Daftar Blog

FINANSIAL PENSIUN

 

Data BPPK Kemenkeu RI (2022) mengungkapkan :

  • 5% Mandiri
  • 10% Terpaksa Tetap Bekerja
  • 85% Tergantung pada anak
  • 6 dari 10 pensiunan tidak dapat mencukupi kebutuhan dirinya

Dalam sesi pelatihan ini, kita akan diajarkan bagaimana cara agar bisa menjadi yang 5% tersebut.

 

Kita akan diajarkan bagaimana mengatur Cash Flow, merencanakan Proteksi terhadap diri kita dan aset kita, juga mengelola investasi dan dana pensiun.

 

Semuanya sangat bermanfaat untuk kita yg usia pensiun. Disampaikan oleh Ahlinya.

 

JANGAN LEWATKAN !!!

Admin on Mar 01, 2024
KESEHATAN PENSIUNAN

 

Kesehatan di usia Pensiun adalah sangat krusial, karena menurunnya fungsi organ-organ tubuh dan sistem tubuh lainnya.

Oleh karenanya, menjaga pola hidup sehat adalah pilihan satu-satunya, agar kita bisa tetap bertahan selama yang bisa kita capai.

 

Dalam sesi pelatihan ini, kita akan diajak mengenali penyakit-penyakit memasuki Usia Pensiun, dan mengelola hidup sehat di masa pensiun.

Kita juga akan diberi tip-tip hidup sehat, oleh Dokter Senior yang sudah malang melintang ke berbagai negara, terutama memberi pelatihan kepada komunitas usia pensiun.

 

Akan sangat rugi juka melewatkan kesempatan ini.

Admin on Mar 01, 2024
PSIKOLOGI PENSIUNAN

 

Sesi Psikologi Pensiun ini adalah untuk memahami situasi Psikologi Usia Pensiun, merubah pandangan Pensiun menjadi lebih Menyenangkan.

 

Ibarat bunga yang mempunya beberapa kelopak bungan, setiap individu juga mempunyai beberapa kelopak peran. Peran sebagai orang tua, sebagai karyawan, sebagai anak, sebagai warga di lingkungannya, dll.

Dalam sesi Psikologi Pensiun ini, kita akan diajak untuk mengidentifikasi peran-peran tsb, sekaligus menyelami INTI DIRI.

Peran-peran tersebut :

  • Memiliki fungsi yang berbeda
  • Muncul di saat yang berbeda
  • Beberapa mungkin lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain
  • Menjadi bagian dari identitas.

Bagaimana agar kita tetap bahagia walaupun ada peran yg harus kita tanggalkan ?

 

Semua akan dikupas tuntas dan dipraktekan di sesi ini, oleh Psikolog yang sudah menangani hal-hal tersebut.

Admin on Mar 01, 2024
BOLEHKAH GEREJA BERPOLITIK?

Perdebatan dalam masyarakat kita mengenai hubungan gereja dengan partai politik sekaligus dengan kegiatan politik praktis. “Bolehkah Gereja Berpolitik?” dalam konteks kenegaraan Indonesia menjadi suatu pertanyaan yang harus dijawab secara hati-hati. Jawaban yang berbeda adalah suatu hal yang lumrah. Namun jawaban harus tetap diberikan, “boleh” atau “tidak” yang didukung dengan suatu alasan berdasarkan kajian yang ilmiah dan bertanggung jawab. Kajian dapat dimulai dengan mendefinisikan kata “gereja” secara konseptual-teologis. Gereja adalah institusi rohani karena ber-anggotakan orang-­orang percaya, yang dipanggil keluar dari kegelapan dan menerima terang Kristus dan diutus kembali ke dunia yang gelap ini untuk menerangi kegelapan itu. Gereja adalah institusi rohani yang didirikan oleh Kristus di atas pengakuan akan kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat (Mat. 16: 16-18). Gereja berada di bumi (earthly) tetapi tidak bersifat duniawi (worldly). Gereja adalah lembaga Allah yang sakral (kudus) yang tidak boleh dikotori oleh nafsu dan ambisi-ambisi duniawi (Yun.: sarkos).

Kegiatan politik tidak dapat dipisahkan dari partai politik. Maka partai politik sering disebut sebagai kendaraan politik. Melalui partai politik inilah, golongan atau sekelompok orang menyampaikan aspirasi politiknya yang tidak jarang juga sering sebagai alat untuk memaksakan kehendaknya. Partai politik akan mengutamakan kepentingan partainya, sekalipun dengan embel-embel untuk kepentingan negara. Namun partai politik adalah sah dalam sebuah negara yang demokratis di mana warganya bebas menyampaikan opini.
Dalam perjalanan sejarah, silih berganti terjadi dominasi gereja atas negara. Karena itu, para apologet dan para teolog Kristen, sejak gereja mula-mula sampai sekarang ini, berusaha untuk mencari hubungan yang relevan antara gereja dan negara, dan kegiatan berpolitik sebagai tanggung jawab warga gereja selaku warga negara. Belakangan kebanyakan dari mereka ber-pendapat bahwa gereja harus dipisahkan dari negara. Negara tidak boleh mencampuri urusan gereja, sebaliknya gereja patut memberikan sumbangsih sebagai perwujudan dari “menjadi garam dan terang dunia”. Untuk itu, gereja sebagai institusi rohani tidak perlu terlibat dalam aksi politik praktis. Gereja juga tidak perlu mendukung partai politik, sekalipun itu partai politik Kristen yang didirikan oleh para pendeta atau rohaniwan manapun juga, baik secara langsung maupun tidak langsung. Para rohaniwan, yaitu pendeta dan pejabat gereja lainnya, merupakan representasi umat dan gereja Tuhan. Bila para rohaniwan dan pejabat gereja lainnya sudah menjadi bagian dari kegiatan politik praktis, siapakah lagi yang menggembalakan umatnya, termasuk para politisi Kristen, yang mana mereka bukan rohaniwan dan bukan pula pejabat gereja? Gereja, melalui pejabat gereja, seharusnya meng-gembalakan umatnya yang terjun dalam dunia politik, sehingga mereka menjadi politisi yang berani membela kebenaran dan keadilan, serta berani membela kaum lemah dan miskin sebagaimana Yesus sendiri berpihak kepada mereka.

Kecenderungan setiap partai politik untuk mencari kekuasaan dengan cara apa pun sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya, dan demi tujuan dan eksisnya partai, partai-partai politik sering melakukan kesalahan (tends to corrupt) yang didasarkan pada pertimbangan­-pertimbangan itu. Sangatlah memalukan kekristenan apabila sebuah partai politik yang berbasiskan Kristen melakukan kesalahan demi kepentingan partainya. Karena itu, menurut hemat penulis, gereja atau rohaniwan tidak perlu terlibat dalam aksi politik praktis yang pada akhirnya nanti menjadi bumerang bagi gereja itu sendiri.
Gereja harus dipisahkan dengan politik praktis, bukan dari politik sebagai ilmu dan wacana demi pembangunan bangsa dan negara. Kegiatan gerejawi harus dipisahkan dari kegiatan politik. Tidak boleh dicampur­adukkan. Gereja adalah gereja dan partai politik adalah partai politik. Hal itu bukan berarti adanya dualisme bahwa gereja itu kudus dan politik/negara itu kotor atau tidak kudus. Di sisi lain, sejarah membuktikan politik selalu sarat dengan kekuasaan, kejahatan dan kekotoran. Gereja bukan lembaga yang anti-politik, sebaliknya harus menyinari/menerangi kegiatan politik, sehingga negara terbawa kepada tujuan yang benar, sesuai dengan cita-cita Proklamasi dan cita-cita reformas.

