentang teknologi dan sains yang bisa membantu memecahkan tantangan di masa kini dan masa depan.
Dalam pidato pembukaannya, MenEkraf Teuku Riefky mengapresiasi penyelenggaraan acara ini. “Acara ini kita harapkan menjadi enabler untuk semua permasalahan yang sedang kita hadapi bersama,” ujarnya. Beliau juga mengingatkan bahwa dukungan untuk generasi muda kita sangat penting dalam menciptakan inovasi yang dapat memajukan ekonomi kreatif Indonesia sebagai pilar ekonomi nasional.
Sejalan dengan Asta Cita yang menjadi visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ekonomi kreatif diberikan ruang yang besar untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini terlihat dari kinerja ekonomi kreatif di Indonesia yang terus meningkat. Pada semester I-2024, sektor ini mencatatkan nilai tambah hingga Rp749 triliun (55% dari target Rp1.300 triliun) dan nilai ekspor produk ekonomi kreatif mencapai USD12 miliar (45% dari target USD27,5 miliar). Dari segi tenaga kerja, sektor ini diprediksi akan menyerap hampir 26 juta pekerja pada akhir 2024.
Menurut Teuku Riefky, ekonomi kreatif tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga membawa Indonesia lebih dikenal di kancah internasional. "Melalui pengembangan kekayaan intelektual berbasis budaya, budaya kita tidak hanya terlindungi, tapi juga diberi ruang untuk berkembang, memperkaya kreativitas dan memberi nilai ekonomi yang nyata," tambahnya. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, kekayaan budaya kita dapat semakin dikenal dunia, dari fesyen hingga game development, musik, kriya, dan banyak lagi!
Namun, sektor ini masih memiliki tantangan besar. Dalam laporan Global Innovation Index 2023, Indonesia berada di peringkat 85. Ini menjadi dorongan untuk memperbaiki infrastruktur kreatif kita. Berbagai strategi akan diwujudkan oleh KemenEkraf, seperti penyederhanaan regulasi, insentif pajak, dan akses ke pendanaan. "Kolaborasi pentahelix – pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media – adalah kunci untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kreatif yang mendukung pelaku industri," jelas Riefky.
Konferensi D-Futuro Futurist Summit 2024 yang mengusung tema "Guarding Today, Guiding Tomorrow" akan berlangsung hingga 7 November 2024. Selain konferensi, akan ada workshop interaktif serta acara penghargaan untuk para inovator yang berkontribusi bagi kemajuan teknologi dan inovasi di Indonesia. Ini adalah momentum bagi kita semua, Sobat Ekraf, untuk terus berkarya, berinovasi, dan membangun ekonomi kreatif yang berdaya saing global!
Hai, Sobat Ekraf di Kabupaten Bandung! Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Sahrul Gunawan, mengusung visi menarik untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif (Ekraf) sebagai motor penggerak perekonomian daerah. Dalam safari politiknya di Majalaya, Senin (4/11/2024), Sahrul menyampaikan pentingnya program yang komprehensif untuk mengoptimalkan potensi Ekraf hingga ke pelosok Kabupaten Bandung. Dengan pengembangan Ekraf, beliau berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Potensi Ekraf harus dioptimalkan hingga simpul-simpul di bawah, karena ini akan menyumbang PAD yang luar biasa,” ujarnya. Menurut Sahrul, pemanfaatan aset lokal, seperti stadion Si Jalak Harupat, bisa menjadi salah satu upaya konkret. Tidak hanya untuk kegiatan olahraga dan konser, pemanfaatan fasilitas ini harus didukung infrastruktur yang baik agar menghasilkan PAD yang lebih besar bagi Kabupaten Bandung.
Lebih jauh lagi, Sahrul ingin menghadirkan berbagai acara atau event yang dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerah. Acara-acara seperti ini, katanya, bisa menjadi pemicu tumbuhnya ekosistem Ekraf dengan melibatkan generasi muda. “Dengan memberdayakan anak-anak muda, membentuk tim, bahkan meng-hire profesional, kita bisa menciptakan ekosistem Ekraf yang produktif dan berkelanjutan,” tuturnya.
