Kesadaran dan tren gaya hidup sehat mulai meningkat di kalangan masyarakat. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang mudah menginfeksi orang dengan daya tubuh yang lemah. Masyarakat lebih memilih mengkonsumsi sayur dan buah serta makanan yang sehat untuk menambah daya tahan tubuh, terutama makanan dengan bahan organik. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan pasar organik organik di dunia yang terus meningkat dari tahun dan tahun.
Menurut data dari Statistik Organik Indonesia, total luas lahan untuk menanam produk organik mencapai 261.400 ha dan yang sudah tersertifikasi seluas 79.800 ha. Produksi produk organik terbesar di Indonesia adalah kopi organik yang mencapai 246.200 ton. Pada urutan kedua, produksi beras organik mencapai sekitar 12.276 ton dan pada posisi ketiga, produksi madu yang mencapai sekitar 2.702 ton. Selain itu, pertumbuhan konsumsi pasar organik di Indonesia sekitar 15-20%. Tingginya pertumbuhan ini didorong dari peningkatan daya beli masyarakat untuk hidup lebih sehat.
Bahan organik memiliki kelebihan yaitu bebas pestisida dan bebas GMO (Genetically Modified Organism). Dapat kita ketahui bahwa pestisida berbahaya untuk tubuh karena mengandung racun yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Selain itu, GMO pun tidak hanya memberikan dampak buruk untuk kesehatan, tetapi juga bagi lingkungan. Tanaman rekayasa genetika menggunakan herbisida yang lebih besar dan bisa mengurangi keanekaragaman hayati dan membuat gulma tahan bahan kimia.
Semakin berkembangnya teknologi, jenis produk organik sudah tersedia secara meluas di Indonesia seperti beras, ayam, telur, susu, yogurt, serta sayur dan buah. Salah satu yang paling populer saat ini adalah beras organik. Beras organik adalah jenis beras yang dihasilkan melalui proses penanaman padi tanpa menggunakan pupuk dan pestisida berbahan kimia. Pestisida yang digunakan menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasi secara alami. Selain pestisida organik, beras organik menggunakan pupuk organik seperti kompos, pupuk hijau, atau pupuk hayati. Pupuk organik menyuplai nutrisi pada tanah secara ramah lingkungan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan tanah dan menurunkan kelimpahan nutrisi pada beras atau padi yang ditanam.
Beras organik pun mengandung banyak nutrisi dan bermineral tinggi, serta mengandung glukosa, karbohidrat, dan protein yang mudah terurai sehingga aman dan baik untuk penderita diabetes. Beras organik dapat membantu mengurangi kadar urea dalam darah yang selama ini menumpuk karena mengonsumsi beras dengan urea. Selain itu, beras organik baik untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, dan darah tinggi.