Gereja sepatutnya meng-gembalakan umatnya yang berpolitik praktis sekaligus menyadari posisinya sebagai agen Kerajaan Allah di bumi ini. Karenanya, orang Kristen sebagai anggota gereja mempunyai tugas mengomunikasikan kebenaran dan keadilan kepada seluruh umat manusia tanpa pandang bulu. Warga gereja atau umat Kristen berjuang untuk umat manusia ciptaan Tuhan. Gereja tidak berjuang untuk membangun masyarakat yang eksklusif dan berjuang untuk kelompoknya sendiri. Dalam perjuangan politik, orang-orang Kristen tetap harus menjadi terang dan garam di mana pun mereka berada, termasuk melalui partai politik yang sifatnya nasionalis, yang sedang mem-perjuangkan kebenaran dan keadilan demi proses pem-bangunan bangsa serta mem-bangun masyarakat yang adil dan makmur, dan tidak membangun suatu institusi politik yang berjuang untuk kelompoknya sendiri.
Gereja tidak boleh dikotori oleh nafsu-nafsu duniawi yang bertopengkan partai politik Kristen atau sejenisnya, dengan alasan membela hak-hak Kristen atau mewujudkan Indonesia Baru berdasarkan prinsip-prinsip atau ajaran kekristenan. Tetapi, gereja seharusnya menunjukkan jati diri yang benar (integritas) sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab dan mengakui bahwa Indonesia dibangun di atas dasar Pancasila yang “Berbhinneka Tunggal Ika”.

Gereja seharusnya hadir memberikan sumbangsih yang tidak ternilai harganya, yakni:

(1) mendukung reformasi kebangsaan yang sudah terpuruk;

(2) menghargai Pancasila, konstitusi dan lembaga pemerintahan;

(3) meningkatkan pelayanan sosial;

(4) meningkatkan pelayanan pen-damaian;

(5) turut serta meningkatkan mutu pendidikan nasional;

 (6) turut serta meningkatkan stabilitas nasional;

(7) bersatu sebagai teladan bagi persatuan nasional; dan

(8) turut meningkatkan demokratisasi.

Hal ini dapat dimulai dengan cara di mana gereja pengamatan terhadap terhadap kinerja pemerintah, tetapi dengan cara yang hormat dan sopan, bukan demonstrasi urakan yang tidak tahu apa yang mau disuarakan. Gereja juga tidak seharusnya ikut-ikutan menjadi “golput” tanpa alasan yang benar. Warga gereja dapat mendukung partai-partai politik yang berasaskan Pancasila dan semangat nasionalisme, dengan pertimbangan yang rasional, bukan yang berasaskan agama. Warga gereja bukan kaum separatis apalagi menjadi provokator untuk hal-hal yang negatif, melainkan ikut ambil bagian dalam mencari jalan tengah kebijakan yang diterima oleh masyarakat Indonesia sangat majemuk ini.

Gereja tidak perlu berpolitik praktis, tetapi gereja mendukung umatnya dan menggembalakan mereka secara benar, yakni orang-orang yang kompeten di dalamnya, sehingga tidak menyimpang dari esensinya, yakni menjadi garam dan terang Kristus dalam dunia ini(Mat.5). Dengan demikian, gereja mendatangkan sesuatu yang berarti bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.

Taman Mini 11 Januari 2024

Pdt.Luhut.P. Hutajulu

Admin on Jan 12, 2024
H A R I I B U

Rabu 22 Desember 2023

Setiap tanggal 22 Desember, diperingati sebagai Hari Ibu. Tahun ini, Hari Ibu jatuh pada hari ini, Rabu 22 Desember 2023.Hari ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Menilik sejarah Mother’s Day dan Hari Ibu, ternyata yang kita peringati di Indonesia sebagai Hari Ibu, adalah Ibu sebagai perempuan yang diharapkan maju dan berani,berharkat serta berpendidikan. Perempuan Indonesia sepakat untuk menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.Pada saat berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938, dengan mengambil tanggal pertama berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta, yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928. Kongres I ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.Selayaknya sebagai perempuan Indonesia kita berbangga hati, karena sudah hampir mendekati satu abad yang lalu perempuan Indonesia ternyata memiliki visi yang sangat maju dibandingkan dengan bayangan banyak orang mengenai perempuan Indonesia masa sebelum kemerdekaan. Satu pertanyaan muncul apakah kita terlena, sehingga sering kali kita tidak menyadari bahwa perempuan dan seorang Ibu adalah suatu kata dan makna yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain terutama dalam hal perjuangan hidup?

Menilik perjuangan dan cinta kasih dari seorang ibu, selayaknyalah sematan dan gelar kehormatan, kekaguman dilayangkan pada para ibu karena kemampuan mereka menebarkan cinta dalam perjuangan yang luar biasa. Ibu sangat kaya dengan sentuhan cinta, perhatian, kasih sayang, pengertian, belaian, dan kelembutan. Semua itu adalah deretan kekuatan dan kekayaan cinta yang ditaburkan ibu kepada anak-anaknya. Tiadalah berlebihan kalau kita menyepakati bahwa ibu perlu dijunjung tinggi dan dihargai dalam sebuah momen spesial seperti Hari Ibu.

Refleksi Hari Ibu dari segi Kekristenan

“Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau”(Luk.11:27). Uacapan itu diserukan di tengah orang banyak oleh seorang perempuan kepada Tuhan Yesus.Dia kagum pada penampilan Yesus: muda cakap dan berwibawa. Namun selain mengagumi Yesus, perempuan ini juga sedang mengagumi seseorang lain. Perempuan itu tahu, bahwa Yesus pasti mempunyai seorang ibu. Ia berpikir dalam hati:Luar biasa rabi yang muda ini. Siapa gerangan ibunya?Alangkah bahagianya yang mempunyai anak seperti ini.

Mother’s Day atau hari Ibu awalnya berakar dari kebudayaan Yunani, yang mula-mula ditujukan untuk pemujaan terhadap Rhea, Ibu dari segala Dewa-Dewi Yunani. Kemudian seiring berjalannya, peradaban, kebiasaan menhormati ibu dilanjutkan oleh bangsa Romawi kuno kepada ibu dari segala Dewa-Dewi merekaa, Cybele. Tradisi ini pada zaman sekarang dilanjutkan oleh kaum kristiani dalam bentuk pemujaan kepada Bunda Maria/Mary, Ibunda Kristus. Di Amerika, tradisi Mother’s Day baru ditetapkan secara nasional sebagai Mother’s Day pada tahun 1914 oleh Presiden Woodrow Wilson.

Mengapa kita merasa bahwa ibu perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga perlu sebuah hari yang disebutkan Mother’s Day bagi mereka? Tidaklah berlebihan kalau hal ini penting, ibu seperti seperti telah diketahui adalah seorang pejuang yang berkorban luar biasa bagi anak-anaknya. Satu perjuangan yang sangat penting adalah ketika mereka menderita saat melahirkan seorang bayi dari rahimnya. Saya dan Anda adalah buah dari perjuangan seorang ibu. Ini adalah penderitaan lahir batin, di mana nyawa seorang ibu dipertaruhkan di dalamnya. Setelah seorang anak selamat lahir di dunia, peran sang ibu tidak berhenti di situ, mereka menjadi pembimbing, pengasuh, sahabat yang yang membesarkan anak-anak-nya dengan penuh cinta. Seorang ibu akan melakukan apa saja demi membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi besar dan berhasil menjadi manusia utuh. Dengan cinta dan kasih sayang, ibu mengajari bayi kecil tadi hidup, tumbuh besar, dan membanggakan mereka.Dalam buku Religious Thinking from Childhood to Adolescence,Ronald Goldman mencatat hasil belasan peneliti tahap-tahap perkembangan iman. Goldman menulis;”The importance of home and parental influence upon various aspects of religious behavior is brought out by many studies. Here the attitude of parents to religion appears to be the most important factor.”Artinya: Pentingnya keluarga dan pengaruh orangtua atas berbagai segi perilaku religious dilaporkan oleh banyak penelitian. Di sini sikap ibu terhadap agama menjadi faktor paling penting. Hal itu juga sudah ditulis oleh pengarang Amsal:”Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu’(Amsal 22:6).Kata Ibrani chanak (=latih sejak dini, biasakan dari awal). Terjemahan bebasnya adalah:dari permulaan tunjukkan jalan yang betul kepada anakmu, maka untuk seterusnya ia akan menempuh jalan itu.Awal perilaku religious ditabur oleh ibu.Ibu yang mulai menanam benih cita rasa religious dalam diri anak.Anak cepat menyerap apa yang didengar dan dilihatnya. Agama bukan diajarkan melainkan diteladankan.Kalau sekarang orang bertanya,”Mengapa Anda memeluk agama Kristen?”, maka dengan kesungguhan saya akan menjawab,”Karena ibu.”