Jika terpilih menjadi Bupati Bandung, Sahrul berencana menghadirkan program pelatihan dan wadah kreasi untuk generasi muda, serta menciptakan “Program 1.000 Influencer.” Ide ini bertujuan untuk melatih generasi muda menjadi agen kreatif yang bisa mempromosikan potensi Ekraf Kabupaten Bandung secara lebih luas. “Dana yang digelontorkan nanti akan membawa dampak lebih besar. Mereka akan dilatih dan menjadi agen-agen dari segala potensi Ekraf yang ada,” tambahnya.
Dalam era teknologi dan media sosial saat ini, Sahrul melihat peluang besar untuk mempromosikan Ekraf di Kabupaten Bandung. Dari potensi sound system lokal hingga seni budaya Sunda, semuanya bisa dikelola dan dikembangkan untuk menarik minat pasar yang lebih luas. Beliau juga berencana memberikan sertifikasi dan insentif bagi para pelaku seni budaya Sunda sebagai bentuk dukungan agar seni budaya khas daerah tetap hidup dan dikenal luas.
Sahrul Gunawan dan pasangannya, Gun Gun Gunawan, mengusung slogan Kabupaten Bandung anu urang, ku urang, keur ruang, sebuah visi untuk memajukan ekonomi kreatif lokal dan membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat. “Gerakan yang masif dan orientasi yang jelas akan meningkatkan perekonomian melalui potensi Ekraf dengan kontribusi dan dukungan pemerintah,” tegasnya.
Yuk, Sobat Ekraf, dukung dan kembangkan potensi kreatif di Kabupaten Bandung! Dengan optimisme dan kolaborasi, kita bisa menciptakan masa depan Ekraf yang lebih cerah dan menambah kesejahteraan bersama.
Halo sobat Narasa semua, kali ini mina mau bahas pangan lokal yang memiliki potensi besar sebagai salah satu makanan pokok alternatif di Indonesia yaitu talas. Tidak lupa mina juga mau bahas manfaat beserta contoh resep yang bisa sobat Narasa coba di rumah ya.
Talas, keladi, atau seratah (Colocasia esculenta L.) berasal dari suku talas-talasan atau Araceae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan dan dimanfaatkan di kalangan masyarakat Indonesia. Tanaman talas terbagi menjadi dua jenis, yaitu Colocasia esculenta var. esculenta dan Colocasia esculenta var. Antiquorum. Kedua jenis talas tersebut berasal dari kawasan tropis Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia. Jenis esculenta mempunyai umbi tunggal, sedangkan jenis antiquorum atau dikenal dengan talas Jepang, memiliki umbi induk dan umbi-umbi cabang, seperti umbi kimpul atau balitung (Xanthosoma spp.). Tanaman ini juga diperkirakan sudah dibudidayakan sejak zaman purba, bahkan sebelum padi ditanam.
Talas yang juga dikenal dengan sebutan lain seperti singkong raksasa, keladi, kimpul, atau suweg, memiliki umbi yang besar, bertepung, dan bulat yang dapat dimakan. Umbi talas dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti sayuran yang dimasak, puding, roti, dan keripik.
Talas memiliki memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain :
1. Menjaga kesehatan pencernaan
Talas mengandung serat yang tinggi sehingga dapat membantu mencegah sembelit, diare, dan kram perut.
2. Menjaga Kadar Gula Darah
Talas termasuk karbohidrat kompleks dan memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Serat dalam talas dapat membantu menurunkan penyerapan kolesterol di usus sehingga baik untuk kesehatan jantung.
4. Menjaga Kesehatan Tulang
Daun talas mengandung kalsium, fosfor, dan zat besi yang baik untuk kesehatan tulang dan dapat meminimalkan risiko osteoporosis.
5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Daun talas mengandung protein dan vitamin C yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
6. Mencegah Kanker
Talas mengandung polifenol, yaitu antioksidan yang kuat, yang dapat membantu melawan sel kanker.
7. Menjaga Kesehatan Kulit
Daun talas mengandung asam amino treonin yang dapat membantu memproduksi elastin dan kolagen.
8. Menurunkan Berat Badan
Talas kaya akan serat yang dapat membantu mencapai berat badan ideal.
Wah, ternyata banyak juga manfaat talas bagi kesehatan ya sobat Narasa. Sekarang mina mau kasih contoh resep kue tradisional yang berasal dari talas yaitu “Kue Talam Talas”. Disimak baik-baik resepnya ya.
