Halo, Sobat Ekraf! Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyampaikan pesan penting bagi para promotor musik di Indonesia untuk semakin matang dalam persiapan dan fasilitas keamanan pendukung setiap penyelenggaraan konser. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Vinsensius Jemadu, menekankan pentingnya perencanaan yang cermat setelah insiden pembatalan konser penyanyi Inggris Dua Lipa pada Sabtu (9/11/2024) di Indonesia Arena, Jakarta.
Vinsensius menyebutkan, pembatalan tersebut terjadi akibat perbedaan persepsi terkait standar keamanan dan kesiapan logistik antara pihak promotor dan performer. Hal ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar penyelenggaraan konser ke depan dapat memprioritaskan keamanan serta keselamatan dengan mengikuti standar internasional.
Keamanan dan Keselamatan: Prioritas Utama di Setiap Penyelenggaraan Acara
“Keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap penyelenggaraan acara, termasuk konser. Ini sejalan dengan standar internasional dan juga penting untuk memastikan kenyamanan semua pihak yang terlibat, termasuk penonton, artis, dan pekerja di sektor pertunjukan,” ujar Vinsensius.
Untuk itu, Kemenparekraf akan segera melakukan koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan, baik promotor musik maupun pengelola tempat acara, untuk mengevaluasi lebih lanjut peristiwa ini. Harapannya, langkah ini bisa mengurangi risiko pembatalan acara dan menjaga kualitas penyelenggaraan konser musik di masa depan.
Pendampingan dan Pengembangan Ekosistem Konser di Indonesia
Selain mendorong peningkatan keamanan, Sobat Ekraf, Vinsensius juga menyampaikan bahwa Kemenparekraf berkomitmen memberikan pendampingan kepada para pelaku event dalam mengembangkan ekosistem konser musik yang berkualitas di Indonesia. Langkah ini termasuk upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan, pengadaan fasilitas yang memadai, pengembangan infrastruktur, hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) yang berperan di setiap konser.
Pendampingan ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem konser yang andal dan berdaya saing internasional. “Ini adalah upaya bersama untuk meningkatkan reputasi industri pertunjukan musik Indonesia agar semakin siap dan mampu menyelenggarakan konser berskala global dengan kualitas yang memadai,” jelasnya.
Harapan untuk Masa Depan Industri Pertunjukan Musik Indonesia
Sobat Ekraf, insiden pembatalan konser ini menjadi refleksi penting bagi semua pihak dalam industri kreatif, khususnya bagi para promotor musik di Indonesia. Dengan perencanaan yang lebih matang dan perhatian pada standar internasional, kita bisa memastikan setiap konser yang digelar bukan hanya memuaskan tetapi juga aman untuk semua pihak yang terlibat.
Kemenparekraf berharap bahwa dukungan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta akan membawa industri pertunjukan musik di Indonesia ke level yang lebih baik, sehingga mampu berkontribusi dalam menarik wisatawan dan memperkuat citra positif Indonesia di kancah internasional.