Sebuah pengorbanan yang mahabesar dalam cinta dan kasih sayang yang penuh hati dari seorang ibu terhadap anak-anak mereka. Ibu memberikan goresan catatan manis mengenai hidup, perjuangan, dan cinta. Memberikan goresan catatan manis mengenai hidup, perjuangan, dan cinta. Memberikan harapan dalam lingkup kebagiaan dan tangis menjadi satu dalam pelukan bernama pengorbanan hidup. Layaklah kiranya mereka dihargai sebagai seorang pahlawan tanpa pamrih yang berjuang demi kehidupan anak-anak mereka.

Ibu telah menebarkan benih-benih kebahagiaan dan arti hidup yang sebenarnya, memberikan suapan makna kesedihan dan penderitaan, menyentuh dengan tangis dan tawa, mengajari mencintai dengan berkorban.Mulai dari bulan pertama sejak di dalam rahim, ibu telah mencintai janin anaknya dengan memberikan kesempatan bagi sang janin anaknya dengan memberikan kesempatan kepada janin untuk hidup dan merasakan dunia. Berbulan-bulan sang anak berada di rahim dan akhirnya mereka melihat dunia dengan kehidupannya.Selama Sembilan bulan setiap hari ia membisikkan doa bagi anak dalam kandungannya. Ia menanggung sakit dan nyeri proses melahirkan. Ia yang keluar darah dan air mata. Ia menyusui. Ia meninabobokan.Ia membelai.Ia bersenandung.Ia terbangun tengah malam. Ia mengganti popok. Ia memandikan. Ia menggosokkan obat. Ia mengajar berdoa. Ia menemani belajar menulis a-b-c.Dan seterusnya. Ibu telah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya bagi sang anak. Saya dan termasuk Anda adalah buah kasih dari pengorbanan sang ibu. Kemarin, hari ini dan nanti adalah hari di mana kita tetap menghargai dan mencintai ibu dengan segenap hati. Ibu telah membimbing kita menuju kedewasaan hidup. Ibu telah berkorban luar biasa tanpa bisa diukur sebesar mana pengorbanan ini. Sepanjang kehidupan ini telah dilalui dengan kasih dan kesetiaan dari sang ibu. Layaklah kita menghargai pengorbanan sang ibu.Tatkala kita terbaring lemas kehilangan harapan, sang ibu datang dengan cintanya, meberi senyuman, mengapa, dan menyuap rasa cinta ke dalam sanubari kita. Sungguh sebuah suguhan yang penuh rasa cinta dan saying. Mencintai ibu berarti mencintai diri sendiri, ibu adalah bagian nyawa hati dan perasaan kita. Kehilangan sosok ibu berarti kehilangan bagian dari nyawa hati dan jiwa.Sosok dan pengorbanan seorang ibu memberi kita sebuah inspirasi besar untuk berkorban dan berjuang menebarkan kasih sayang dan kebahagiaan kepada semua insan makhluk bumi. Rasanya tidak cukup hanya mencintai orang-orang terdekat saja, melainkan menebarkan benih-benih kebahagiaan kepada sebanyak mungkin orang.

         Mari belajar berkorban dengan hati yang ikhlas dalam mengarungi hidup ini, menebarkan benih cinta dan kesetiaan, menanam kasih dan pengertian kepada sesama manusia. Hidup terlalu singkat jika hanya dilewati dengan hal-hal yang bersifat komersial tanpa nilai pengorbanan cinta dan kasih. Ibu menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.Jika kita mengasihi sesama manusia maka kita menjadi sejiwa, sehati dan semangat dengan Allah Bapa kita di dalam Yesus Kristus. Dengan sikap mengasihi ini kita ternyata anak-anak Allah. Sebagai orang-orang percaya akan Yesus Kristus yang sudah menerima kasih-Nya, maka Allah memerintahkan agar kita juga mengasihi sesasama manusia. Buat orang yang bukan Kristen hal menerima kasih itu sulit benar. Tapi bagi setiap orang Kristen haruslah bertambah-tambah pengenalan dan pengertiannya akan kasih Allah yang sudah diterimanya. Seharusnyalah kasih Allah yang menonjol dalam kehidupan orang Kristen dan bukan kasih manusia yang tidak sempurna ini. Menyatakan kasih Allah dalam kehidupan kita ataupun ataupun di tengah jemaat tidak lepas dari pengenalan yang mendalam terhadap sesama dan keadaan manusia. Dasar kasih orang Kristen kepada sesamanya bertolak dari sabda Yesus sendiri karena Allah telah lebih dahulu mengasihi sesama manusia. Kasihilah dengan sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak dosa (1 Pet.4:8). Dan juga di dalam kasih kita tidak perlu takut berbuat apapun karena kasih yang sempurna melenyapkan ketakuatan ( 1 Yoh.4:18).

HKBP Taman Mini, 22 Desember 2023

Pdt.Luhut P. Hutajulu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Admin on Dec 22, 2023
PERAN SONG LEADER DALAM KEBAKTIAN MINGGU DI HKBP

Workshop Song Leader HKBP  Kebayoran Baru

Sabtu 18  Nopember  2023

https://youtu.be/tMfJKiH4YwE?si=2GdNNUfFcVpfTJRJ

1.Pendahuluan

Salah satu dari ibadah penyembahan kepada Tuhan yang disampaikan oleh jemaat atau umat adalah melalui penyembahan pujian yang merupakan harmonisasi dari isi pujian dengan pengirng pujian tersebut. Ibadah sudah  kita kenal dalam Perjanjian Lama yang  di mulai dengan penyembahan umat Israel kepada Tuhan pada saat perjalanan mereka keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan yang dipimpin oleh saudari Musa, yakni Miryam. Ketika mereka melihat keperkasaan Tuhann dan kehebatan kuasa-Nya menenggalamkan seluruh serdadu orang Mesir yang hendak mengejar mereka di laut Teberu untuk membawa mereka kembali pulang ke Mesir menjadi budak seperti yang dapat kita baca dalam Keluaran 15, 20 – 21 “ . . .Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka : Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut” . Artinya, pujian itu tercetus dari suatu kepercayaan dan pengenalan akan perbuatan Tuhan yang nyata-nyata, sehingga tidak tersirat seuatu kepura-puraan melainkan penuh dengan ketulusan dan keiklasan. Selanjutnya dalam ibadah-ibadah umat Israel dengan lagu-lagu yang digubah dengan landasan iman dari pengalaman hidup para penggubah lagu dengan Tuhan seperti yang dialami oleh Daud, sehingga tertuang nyanyian tersebut dalam kitab Mazmur dan kitab lainnya. Intinya, semua lagu maupun yang menyanyikan lagu pujian dalam ibadah penyembahan kepada Tuhan seharusnya dilakonkan atas pengalaman hidup yang dirasakan dengan Tuhan, sehingga setiap syair maupun untaian kata-kata dalam pujian tersebut terlebih dahulu diresapi dan direnungkan.