Kue Talam Talas
Bahan- bahan :
Bahan lapisan bawah :
Bahan lapisan atas :
Cara Membuat :
Nah sobat Narasa, semoga penjelasan mina mengenai talas bisa bermanfaat ya. Jangan lupa dicoba resepnya di rumah ya!
Sumber : Alodokter, halodoc, https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/potensi-talas-untuk-pangan-dan-industri
Sumber gambar : Halodoc, indtimes.com
Sobat Narasa semua, para pelaku UMKM perlu mengikuti kegiatan-kegiatan promosi agar produk-produk yang telah dihasilkan dapat dikenal dengan baik oleh konsumen dan dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan pameran.
Partisipasi dalam pameran ini merupakan strategi yang menguntungkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan mengikuti pameran, pelaku usaha memiliki potensi besar untuk meningkatkan visibilitas, memperluas jaringan, dan meningkatkan penjualan. Kegiatan ini juga merupakan wadah promosi efektif untuk mengenalkan produk usaha kepada masyarakat luas dan bisa menarik hati konsumen.
Kali ini mina akan memberikan informasi mengenai manfaat apa saja yang bisa didapatkan para pelaku UMKM dengan mengikuti pameran. Disimak baik-baik ya sobat Narasa.
1. Peningkatan Visibilitas dan Branding
Para pelaku UMKM memiliki kesempatan untuk menampilkan produk atau layanan mereka kepada masyarakat. Dengan menempatkan produk langsung di hadapan calon konsumen, pelaku usaha dapat meningkatkan visibilitas brand produk. Selain itu, pameran juga memberikan wadah untuk memperkenalkan brand kepada konsumen yang mungkin belum pernah mendengar tentangnya produk tersebut. Dengan demikian, pameran tidak hanya menciptakan kesempatan untuk penjualan langsung tetapi juga membantu membangun brand yang kuat.
2. Peluang Membangun Jaringan dan Kemitraan
Pameran adalah tempat yang tepat untuk memperluas jaringan bisnis. Dengan berpartisipasi dalam pameran, para pelaku usaha dapat bertemu dengan berbagai pihak, termasuk calon konsumen, distributor, pemasok, dan bahkan mitra potensial. Interaksi langsung ini membuka pintu bagi kolaborasi masa depan dan kesempatan untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan.
3. Validasi Produk dan Umpan Balik Langsung
Pameran juga memberikan peluang bagi para pelaku UMKM untuk menguji produk secara langsung di pasar. Interaksi langsung dengan pengunjung pameran memungkinkan pelaku usaha untuk mendapatkan umpan balik langsung tentang produk atau layanan yang diberikan. Dengan mendengarkan tanggapan dan saran dari pengunjung, pelaku usaha dapat memahami preferensi konsumen dan menyesuaikan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
4. Peluang Penjualan Langsung dan Pemesanan
Salah satu manfaat paling langsung dari berpartisipasi dalam pameran adalah kesempatan untuk melakukan penjualan langsung. Dengan menampilkan produk di booth pameran, dapat menarik perhatian pengunjung dan menghasilkan penjualan langsung di tempat. Selain itu, pameran juga sering kali menjadi tempat dimana konsumen melakukan pemesanan produk untuk pengiriman selanjutnya. Dengan demikian, keikutsertaan dalam pameran tidak hanya meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek tetapi juga membuka pintu bagi peluang penjualan jangka panjang.
5. Mencari Investor
Pameran juga merupakan tempat yang baik untuk bertemu dengan calon investor yang bisa membantu dalam mengembangkan usaha para pelaku UMKM.
6. Mengetahui Tren Pasar
Pameran merupakan tempat untuk mempelajari aktivitas pesaing dan melihat secara langsung tren pasar terkini. Mengikuti tren pasar ini sangat penting agar pelaku usaha dapat mengembangkan produk lebih baik lagi dan meningkatkan kepuasan konsumen.
7. Mempromosikan Produk
Pameran merupakan media yang efektif untuk mempromosikan produk kepada masyarakat luas.