  1. Ibadah dan Musik dalam Perjanjian Lama:

Tata ibadah dalam Perjanjian Lama seperti yang sudah dijelaskan di atas baru kita temukan pada saat exodus. Hampir lima abad bangsa itu berada di Mesir, namun kita tidak menemukan hidup keagamaan yang sudah melembaga. Kita juga tidak menemukan yang namanya “hamba Tuhan” seperti nabi atau imam yang memimpin mereka dalam keagamaan. Namun setelah mereka dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, Musa yang dipanggil Tuhan untuk memimpin mereka, sekaligus merangkap sebagai imam dan juga sebagai hakim. Tapi kemuadian saudaranya Harun turut membantunya membangun spritualitas bangsa itu dan juga Miryam yang mengerahkan para perempuan untuk memberikan pujian pada Tuhan. Demikianlah seterusnya semakin terbentuk hidup keagamaan mereka sampai berdirinya kerajaan Israel setelah tiba di tanah Kanaan. Perlengkapan alat-alat musik  dalam Perjanjian Lama yang kita baca melalui kitab Mazmur atau kitab-kitab lainnya berupa alat-alat musik klasik yang biasa dipakai dalam perhelatan seni budaya umat Israel ataupun mengadopsi dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Selain pengelompokkan berdasarkan bahan yang menyebabkan bunyi, alat-alat musik di dalam PL dapat juga dikelompokkan berdasarkan cara memainkannya, yakni: alat bertali (kecapi, gambus, rebab, serdam), alat tiup (seruling, sangkakala, kelentung) dan alat pukul (gendang, ceracap, rebana). Budaya Israel hampir tidak terpisahkan dengan ritus keagamaan, yakni agama Yahudi sehingga  cara maupun perlengkapan yang dipergunakan adalah sama. Artinya alat musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan kedua peristiwa tersebut. Kalau dalam mengiringi ritus agama maupun budaya mempergunakan lebih dari satu alat musik, sudah dapat kita perkirakan bahwa sejak zaman PL harmoni dari alat-alat musik ( instrument ) itu sendiri sudah ditemukan; demikian juga  harmoni suara musik dengan suara manusia ( vocal ) Jadi kitab Mazmur itu adalah merupakan syair lagu yang dinyanyikan umat itu dalam ibadah sesuai dengan konteks maupun tema suatu ibadah atau perayaan yang diirngi dengan alat-alat musik.

  1. Ibadah dan Musik dalam Perjanjian Baru:

Perkembangan musik dalam kehidupan gereja saat ini tidak dapat dilepaskan dari keberadaan musik  di zaman Perjanjian Lama. Oleh karena itu, tulisan ini akan memberikan beberapa informasi keberagaman fungsi musik dalam kehidupban bangsa Israel menurut kesaksian Alkitab Perjanjian Lama. Semoga, nantinya beberapa informasi tersebut dapat menjadi sebuah refleksi bagi gereja untuk bagaimana memfungsikan musik dalam kehidupan bersekutu, bersaksi, dan melayani. Keberagaman fungsi Musik bagi bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, musik memainkan peranan yang penting bagi keagamaan. Salah satu indikasi terhadap hal tersebut dapat kita jumpai dalam kitab Kejadian, 4:20-22, yang mengemukakan bahwa musik merupakan salah satu pekerjaan yang penting dari permulaan sejarah manusia. Perkembangan iringan musik dan vocal dari waktu ke waktu berjalan dengan pesat. Alat-alat musik yang dipakaipun mengalami berbagai perubahan sesuai dengan konteks budaya suatu bangsa atau daerah, yang kemudian dengan penemuan alat-alat musik yang baru. Tidak hanya dalam perlengkapan alat-alat musik, lagu-lagu dalam ibadah ( gereja ) juga semakin banyak tercipta melalui para komponis-komponis handal dan hebat di Eropah.

  1. Ibadah dan Musik gereja HKBP:

Tidak heran, ketika para missionaris dari Eropah datang ke Indonesia dengan sendirinya mereka membawa alat musik maupun lagu-lagu gereja mereka yang kemudian diterjemahkan di daerah setempat. Alat musik yang pertama di perkenalkan dalam gereja di tanah Batak adalah organ atau organa yang dalam bahasa Batak disebut poti marende yaitu alat musik tuts. Organ ini dimainkan dengan menggohet melalui kaki sebagai alat peniup pipa, sehingga tuts yang ditekan akan menghasilkan suara sesuai dengan nadanya.  Di kemudian hari menyusul alat musik tiup dari tembaga yang disebut dengan terompet yang terdiri dari empat suara yaitu : Sopran, alto, tenor dan bas ( dengan bentuk dan cara pakai yang berbeda ). Alat musik yang dibawa dari Jerman ini lama bertahan sebagai alat musik satu-satunya dalam gereja, namun tidak semua gereja mampu untuk memilikinya. Pada akhirnya, muncul organ buatan orang Batak sendiri (setelah kursus ke Jerman ) yang dikerjakan secara manual di Sipoholon – Tarutung yang harganya cukup terjangkau. mua gereja mampu untuk memilikinya. Anehnya, alat musik yang sebenarnya ada dalam satu-satu daerah di Indonesia ini begitu sulit di terima untuk masuk mengiringi ibadah seperti : kecapi, seruling, tagading ( termasuk gitar ). Namun di kemudian hari gereja mau tidak mau harus mau beradaptasi dengan budaya setempat dan akhirnya terbuka untuk menerima musik local dalam mengiringi ibadah di gereja.Sama halnya dengan penggunaan alat musik modern seperti keyboard dengan musik bandnya, lama menjalani proses untuk masuk mengiringi ibadah di gereja kita.

  1. Memimpin Pujian Dalam Ibadah :

Pada awal perjalanan ibadah di gereja  HKBP, ada tiga orang majelis ( parhalado ) sebagai pemimpin minggu, yakni : Liturgis ( paragenda ), pengkotbah ( parjamita ) dan pemandu acara dan lagu ( sijaha ende ). Acara ibadah dimulai dengan berdirinya pemandu lagu di altar kecil sebelah kanan gereja yang sekaligus sebagai song leader yang mengajak jemaat untuk bersiap masuk ibadah lalu dia akan berkata :”Tapungka ma parmingguonta, marende ma hita sian buku ende nomor 10 ayat sada sahat tu ayat tolu”. Apabila di gereja itu belum ada organ ( poti marende ), maka yang akan menarik nada adalah pemandu lagu tersebut. Kemudian dibaca satu-satu baris, lalu dinyanyikan; dibaca lagi – dinyanyikan, karena jemaat yang memiliki buku ende  masih terbatas. Setelah lagu itu dinyanyikan satu ayat, barulah liturgis maju ke mezbah ( di tengah ). Sudah dapat kita bayangkan ketika sintua yang menjadi pemandu lagu yang memiliki suara yang seadanya apalagi pemilik suara miring alias fals. Tidak heran kalau dalam ibadah lagu itu dinyanyikan dengan nada dasar yang berbeda-beda. Hal ini bisa juga terjadi pada saat gereja itu sudah memiliki organ, pemandu lagu yang tidak benar bisa menjadikan nyanyian pujian itu menimbulkan suara yang tidak beraturan, akhirnya riuh. Perkembangan ibadah selanjutnya terkait pemimpin pujian disepakati, bahwa liturgislah yang menjadi pemimpin ibadah sekaligus pemandu pujian. Jemaat sudah diperlengkapi dengan buku ende, ada organ, ada nomor ende yang ditulis di beberapa papan tulis kecil yang digantung di dinding. Acara ibadah berjalan secara otomatis, liturgis cukup mengatakan :”Marende ma hita”. Persoalannya makin rumit, karena tidak semua lagu yang sudah ditetapkan untuk hari minggu tersebut dapat dinyanyikan liturgis, sehingga sering terjadi penggantian lagu dengan memilih lagu yang dapat dinyanyikan liturgis atau pemandu lagu. Ada kalanya lagunya yang itu ke itu saja. Melihat keadaan ini, maka mulailah dipikirkan solusi bagaimana supaya ibadah itu terkhusus penyampaian pujian boleh berjalan dengan baik,  khusuk, nyaman dan berkualitas. Muncullah gagasan untuk memandu lagu dengan mendaya gunakan potensi warga jemaat yang memiliki talenta. Pendayagunaan warga jemaat seperti song leader ini dalam kegiatan jemaat termasuk dalam ibadah maka dalam Aturan Peraturan HKBP 2002 munculnya istilah :”Parhalado na so martohonan” ( Majelis non-tahbisan), seperti pemusik, multi media, panitia pembangunan, guru koor dll.

  1. Song Leader :

Song leader atau yang dikenal dengan ‘pemimpin pujian’ atau “ pemandu lagu”, mulai tumbuh dan menjadi format yang ‘baku’ sekitar tahun 2000-an di gereja HKBP. Song leader dianggap menjadi bagian inheren ( bagian yang sangat dibutuhkan ) dalam ibadah gereja karena kehadirannya diharapakan membantu dan memandu jemaat dalam bernyanyi saat ibadah. Ketika keinginan ini mulai menguat dari arus bawah dan selanjutnya dibicarakan di Rapat Pendeta HKBP setelah menerima masukan dari Komisi Liturgi HKBP, akhirnya diputuskan bahwa HKBP  menerima kehadiran “song leader” bersinergi dengan pemusik untuk memandu lagu dalam ibadah gereja. Namun demikian, rekrutmen song leader di gereja HKBP tidak dilakukan secara ketat dan personilnya didominasi dari anggota koor (paduan suara) gereja setempat dan beberapa jemaat lainnya yang memiliki ‘hobi’ dalam bernyanyi. Bila dilihat ke belakang, keberadaan song leader sudah ada lebih dari dua dekade, tetapi perhatian untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi song leader masih kurang mendapatkan perhatian dari otoritas gereja HKBP. Pelaksanaan pelatihan teknik vokal song leader di gereja HKBP  memperlihatkan adanya kesalahan song leader dalam ‘mengeksekusi’ lagu dengan benar. Kesalahan dalam menyanyikan lagu  sesuai dengan Buku Logu atau  notasi yang tepat, penempatan posisi duduk dan berdirinya  menggambarkan hal yang terjadi saat menyanyikan lagu-lagu buku ende. Pada kesempatan ini, bukannya mau  memberikan pelatihan teknik vokal ataupun menjelaskan teknik-teknik lainnya, melainkan hanya saran untuk diperhatikan. Sehubungan dengan itu yang mau  disampaikan saat ini sesuai dengan judul bahasan kita adalah :”Peran song leader dalam kaitannya dengan aturan kebatian dan liturgi

  1. Menjaga sikap santun selama ibadah :

Tidak ada keseragaman penempatan posisi para song leader, baik tempat duduknya maupun saat berdiri memandu lagu ataupun jumlah personilnya, namun, nyaris semua gereja menempatkan posisi song leader itu  duduk di depan, ada yang menghadap jemaat dan ada menyamping. Bagi song leader yang duduk di depan seringkali tidak sadar bahwa mereka menjadi pusat pengamatan warga jemaat. Maka tidak heran ketika sedang pada acara kotbah, saat ada gerakan yang aneh-aneh dari song leader yang hanya seorang diri atau saat mereka berbisik-bisik, atau ada yang asik mengutak atik hp bahkan ketika ada yang mengantuk atau gerak aneh lainnya, mereka menjadi bahan percakapan warga jemaat. Sebaiknya para song leader sadar akan posisi dan keberadaan mereka sehingga tetap menjaga sikap selama ibadah, terlebih saat mereka mendengar kotbah (karena saat itulah mereka duduk manis ). Maka tidak heran kalau di beberapa gereja itu song leader dan pemusik di tempatkan di balkon gereja ( HKBP Kernolong, Sutoyo, Serpong dll )

     2. Posisi berdiri song leader sesuai dengan perannya :

Sebagaimana kita jelaskan di atas, yang menjadi pemimpin ibadah ( sebagai imam atau perwakilan Tuhan ) adalah liturgis dan pengkotbah. Bila demikian halnya, maka seluruh jemaat yang akan datang menghadap Tuhan  baik melalui pujian dan doa sikap yang patut adalah menghadap kepada imam yang sedang berdiri di altar. Sementara song leader adalah juga sebagai bagian dari warga jemaat yang ditugaskan untuk memandu dan memimpin lagu pujian, haruslah juga menghadap ke altar ataupun liturgis, yang sama halnya menghadap hadirat Tuhan. Maka tidaklah etis bahkan tidaklah pantas apabila song leader membelakangi altar atau membelakangi liturgis ataupun imam. Menghadap altar, adalah posisi yang terbaik dan paling pantas bagi para song leader di dalam ibadah.

     3. Memandu lagu dengan benar :

Ada beberapa hal yang mau disampaikan agar song leader itu benar-benar menjadi pemimpin nyanyian yang efektif dan dapat mengkondisikan pujian dalam ibadah dengan teratur dan irama yang senyawa. Namun harus diingat, bahwa bukan berarti song leader itu mendominasi suara dalam ibadah tersebut sehingga suara jemaat tidak kedengaran lagi. Hal ini sangat sering kita temukan dalam ibadah di beberapa gereja di mana suara musik dan song leader sangat mendominasi. Apabila hal seperti ini terus berlangsung, lama kelamaan warga jemaat jadi malas untuk turut bernyanyi dan akhirnya diam saja. Selanjutnya, ada beberapa respon ibadah yang biasa dinyanyikan dalam ibadah terkesan dinyanyikan lambat, padahal yang seharusnya dinyanyikan agak cepat dan semangat seperti : Haleluya, Haleluya, haleluya dan Ai Ho do nampuna harajaon, dohot hagogoon, ro di hasangapon, saleleng ni lelengna, Amen.

  1. Hal-hal yang perlu dipahami dan dipersiapkan Song Leader :

7.1.Pelayanan.  Seorang songleader adalah pelayan Tuhan yang bekerja di ladang Tuhan. Seorang pelayan dituntut bekerja tanpa menuntut lebih kepada dirinya, karena apa yang kita dapat semua itu berasal dari Tuhan. Song leader dituntut dapat bernyanyi dalam roh, hal ini diharapkan agar pada saat bernyanyi dapat menghayati lagu yang dinyanyikan sesuai dengan permintaan lagu yang dinyanyikan. Misalnya lagu pada saat manopoti dosa, dinyanyikan dengan perasaan mendalam karena lagu tersebut lebih diarahkan kepada lagu penghiburan ataupun mengingat pengorbanan Tuhan Yesus untuk kita manusia. Namun pada saat lagu sukacita, song leader harus mampu menyanyikan lagu yang dibawakan dengan hati yang sukacita.. Persiapan dari seorang songleader adalah dia merasa dirinya bukanlah seorang penyanyi atau pun seorang super, tapi dia menyadari bahwa pekerjaannya adalah suatu pekerjaan sukarela dan tidak terpaksa, menyadari mereka terpanggil dikarenakan mereka punya talenta yang luar biasa diberikan Tuhan dan bukan untuk mencari pujian melainkan agar Tuhan yang termuliakan

7.2. Vokal. Seorang song leader dituntut dapat bernyanyi dengan baik, tapi bukan dituntut menjadi seorang penyanyi (dalam arti kata seperti artis). Song leader mempunyai modal suara yang baik (tidak fals atau goyah), untuk mendapatkan vokal ataupun suara yang diinginkan haruslah belajar teknik vokal. Song leader haruslah mempunyai rasa percaya diri yang tinggi (hati-hati: bukan mengarah ke sombong) agar suara yang dikeluarkan tidak fals atau goyah. Suara yang diinginkan dalam bernyanyi adalah suara yang merdu bukan suara  kasar yang memekakkan telinga pendengar. Jangkauan suara yang diinginkan juga harus dapat dinyanyikan dengan baik, misalnya jangkauan yang tinggi tidak menjerit dan jangkauan rendah tidak terdengar suara tercekek malah kadang tidak terdengar.

7.3. Teknik bernyanyi. Seorang song leader diharapkan mempunyai modal memahami teori musik, dengan mengenal notasi, irama dan tempo. Memang tidak semua song leader dapat mengenal teori musik, namun semua itu dapat tertutupi jika dapat bekerja sama dengan pemain musiknya (pengiring nyanyian). Dengan kerja sama yang baik akan mendapat hasil yang baik pula. Jadi sangat dituntut kepada song leader ataupun pengiring untuk dapat mengenal teori musik dengan baik, tanpa itu akan sia-sia.. Seorang song leader juga dituntut dapat memakai microphone dengan baik, karena akan terdengar tidak enak jika suara tinggi dinyanyikan dengan posisi mic dekat ke mulut akan terjadi suara sound system berbunyi nyaring dan yang mendengar akan menutup telinganya dan sebaliknya jika terlalu jauh akan dipastikan suara tidak terdengar oleh jemaat.