Untuk memanfaatkan pameran secara optimal, UMKM dapat merencanakan partisipasinya dengan baik, seperti menetapkan tujuan, mempersiapkan materi pameran, dan menjalankan strategi komunikasi yang efektif
8. Mengevaluasi Produk
Manfaat terakhir mengikuti pameran adalah bisa mengevaluasi produk dan menjadi kesempatan untuk membandingkan produk yang dihasilkan dengan dengan produk UMKM lainnya yang sejenis. Dengan begitu, pelaku usaha dapat mencari tahu apa saja kelebihan dan kekurangan produk di mata konsumen. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya, maka bisa dilakukan strategi strategi usaha baru untuk meningkatkan penjualan.
Nah, itu tadi merupakan beberapa manfaat pameran bagi para pelaku UMKM. Semoga informasi yang mina berikan, dapat bermanfaat bagi sobat Narasa semua dan dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha ya!
Sumber Artikel : Dari berbagai sumber
Sumber Gambar : https://www.sumbawabaratpost.com/2024/01/26/amman-narasa-perkuat-umkm-dan-pariwisata-sumbawa-barat/
Halo, Sobat Ekraf! ???? Tahu nggak sih kalau sektor ekonomi kreatif di Indonesia semakin menunjukkan taringnya? Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan betapa besarnya potensi sektor ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Bahkan, ia memperkirakan sektor kreatif mampu memberikan kontribusi hingga 8 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keren, kan? ????
Dalam paparan terbarunya di DFuturo Futurist Summit 2024 yang digelar di Jakarta, Pak Teuku Riefky menyebut bahwa pada semester pertama 2024, sektor ekonomi kreatif telah mencapai nilai tambah hingga Rp749 triliun, atau sekitar 55 persen dari target tahunan yang sebesar Rp1.300 triliun. Ini artinya, Sobat Ekraf, kita sudah berada di jalur yang tepat menuju target tersebut. ????
Tak hanya itu, nilai ekspor produk ekonomi kreatif kita juga sangat menggembirakan. Pada pertengahan tahun ini, nilai ekspor sektor ini mencapai USD12 miliar, atau 45 persen dari target USD27,5 miliar di tahun 2024. Produk-produk kreatif kita sudah mulai dikenal dan diakui dunia, khususnya di empat sektor utama: fashion, kriya, kuliner, dan penerbitan. ????????????
Pak Teuku Riefky juga menyoroti dampak positif ekonomi kreatif dalam penyerapan tenaga kerja. Tahun lalu saja, sektor kreatif berhasil menyerap sekitar 24,9 juta tenaga kerja. Angka ini diprediksi akan meningkat, dengan estimasi mendekati 26 juta orang di akhir 2024. Semakin banyak lapangan kerja yang tercipta, artinya semakin banyak pula peluang bagi anak-anak muda Indonesia untuk berkreasi dan berkarya.
Ini adalah bukti nyata bahwa inovasi dan kreativitas anak-anak muda Indonesia tak kalah dengan negara-negara lain. Dengan dukungan yang terus tumbuh dan inovasi yang tak pernah berhenti, sektor ekonomi kreatif Indonesia akan terus berkembang dan menjadi salah satu kekuatan utama dalam perekonomian nasional. ????
Yuk, Sobat Ekraf, kita bersama-sama mendukung dan membangun ekonomi kreatif Indonesia! Siapa tahu, ide dan karya kreatif kamu bisa jadi bagian dari kemajuan ekonomi negara. Terus berkarya, terus semangat! ✨
Mengenal Ekonomi Kreatif: Era Baru Berbasis Ide dan Kreativitas
Hai, Sobat Ekraf! Tahukah kamu kalau sekarang kita hidup di era ekonomi kreatif? Ini adalah era baru dalam dunia ekonomi yang sangat mengandalkan informasi, kreativitas, serta ide-ide segar sebagai kunci utama. Ekonomi kreatif ini berbeda dengan ekonomi konvensional yang hanya berfokus pada hasil produksi fisik atau bahan baku. Di era ini, sumber daya manusia dengan segala kreativitas dan pengetahuannya adalah faktor utama dalam produksi. Yuk, kita lihat lebih dalam tentang apa itu ekonomi kreatif dan bagaimana perjalanannya hingga berkembang di Indonesia.