7.4. Pembawaan lagu. Song leader diharapkan dapat membawakan lagu dengan baik dan indah, hal ini bisa didapat dengan membawakan nyanyian melalui sisi penghayatan yang baik. Dimana penghayatan yang diinginkan dapat menggugah orang yang mendengarnya dan ikut merasakan apa yang kita rasakan. Jika kita tidak mengerti apa yang tertuang dalam syair lagu bisa dipastikan orang yang mendengarnya juga tidak merasakan apa-apa alias mati rasa. Banyak orang menyanyikan lagu yang girang dinyanyikan dengan tempo yang lambat dan sebaliknya tempo yang lambat/anggun dinyanyikan dengan tempo dan rasa yang sukacita. Lagu yang harusnya dinyanyikan dengan setengah suara dinyanyikan dengan suara yang menjerit begitu juga sebaliknya.

8. PENUTUP

Jelas seorang songleader bukanlah penyanyi (artis) tapi song leader adalah pelayan Tuhan yang membimbing jemaatnya bernyanyi dengan benar dan mengarahkan hati dan pikirannya lebih dekat ke Tuhan melalui puji-pujian. Dengan memberikan hati dan pikiran kita untuk gereja, Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Selamat berlatih dalam sesi yang kedua dan selamat melayani. Tuhan memberkati.

Jakarta, 18  Nopember  2023

Pdt. Luhut Simbolon

 

 

Admin on Dec 20, 2023
“BERSATU KITA JUARA” Perlukah orang Kristen berolahraga? Apa kata Alkitab mengenai kesehatan?

Pendahuluan

Kita semua ingin sehat. Namun sejak dulu sudah ada penyakit yang selalu mengganggu kesehatan kita. Dan akhir-akhir ini penyakit yang disebabkan oleh virus covid-19 mengancam kita dan telah menelan banyak korban yang meninggal. Kesehatan adalah anugrah Tuhan bagi kita namun anugerah ini harus menjadi tanggungjawab kita. Salah satu usaha kita untuk melindungi dan menjaga kesehatan kita, kita perlu meningkatkan imuns daya tahan kita untuk melawan covid -19 ini adalah “OLAH RAGA”. Kita di Indonesia telah menetapkan “Hari Olahraga Nasional” setiap tanggal 9 September. Pada tahun 2021 yang lalu , HAORNAS ke-38 kita peringati di tengah pandemi covid-19, keadaan yang membutuhkan daya tahan tubuh disamping vacinasi. Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup. Perlu diketahui, permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah(hanya 17% populasi yang memiliki derajat kebugaran jasmani yang baik.). Maka dengan berolahraga diharapkan akan menjawab permasalahan tersebut. Dengan kesegaran jasmani yang bagus, maka akan memudahkan tumbuhnya daya tahan tubuh kita kepada penyakit.

HAORNAS ditetapkan berdasarkan PON ke-1 di Surakarta pada 9-12 1948. PON ke-1 diresmikan  oleh Presiden Soekarno pada 9 September 1948. Seiring dengan berjalannya waktu, Presiden Indonesia ke-2 Soeharto menetapkan 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional.(HAORNAS). Tema peringatan HAORNAS tahun 2023 ini adalah Gelanggang Semangat Pemenang”

Perlukah kita sebagai orang Kristen berolahraga?

Di dalam  1 Timotius 4:8, Paulus menyatakan, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Ayat ini tidak mengatakan bahwa olahraga tidak ada gunanya. Ia menyatakan olahraga itu berguna, namun menunjukkan prioritas yang benar dengan mengatakan bahwa ibadah memiliki nilai yang lebih besar. Rasul Paulus juga menyebut tentang latihan badani dalam ilustrasi mengenai kebenaran rohani. 1 Korintus 9:24-27, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”

Di dalam 2 Timotius 2:5, Paulus  juga menyatakan, “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.” Demikian juga di 2 Timotius 4:7, Rasul Paulus menyatakan, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Jelas, bahwa tidak ada salahnya orang Kristen berolahraga. Bahkan Alkitab jelas sekali mengatakan bahwa kita perlu memelihara tubuh kita dengan baik (1 Korintus 6:19-20). Efesus 5:29 menyatakan, “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, …”
Rasul Paulus mengibaratkan misi hidupnya selaku pekabar Injil (lihat seluruh pasal 9 dalam 1 Korintus ini) sebagai pertandingan lari. Apakah maksud Rasul Paulus? Apa pula sebabnya ia memakai ibarat dari Olimpiade dalam 2 Timoteus 4:7-8 dan Filipi 3:13-14? Kita harus mengingat tekanan utama di olah raga Olimpiade adalah kejujuran, kesungguhan dan ketahanan. Itulah maksud Paulus. Hidup ini sepatutnya dilakoni secara jujur, berupaya sungguh-sungguh dan tahan derita, sama seperti para atlet Olimpiade. Alkitab memperingatkan kita terhadap ketamakan/hal yang berlebih-lebihan (Ulangan 21:20, Amsal 23:2, 2 Petrus 1:5-7, 2 Tmotius 3:1-9, 2 Korintus 10:5). Pada saat bersamaan, Alkitab memperingatkan mengenai kesia-siaan (1 Samuel 16:7; Amsal 31:30; 1 Petrus 3:3-4).
Apa kata Alkitab mengenai kesehatan?

Jadilah orang sehat! Bagaimana kita mencapai sasaran itu? Dengan berolahraga secara pantas dan makan selayaknya. Inilah prinsip yang diberikan Alkitab mengenai kesehatan dan olahraga.

Kesehatan adalah anugerah dan tanggung jawab

3 Yoh.1:2 “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”

Kita ingin hidup dalam keadaan “baik-baik dan sehat saja” Kita diberi hanya satu tubuh dan tubuh itu tiap hari kita pulihkan agar bugar dan bersih. Kesehatan tubuh kita maupun jiwa kita adalah anugrah pemberian Tuhan dan sekaligus tanggung jawab kita. Karena setiap pemberian adalah tanggung jawab. Kita berdoa dan memohon agar keadaan kita baik-baik dan sehat saja. Begitulah doa dan harapan pengirim Yohanes kepada yang dikasihinya Gayus. Yohanes menulis kepada seorang sahabat yang bernama Gayus. Dua kali Yohanes memakai kata “yang kekasih” dalam dua ayat pertama dari surat yang pendek ini, yang diterjemahkan dari kata Yunani “Agapetos”. Yohanes memperlihatkan kepada kita perhatian yang penuh dari pendeta yang baik dan penuh pengabdian. Yohanes berminat baik terhadap kesehatan fisik maupun spiritual Gayus. Yohanes, sama seperti Yesus Ia tidak pernah lupa bahwa manusia mempunyai tubuh dan jiwa dan kedua-duanya membutuhkan perhatian.

Allah mengingatkan dan menguatkan bangsa Israel agar senantiasa berserah dan tetap beriman kepada Allah dalam berbagai dinamika kehidupan yang terjadi, baik suka maupun duka; saat sehat maupun sakit. Itu sebabnya Allah mengatakan kepada bangsa Israel melalui nabi Yeremia: “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah”.(Yer.33:6) Allah sebagai pencipta, tetapi bukan hanya Allah Pencipta, tetapi Dia juga adalah Allah yang memelihara dan mencukupkan segala kebutuhan ciptaan-Nya, secara khusus hidup manusia, jasmani maupun rohani. Jadi kesehatan kita adalah anugerah Tuhan, tetapi sekaligus adalah tanggungjawab kita. Bagaimana kita memelihara kesehatan kita melalui olah raga.

 

4 September 2023

Pdt.Luhut.P. Hutajulu

Admin on Sep 08, 2023
”Allah Ada Di Tengah-Tengah Kita”

Firman Tuhan menyapa kita hari ini diambil dari Injil Matius pasal 18 ayat 20:

Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Kita manusia diidentifikasikan sebgai makhluk sosial, yang memiliki arti bahwa manusia membutuhkan manusia lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat menjalankan hidupnya sendiri.Bahkan dalam memenuhi kebutuhannya,manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya. Setiap manusia dalam bermasyarakat pasti melakukan komunikasi, sosialisasi, interaksi , bertemu dan berkumpul, dengan masyarakat lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial sudah terjadi sejak ia lahir. Seorang manusia yang akan lahir pun membutuhkan manusia lain untuk memberikan pertolongan, dan tentunya disaat kita meninggal pun membutuhkan pertolongan orang lain untuk membawa kita ke pemakaman.

Arti berkumpul di KBBI adalah: “bersama-sama menjadi satu kesatuan atau kelompok (tidak terpisah-pisah)”, unity satu kesatuan. Sebagai manusia pribadi, kita tidak lepas dari kehidupan sosial, kita saling membutuhkan bantuan orang lain, berjumpa dan bersepakat melakukan hal- hal yang tentunya baik bagi masing- masing pribadi.

Seperti yang kita alami dalam Kehidupan kita sehari hari, kebutuhan : sandang, pangan, papan (rumah tinggal) serta kebutuhan lainnya baik primer maupun sekunder, tidak lepas dari ketergantungan terhadap orang lain. Baik orang terdekat, kerabat maupun orang sekitar kita. Secara umum pada dasarnya kita lebih membutuhkan hubungan yang akrab dan harmonis, membutuhkan pertemanan dibandingkan perselisihan atau permusuhan. Dan biasanya dalam pergaulan sehari- hari, yang  lebih diutamakan hal yang saling menguntungkan masing,  (semacam take and give).

Bagaimana dengan kita sebagai orang beriman yang telah menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat kita, menyikapi interaksi hubungan terhadap sesama? Apakah seperti kebanyakan orang yang mementingkan keuntungan pribadi semata? Dibandingkan orang lain?

Hendaklah didalam hubungan terhadap sesama bagi kita yang telah menerima Kristus Yesus sebagai Juru Selamat. kita harus meletakkan satu dasar hubungan terhadap sesama dalam setiap bidang yaitu ajaran KASIH. Kita harus mempunyai nilai lebih, seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus dalam Injil Markus 12:30-31  "30.Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31.Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Melalui firman ini, dapat dilihat bahwa hukum kasih mengacu pada dua hal, yaitu kasih terhadap Allah dan kasih terhadap sesama manusia. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Inilah dasar persekutuan kita dalam kumpulan orang percaya. Hubungan interaksi yang saling menguatkan dan saling tolong menolong. Tidak ada pamrih disitu, hanya ketulusan hati dalam hubungan dan interaksi diantara sesama manusia.

Jika hubungan saling mengasihi ini di terapkan dalam satu perkumpulan maupun persekutuan, niscaya kepentingan bersama akan lebih dikedepankan dari pada kepentingan pribadi.

Dalam Nats kita hari ini Matius 18, jika  dibaca dari ayat 19 dan 20 : (19. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.")

Ada kuasa besar dalam doa bersama yang kita panjatkan dengan mengundang Roh Kudus . Alasannya ialah bahwa bilamana ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam iman dan pengabdian kepada Kristus, Tuhan Yesus Kristus ada di tengah-tengah kita. Kehadiran-Nya akan memberi iman, kekuatan, pengarahan, kasih karunia, dan penghiburan. Qualitas lebih berharga dari quantitas. Qualitas pertemuan adalah yang selalu mengandalkan kehadiran Tuhan Yesus dalam setiap perjumpaan yang kita lakukan.

Nats Matius 18: 20 ini di sampaikan Tuhan Yesus Kristus kepada murid- muridnya sebelum Ia memasuki masa penderitaanNya di Bukit Golgota, mati dan bangkit terangkat ke Sorga.

Yesus akan datang di masa kini dan masa depan, Ia akan hadir diantara pengikut-Nya yang setia. Tuhan Yesus Kristus hadir ditengah kita, bukan secara fisik atau jasmani, melainkan melalui kehadiran Roh Kudus di tengah kita yang berkumpul.

Dalam tubuh orang- orang percaya, kesepakatan atau pertemuan yang sungguh- sungguh, antara dua orang yang dilandaskan dalam doa dan ucapan syukur, itu lebih berkuasa daripada kesepakatan yang dangkal dari ribuan orang yang tidak mengundang Roh Tuhan hadir ditengah- tengah satu pertemuan. Qualitas lebih berharga dari quantitas satu kumpulan.

Kumpulan dua orang percaya atau lebih, yang penuh dengan roh Kudus tentunya akan berdoa menurut kehendak Allah, bukan menurut kehendak sendiri. Apa itu kehendak Allah? Ketika kita dapat berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Artinya kita menyenangkan hati-Nya dan hidup sesuai dengan rencana-Nya, sesuai Firman-Nya sehingga rencana-Nya boleh digenapi atas kita.

Selama menantikan waktu dan kehendak Tuhan kita harus taat kepada firman Tuhan, tekun, sabar dan berdoa dengan iman. Miliki kerendahan hati untuk taat dan takut akan Tuhan.

Biarlah segala permintaan dan permohonan kita kepada Tuhan, dilandaskan atas kehendak Tuhan saja. Amin !

 

Senin, 04-09-2023

Ibadah di Pasar Senen dan Team Evangelis DKI Jakarta

St.Merphin Panggabean

 

 

Admin on Sep 06, 2023
Babinsa Koramil 1628-02 Sekongkang Kunjungi Pengolahan Limbah Organik Kuli Farm di Desa Benete

Sumbawa Barat, sumbawanews.com – Babinsa Koramil 1628-02/Sekongkang kunjungi Kelompok Usaha Lestari atau biasa di Kenal dengan Kuli Farm, yang sejak beberapa tahun ini melakukan pengolahan limbah organik menjadi pakan alternatif unggas dan pembuatan Kompos, yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu (05/07). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya Babinsa dalam mendukung pelestarian lingkungan dalam pengolahan limbah organik dan peningkatan ekonomi.

Sertu Herman Efendi, dalam kesempatan diskusi di lokasi pengolahan limbah organik tersebut menyampaikan apresiasi dan dukungan  terkait pengolahan limbah organik yang ada saat ini. “Ini sebuah inovasi yang bagus, selain bisa membantu mangatasi masalah sampah organik, kegiatan tersebut ada nilai pemberdayaan dan tentunya ada nilai tambah dari sisi ekonomi. Yang awalnya limbah atau sampah ini bisa menjadi sebuah berkah,” ungkapnya.

Selain memberikan apresiasi, Sertu Herman Efendi, juga membantu membagikan informasi terkait produk dari kuli farm berupa maggot kering dan juga pupuk kompos.

Sementara itu, alimuddin selaku owner dari Kuli Farm mengungkapkan rasa terima kasih kepada Babinsa Desa Benete, Koramil 1628-02/Sekongkang. “Ini suatu kehormatan bagi kami dan memberikan motivasi tersendiri bagi kami. Dengan adanya dukungan dari pihak militer. Ini artinya semakin banyak yang peduli terhadap lingungan. Khusnya pengolahan limbah organik,” tutur ali, sapaan akrapnya. Saat ini pihaknya mengambil sampah organik dari rumah makan yang ada di kecamatan Maluk.

Dalam kunjungan dan diskusi tersebut Ia, juga menyampaikan beberapa tantangan selama melakukan pengolahan Limbah Organik Menggunakan Larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). “Jadi produk kami saat ini ada dua jenis, yang pertama Maggot Fress nya kita gunakan sebagai kebutuhan ternak unggas kami sendiri. Kemudian produk yang kedua berupa pupuk kompos. Ini yang kami lagi cari perusahaan yang membeli. Pupuk komposnya bagus bagi tanaman,” jelasnya.