Secara sederhana, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreativitas dan ide-ide sebagai nilai utamanya. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. Dalam bukunya, Howkins menyebutkan bahwa ekonomi kreatif adalah “the creation of value as a result of idea”, atau penciptaan nilai melalui ide-ide. Menurutnya, ekonomi kreatif adalah ketika masyarakat tidak hanya melakukan pekerjaan rutin tetapi fokus menghasilkan ide-ide baru yang bisa membawa kemajuan.
Bagaimana idenya bisa menggerakkan ekonomi? Nah, John Howkins terinspirasi saat melihat perkembangan ekonomi Amerika Serikat tahun 1997, di mana produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berhasil menghasilkan 414 miliar dolar, menjadikannya salah satu sektor ekspor unggulan di negara itu. Ini menunjukkan bahwa kreativitas dan perlindungan ide memiliki potensi ekonomi yang besar.
Ekonomi kreatif didefinisikan dengan berbagai cara oleh berbagai organisasi, Sobat Ekraf. Menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif adalah sebuah konsep yang terus berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Department of Culture, Media, and Sport (DCMS) dari Inggris mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai industri yang berbasis pada kreativitas individu yang memiliki potensi menciptakan lapangan kerja dan kekayaan melalui HKI.
Di Indonesia sendiri, ekonomi kreatif dijabarkan dalam Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 sebagai era ekonomi baru setelah era pertanian, industri, dan informasi. Pada era ini, informasi dan kreativitas diintensifkan dengan mengandalkan ide dan pengetahuan sebagai faktor utama.
Lalu, apa saja yang menjadi karakteristik utama dari ekonomi kreatif? Ini dia beberapa poin pentingnya:
Kolaborasi Berbagai Aktor: Untuk memajukan industri kreatif, kolaborasi sangat diperlukan antara kaum intelektual, pengusaha, dan pemerintah. Ketiga aktor ini punya peran yang berbeda, tapi saling melengkapi.
Berbasis pada Ide atau Gagasan: Di sini, ide adalah segalanya. Ide-ide baru adalah modal utama untuk menciptakan produk atau jasa yang unik dan bernilai tinggi.
Tidak Terbatas pada Bidang Tertentu: Ekonomi kreatif ini bisa berkembang di hampir semua bidang usaha, mulai dari fesyen, seni, kuliner, hingga aplikasi digital.
Konsep yang Relatif: Ekonomi kreatif terus berkembang sesuai dengan tren dan kebutuhan masyarakat. Fleksibilitasnya inilah yang membuatnya terus relevan.
Di Indonesia, semangat ekonomi kreatif mulai tampak sejak tahun 2006, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Tanah Air. Sejak itu, berbagai langkah diambil untuk mengembangkan sektor ini. Langkah pertama dimulai dengan pembentukan Indonesian Design Power oleh Departemen Perdagangan untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Pada tahun 2007, pemerintah meluncurkan Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 di Trade Expo Indonesia, untuk mengetahui kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian. Tahun berikutnya, pemerintah meluncurkan Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 serta Cetak Biru untuk 14 Subsektor Industri Kreatif. Tujuannya adalah memperkuat fondasi ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi masa depan.
Tidak hanya itu, tahun 2009 juga dicanangkan sebagai Tahun Indonesia Kreatif yang ditandai dengan diadakannya Pekan Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif. Sejak itu, acara ini berlangsung setiap tahun sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif punya banyak manfaat, Sobat Ekraf! Dengan ekonomi kreatif, kita bisa menciptakan lapangan kerja baru yang inovatif, mengangkat budaya lokal ke tingkat global, dan menciptakan peluang bisnis yang unik. Indonesia yang kaya akan budaya dan keberagaman memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional melalui produk-produk kreatifnya.
Nah, Sobat Ekraf, sudah semakin jelas kan betapa pentingnya ekonomi kreatif? Yuk, kita dukung terus pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dengan terus berinovasi dan menciptakan ide-ide kreatif! Siapa tahu, ide kreatif Sobat bisa jadi inspirasi dan motor penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
Program "Baparekraf For Startup (BEKUP) 2024" memasuki tahap akhir di mana 24 startup digital terpilih dari enam (6) kota di Indonesia mendapat kesempatan untuk mempresentasikan ide, inovasi, dan perkembangan bisnis di hadapan investor, mentor, dan pelaku industri lain dalam “Demoday BEKUP 2024”.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (WamenEkraf/WakaBekraf), Irene Umar, saat membuka kegiatan "Demoday BEKUP 2024", Senin (4/11/2024) di Hotel Movenpick, Jakarta, berharap kegiatan ini tidak hanya memperluas akses pasar dan permodalan namun juga jaringan strategis bagi para pelaku startup.
"Ekonomi kreatif atau dalam hal ini startup di Indonesia tentu membutuhkan dorongan untuk mengangkat nama Indonesia ke level selanjutnya," kata WamenEkraf Irene Umar.
Dalam upaya tersebut, startup membutuhkan dukungan termasuk dari pemerintah dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang baik. Termasuk untuk memberikan fasilitasi dan kesempatan yang luas bagi para startup dalam memperkuat peluang kolaborasi, membuka akses permodalan, dan membangun jaringan strategis bagi para startup sehingga dapat menjadi pijakan untuk memasuki pasar yang lebih luas.
"The relationship is start from the beginning and your journey starts now, karena pada saat Anda sukses, saat Anda berada di titik paling atas, it's a very lonely journey dan kalian ingin memiliki komunitas yang bisa men-support teman-teman sekalian," kata Irene.
BEKUP merupakan program yang dijalankan sejak tahun 2016 guna mendukung pertumbuhan startup digital Indonesia. Program ini memberikan ruang bagi pelaku startup digital untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan melalui keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis startup.
BEKUP 2024 mengangkat tema "Fostering Startup Transformation to Build Economic Thrive", selaras dengan prinsip ekonomi digital sebagai salah satu sektor yang mampu menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia yang bergerak sangat cepat.
Sebanyak 24 startup digital terpilih dalam Demoday kali ini merupakan hasil seleksi dari 120 startup yang mendaftar sebelumnya. Selama proses seleksi, para peserta mengikuti pendampingan selama 8 pekan dan kunjungan ke industri yang relevan.
Lebih lanjut Irene menjelaskan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat fondasi khususnya mental para pelaku startup. Mulai dari mempertegas alasan mendirikan startup sampai berani bangkit ketika menemukan kegagalan.
"Satu hal kalau saya boleh titipkan ke teman-teman startup, selalu ingat kenapa kalian memulai startup. Karena why-nya itu adalah tongkat kalian untuk push yourself up," ujar Irene.
Untuk itu, Irene mengajak para peserta terpilih agar dapat memaksimalkan kesempatan menggali ilmu sekaligus berjejaring. Memaksimalkan peran ekonomi digital menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah.
"Bangun startup itu keren katanya, tapi it's a very difficult and challenging. Kementerian Ekonomi Kreatif akan selalu ada di sini untuk dukung kalian. Saya harap kalian semua bisa berjalan bersama menuju Indonesia Emas," ujar Irene.
Hal senada disampaikan Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti. Ia berharap para peserta dapat berkontribusi maksimal dan berharap program ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi startup di Indonesia. Termasuk menghasilkan startup yang mampu bersaing di kancah global.
"Dengan inovasi, kreativitas, dan semangat berani mengambil risiko, mereka telah membuka pintu menuju peluang baru dan mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Dukungan terhadap ekosistem startup perlu terus ditingkatkan, agar potensi penuhnya dapat diwujudkan dan dampak positifnya terus berkembang. Saya harap generasi muda kita bisa tumbuh bersama dan dapat memberikan aksi nyata dengan menerapkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mendorong percepatan ekonomi, terciptanya lapangan kerja, dan terbukanya peluang usaha di Indonesia," ujar Yuana.
"Demoday BEKUP 2024" juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada startup terbaik yang telah menunjukkan performa luar biasa di seluruh rangkaian kegiatan BEKUP 2024 melalui berbagai kategori. Mulai dari Top 1-3 Startup BEKUP 2024; Most Progressive Startup; Most Impactful Startup; Most Favorite Startup; serta Most Promising Idea.
Selain itu juga ada kegiatan business matching dan talkshow yang dirancang untuk memberikan wawasan mendalam dan inspiratif kepada para peserta mengenai perjalanan, tantangan, dan peluang dalam dunia startup teknologi.
Hai sobat Narasa semua! Kali ini mina mau bahas mengenai pangan lokal yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia yaitu sagu. Mina mau bahas sedikit nih tentang apa itu sagu, manfaatnya dan pastinya tidak ketinggalan contoh resepnya agar sobat Narasa semua bisa mencobanya di rumah ya!