 

Sumber : https://sumbawanews.com/berita/babinsa-koramil-1628-02-sekongkang-kunjungi-pengolahan-limbah-organik-kuli-farm-di-desa-benete/

Admin on Aug 23, 2023
Kuli farm dan Ugotin Kolaborasi pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelompok MPA

Mataram, sumbawanews.com – Dalam rangka menambah keterampilan pada kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) wilayah balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) dan Balai Taman Nasional Matalawa, Nusa Tenggara Barat. Kuli farm berkolaborasi dengan Maggot Ugotin Lombok, untuk mengisih acara yang diselengarakan oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim wilayah Jawa Bali Nusat Tenggara.

“Kami diminta mengisih acara tersebut, agar memberikan wawasan dan keterampilan baru, bagi rekan-rekan kelompok Masyarakat Peduli Api, khususnya dibudidaya maggot” ungkap alimuddin, owner kuli farm, Senin (26/06).

Diharapkan dengan pelatihan budidaya Maggot bisa mengolah limbah organik yang ada disekelilingnya. Dimana produk dari maggot nantinya bisa dijadikan pakan alternatif dan pupuk kompos. “Jadi produk yang dihasilkan dari budidaya maggot nantinya, bisa dijadikan alternatif pakan ikan dan ayam. Sementara sisa dari maggot itu sendiri bisa dijadikan pupuk kompos yang bagus bagi tanaman. Dan kedepannya bisa bernilai ekonomis,” jelasnya.

Kegitan yang berlansung di Taman Wisata Alam Suranadi Lombok Barat tersebut diikuti oleh 30 peserta yang terbagi menjadi empat wilayah yang ada di pulau lombok.

Dalam kesempatan tersebut juga, peserta pelatihan mendapat kesempatan untuk melihan dan mencoba panen telur maggot secara langsung. Sekaligus kelompok mendapatkan wadah untuk penetasan telur dari lalat BSF.

“Empat kelompok tersebut mendapatkan alat dan bahan untuk di bawah pulang. Alat dan bahan tersebut bisa dimanfaatkan. Minimal rekan-rekan peserta bisa mengamati prosesnya,” jelas ali.

Pada kesempatan tersebut juga hadir Anis Susanti Aliati, S.Hut., M.Si. selaku Kepala Subdit Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. I Nengah Sudiarta, SH. Polhut Akhli Madya. M. Wahid Dody K, S.Si., M.Si. Selaku Kabid Damkarmat, BPBD Provinsi NTB.

 

Sumber : https://sumbawanews.com/berita/kuli-farm-dan-ugotin-kolaborasi-pada-pelatihan-peningkatan-kapasitas-kelompok-mpa/

Admin on Aug 23, 2023
Kuli Farm Kecamatan Maluk Kirim Tim Lomba Anugerah Inovasi Daerah Tingkat Kabupaten

Taliwang, kulifarm.com – Sebagai bentuk partisipasi dalam memberikan solusi atas permasalahan yang ada di daerah, Kuli Farm mengirimkan satu tim dalam Lomba Anugerah Inovasi. Kegiatan di selenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2023.

“Lomba ini sebagai bentuk partisipasi kecil kami dalam mengatasi masalah dan memberi solusi atas masalah yang dialami,” ungkap alimuddin, Jum’at (23/6/2023)

Dalam kegiatan anugerah inovasi kali ini mengangkat judul Biokonversi Limbah Organik Menjadi Pakan Alternatif Menggunakan Larva dari Black Soldier Fly (BSF).

“Jadi dari berbagai jenis lalat yang ada. Ternyata ada satu jenis lalat ciptaan Tuhan yang bermanfaat untuk mengatasi masalah sampah sampah organik. Khususnya sampah organik basah,” tuturnya.

Lanjutnya, lalat dari jenis BSF ini memang di budidaya secara khusus dan disiapkan tempat berkembang biak. Saat siklus atau fase menjadi larva, pada masa itulah dimanfaatkan untuk mengatasi masalah sampah organik yang ada.

“Larva dari jenis Black Soldier Fly (BSF) inilah yang kita manfaatkan skilnya untuk mengolah sampah. Karena Larva ini sangat rakus memakan sampah organik basah,” jelasnya.

Kegiatan Biokonversi Limbah Organik Menjadi Pakan Alternatif Menggunakan Larva dari Black Soldier Fly. Memiliki berbagai manfaat salah satunya bisa mengurangi sampah yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Manfaat lain yang bisa kita dapatkan adalah Larvanya bisa kita jadikan pakan. Baik pakan ikan maupun unggas,” paparnya.

Sementara itu Camat Maluk melalui, Sekretarisnya Heru Sudriansyah,M.Pd mengungkapkan, kegiatan yang berlangsung satu tahun sekali ini berharap perwakilan dari Kecamatan Maluk bisa memberikan yang terbaik.

“Kali ini Kecamatan Maluk mengirim satu perwakilan untuk kategori Masyarakat Umum. Kami pemerintah kecamatan mendukung dan memberikan suport penuh kepada kuli farm dalam lomba ini, semoga bisa memberikan hasil terbaik dalam lomba dan bisa berdampak positif bagi warga maluk, serta memberikan solusi terbaik terkait penanganan sampah khususnya di wilayah lingkar tambang”, tutupnya.

 

Sumber : https://sumbawanews.com/berita/kuli-farm-kecamatan-maluk-kirim-tim-lomba-anugerah-inovasi-daerah-tingkat-kabupaten/

Admin on Aug 23, 2023
Kuli Farm Juara Harapan 1 Dalam Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Kabupaten

Kulifarm.com – Juara harapan 1 berhasil diraih oleh Kuli Farm dalam lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Kabupaten tahun 2023, Rabu 21 Juni 2023. Dalam kesempatan lomba tersebut kuli farm mengangkat judul Biokonversi Limbah Organik Menjadi Pakan Alternatif.

“Jadi ada sebuah bak yang dimodifikasi untuk mengolah limbah organik seperti sampah dapur yang terdiri dari sisa makanan dan juga buah,” jelas alimuddin.

Lanjudnya, sampah organik yang di biokonversikan menggunakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) nantinya akan dijadikan sebagai pakan alternatif untuk Ikan dan juga Unggas. “Selain bermanfaat dari segi lingkungan, kita juag bisa mendapatkan pakan alternatif. Produk yang dihasilkan adalah berupa Maggot untuk pakan Ayam dan Limbah dari Maggot itu sendiri bagus untuk dijadikan pupuk kompos yang baik bagi tanaman,” paparnya.

Menurut ali panggilan akrapnya, dengan kegiatan Biokonversi Limbah Organik Menjadi Pakan Alternatif ini bisa membantu mengatasi dua masalah. Masalah yang pertama adalah terkait masalah lingkungan, dengan adanya pengolahan limbah organik tersebut sampah berkurang yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Masalah yang kedua adalah harga pakan tiap tahun naik, dengan kegiatan tersebut setidaknya bisa mendapatkan pakan alternatif yang bisa mengurangi biaya pakan pada peternak. Baik peternak Unggas atau budidaya Ikan.

“Jadi dalam satu kegiatan ada dua masalah yang bisa ditangani, pertama terkait masalah sampah itu sendiri dan kedua masalah pakan. Ini kita sebut dengan konsep sirkular ekonomi,” jelasnya.

Sementara itu, H. Abdul Muthalib, S.Pd, M.M, selaku sekertaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sumbawa Barat mengungkapkan kegiatan teknologi tepat guna tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan bagi masyarakat dan orang banyak.

“Kegitan ini bukan saja untuk mencari sekedar gelar juara, tetapi bagaimana teknologi atau alat yang di hasilkan oleh bapak ibu ini bisa berfaedah dan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah yang ada saat ini,” jelasnya.

 

Sumber : https://sumbawanews.com/berita/kuli-farm-juara-harapan-1-dalam-lomba-teknologi-tepat-guna-tingkat-kabupaten/

Admin on Aug 23, 2023