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa tepung sagu dan tepung tapioka atau singkong itu sama. Ternyata meskipun sama-sama berasal dari pati tanaman, tetapi sumbernya berbeda lho sobat. Sagu merupakan tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sagu Rottb.)yang tumbuh subur di daerah tropis. Sementara tepung tapioka berasal dari sari pati tumbuhan singkong. Dilihat sekilas pun, warna dari keduanya berbeda.
Sagu juga merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia. Terutama di Indonesia bagian tengah dan timur seperti Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Mentawai.
Sagu memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, antara lain :
1. Sumber Energi
Kandungan karbohidrat yang melimpah dalam sagu menjadikannya salah satu pangan alternatif penambah energi. Ketika tubuh memerlukan pemulihan setelah aktivitas fisik berat, sagu hadir sebagai solusi yang efisien. Ini juga dapat meningkatkan produksi glukosamin alami dalam tubuh, mendukung pergerakan sendi dan proses pemulihan.
2. Meningkatkan Fungsi saraf
Dengan memperbaiki keseimbangan elektrolit dalam tubuh, sagu dapat meningkatkan kinerja sistem saraf. Ini karena sistem saraf memerlukan elektrolit yang seimbang untuk menyampaikan pesan dari otak ke berbagai bagian tubuh, termasuk otot, secara efektif.
3. Perlindungan Jantung dengan Menjaga Kolesterol
Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat menjadi pemicu penyakit jantung. Sagu, jika dibandingkan dengan tepung tapioka, diketahui dapat membantu menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam batas normal. Kandungan amilose dalam sagu memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kolesterol dan trigliserida dengan melambatkan pelepasan glukosa ke dalam tubuh.
4. Meredakan Demam
Kelebihan sagu lainnya adalah kemampuannya sebagai penurun panas selama kondisi demam. Ini terjadi karena sifat penyejukannya yang dapat meredakan tubuh dengan mengendalikan produksi empedu yang berlebihan. Sebagai hasilnya, sagu sering diandalkan sebagai metode pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah demam yang disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang signifikan.
5. Pencernaan yang Lancar dan Sehat
Sagu tidak hanya bermanfaat dalam masakan tradisional, tetapi juga dalam menangani berbagai masalah pencernaan. Kandungan seratnya, meskipun dalam jumlah sedikit, memberikan manfaat besar dalam mempercepat proses pencernaan dan menyeimbangkan bakteri usus. Selain itu, sagu juga meningkatkan produksi enzim pencernaan dan pergerakan usus, memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan.
6. Mengurangi gejala Asam Lambung
Manfaat dari sagu dapat membantu meredakan gejala asam lambung seperti nyeri perut, mulas, dan sensasi terbakar di dada. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat dalam sagu yang mampu menyerap kelebihan asam lambung di dalam perut.
Banyak juga ya manfaat dari sagu bagi kesehatan, sobat. Nah, sekarang mina mau bagikan resep modifikasi olahan pangan dari sagu yang tentunya enak, yaitu telur gabus keju. Simak dan catat resepnya ya.
Telur Gabus Keju
Bahan-Bahan :
Cara Membuat :
Wah ternyata sagu selain menjadi makanan pokok, juga bisa dijadikan cemilan yang enak ya. Semoga penjelasan dari mina mengenai sagu bisa bermanfaat dan menambah wawasan sobat Narasa semua ya.
Sumber artikel : Dikutip dari berbagai sumber
Sumber gambar : sajian sedap, detikfood
Sobat Narasa pasti sudah tidak asing dengan makanan satu ini, yaitu singkong. Kali ini mina akan memberikan penjelasan singkat mengenai singkong, manfaat dan tidak lupa dengan contoh resepnya agar sobat Narasa bisa terinspirasi dan mencobanya di rumah ya.
Singkong merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika yang dapat ditanam sepanjang tahun. Bagian yang dimakan dari tanaman singkong selain bagian umbi atau akarnya juga daunnya. Tanaman ini juga merupakan makanan pokok bagi sebagian penduduk yang ada di dunia, terutama yang tinggal di wilayah tropis, seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, termasuk indonesia.
Singkong mengandung zat kimia yang disebut glikosida sianogen. Bahan kimia ini dapat melepaskan sianida di dalam tubuh. Oleh karena itu, singkong harus diolah dengan benar sebelum dimakan untuk mencegah keracunan sianida.
Selain dijadikan sebagai makanan pokok, singkong juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain :
1. Menambah energi
Singkong mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong, terkandung 110-150 kalori. Jumlah kalori ini lebih tinggi daripada kalori pada umbi jenis lain, seperti kentang dan ubi.
2. Merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks
Selain kalori, singkong juga kaya akan karbohidrat kompleks dan serat. Kedua nutrisi ini berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengurangi peradangan, dan mengendalikan kadar gula darah. Bila kadar gula darah terkendali, risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan obesitas juga akan lebih rendah.
3. Memiliki kandungan antioksidan yang baik
Manfaat singkong lainnya bisa didapat dari kandungan vitamin C, vitamin A, dan beta-karoten di dalamnya. Vitamin C dan vitamin A merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas, mencegah penyakit jantung, hingga mengatasi kerutan di kulit.
4. Membantu mengontrol gula darah
Singkong termasuk makanan dengan nilai indeks glikemik rendah. Ini artinya, makanan ini tidak membuat kadar gula darah cepat naik. Sementara itu, ada beberapa riset yang menyebutkan bahwa singkong bermanfaat untuk membantu mencegah terjadinya diabetes dan resistensi insulin. Singkong bahkan disebut dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
5. Menjaga kesehatan saluran pencernaan
Singkong mengandung serat dan karbohidrat kompleks yang membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat dalam singkong juga membantu melunakkan tinja, sehingga bisa mencegah dan mengatasi sembelit.
6. Menurunkan risiko diabetes dan obesitas
Singkong mengandung karbohidrat kompleks dan serat yang membantu mengendalikan kadar gula darah.
Wah banyak juga ya manfaat dari singkong bagi kesehatan. Sekarang mina mau berbagi contoh olahan pangan tradisional khas Indonesia dari singkong yaitu cenil. Berikut resepnya :
Cenil
Bahan-bahan :
Bahan Taburan :
Cara membuat :
Semoga penjelasan dan informasi yang sudah mina bagikan bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi sobat Narasa semua ya.
Sumber artikel : Dikutip dari berbagai sumber
Sumber gambar : https://www.liputan6.com/hot/read/5218642/17-manfaat-singkong-bagi-kesehatan-ketahui-kandungan-gizinya, kompas.com
Jakarta, 28 Oktober 2024 - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Plt. Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, selaku pemimpin upacara mengatakan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda yang tahun ini mengusung tema "Maju Bersama Indonesia Raya" merupakan momentum bagi bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada agenda-agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dalam pembangunan Indonesia. Baik dalam posisi pemuda sebagai subjek maupun objek pembangunan.
“Pemuda Indonesia diharapkan untuk lebih berperan dalam pembangunan nasional Indonesia karena pada hakikatnya mereka adalah pemilik masa depan,” ujar Dessy Ruhati.
Dessy menambahkan bahwa capaian generasi muda Indonesia dapat dilihat pada Indeks Pembangunan Pemuda atau IPP, yang pada tahun 2024 berada pada 56,33 persen. Dengan rincian capaian domain pendidikan sebesar 70,00 persen, domain kesehatan dan kesejahteraan sebesar 65,00 persen, domain gender dan diskriminasi sebesar 53,33 persen, domain lapangan dan kesempatan kerja sebesar 45,00, dan domain partisipasi dan kepemimpinan sebesar 43,33 persen.
Namun, masih diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut melalui peningkatan peran pemuda secara besar-besaran dan menyeluruh dengan melibatkan pemangku kepentingan pemerintah, masyarakat, dunia industri, perguruan tinggi, dan media.
Dalam kesempatan tersebut, Dessy juga mengajak semua pihak untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi para pemuda, membuka kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk berpartisipasi dalam seluruh dimensi pembangunan Indonesia.
"Dan meningkatkan kepedulian terhadap pemuda Indonesia," ujar Dessy.
Turut hadir pada kesempatan itu, seluruh pejabat eselon I dan II beserta staf di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.
Tulisan ini dikutip dari: Kemenparekraf