Halo sobat Narasa semua! Kali ini mina akan membagikan informasi mengenai strategi apa saja yang dibutuhkan pelaku UMKM dalam menentukan lokasi usaha. Simak baik-baik ya.
Salah satu faktor penyebab kegagalan bisnis UMKM adalah memilih lokasi yang tidak tepat. Terutama bagi para pelaku usaha yang baru memulai bisnis. Maka dari itu, untuk mencapai keberhasilan usaha, salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah memilih lokasi UMKM dengan tepat. Sebab, dengan lokasi yang strategis, maka dapat menarik lebih banyak konsumen, meningkatkan penjualan, dan mempercepat pertumbuhan usaha.
Berikut merupakan strategi apa saja bisa diterapkan oleh pelaku UMKM saat mempertimbangkan pemilihan lokasi usaha.
1. Menyesuaikan dengan Budget
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyesuaikan dengan budget untuk lokasi. Semakin banyak anggaran yang disediakan, semakin mudah pula memilih lokasi yang strategis. Tapi para pelaku UMKM tetap harus menentukan budget agar tidak mengganggu kebutuhan lainnya.
Jika baru mengawali usaha, sebaiknya pilih opsi sewa. Untuk mengantisipasi kalau ternyata perjalanan usaha tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selain biaya sewa, pelaku UMKM juga bisa mempertimbangkan biaya tambahan untuk perizinan dan lain sebagainya.
2. Memilih Lokasi yang Memadai dan Mudah Terlihat
Memilih tepat yang mudah terlihat dan memadai merupakan salah satu hal terpenting dalam memilih lokasi usaha. Contohnya, jika pelaku UMKM ingin membuka usaha makanan, maka harus memilih tempat yang bisa terlihat oleh konsumen. Hindari memilih lokasi-lokasi terpencil, seperti di dalam gang atau di balik gedung tinggi, terutama jika usaha baru dimulai dan belum punya nama. Selain itu, lokasi yang mudah terlihat juga akan mempermudah pelaku UMKM dalam mempromosikan produk.
3. Pilih Tempat yang Mudah Dijangkau
Selain mudah terlihat, lokasi usaha juga harus mudah dijangkau. Terlebih jika usaha yang dijalankan termasuk dalam bisnis kuliner dan FnB. Sebab saat ini, masyarakat sudah terbiasa membeli produk dengan metode pesan-antar dan online delivery. Jika pelanggan ingin memesan makanan, namun lokasi usaha terletak di gang sempit, maka akan susah bagi para driver online yang ditugaskan menjemput dan mengantar pesanan pelanggan untuk menemukan lokasi usaha.
4. Perhatikan Tingkat Kepadatan Penduduk
Lokasi dengan kepadatan penduduk tinggi memberikan peluang yang lebih besar untuk menarik konsumen. Sebuah usaha di area perkotaan dengan lalu lintas orang yang padat tentunya akan lebih berpotensi berkembang dibandingkan di daerah yang jarang dilalui orang.
5. Mencari Tahu Pendapatan Warga Sekitar
Strategi memilih lokasi usaha selanjutnya adalah mencari tahu pendapatan warga sekitar. Hal ini dilakukan agar bisa menentukan harga jual produk. Jika rata-rata pendapatan warganya sebatas UMR, tentu pelaku usaha tidak bisa menjual dengan harga tinggi.
6. Menyesuikan Target Konsumen
Pelaku UMKM perlu memahami siapa target konsumen dan pilih lokasi yang tepat untuk menjangkau mereka. Misalnya, jika pelaku UMKM membuka usaha batik, lokasi yang dekat dengan daerah wisata akan lebih mendatangkan banyak konsumen. Sesuaikan jenis usaha dengan karakteristik lokasi untuk memaksimalkan potensi pasar.
7. Mempertimbangkan Biaya Membangun atau Sewa Tempat
Rencanakan terlebih dulu berapa dana yang ingin dialokasikan untuk tempat usaha. Setelah merencanakan, maka lakukan riset tentang berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun tempat usaha. Keuntungan membangun, tentu saja bangunan usaha menjadi milik sendiri dan bisa disewakan jika tidak lagi membuahkan keuntungan. Namun, mendirikan bangunan membutuhkan biaya besar. Lain lagi dengan biaya sewa yang jauh di bawah pembangunan.
Namun, hal ini juga tidak bisa dipukul rata untuk semua jenis usaha. Misal saja jika berbisnis makanan siap saji yang hanya melayani pesan-antar. Untuk bisnis seperti ini tentu lebih tepat jika kita membangun tempat usaha, sebab kebutuhan ruangnya tidak besar. Namun jika kita ingin membuka restoran, ada baiknya lebih mempertimbangkan sewa tempat.
8. Perhatikan Izin Lingkungan
Bagi pelaku UMKM yang akan membuka usaha produksi makanan seperti tempe, tahu, pengolahan ikan, atau bisnis rumah makan, sebaiknya perhatikan perizinannya. Karena usaha seperti ini akan menghasilkan limbah dan aroma tidak sedap yang mencemari lingkungan. Maka dari itu, pelaku UMKM harus memperhatikan perizinan. Apakah pemerintah setempat mengizinkan mendirikan usaha yang menimbulkan aroma pada lokasi yang diinginkan atau tidak.
9. Memperhatikan Lokasi Kompetitor Bisnis
Jangan lupa untuk memetakan kompetitor bisnis di sekitar lokasi usaha. Jika pelaku UMKM memilih lokasi yang sudah diisi banyak pesaing, tentu omset yang dihasilkan juga akan terbagi.
Apalagi jika kompetitor yang dimaksud sudah ada di sana lebih lama dan punya nama besar. Tentu akan semakin sulit untuk bersaing. Karenanya, usahakan memilih lokasi bisnis dengan jumlah kompetitor yang sedikit, terlebih jika baru memulai usaha.
10. Pastikan Tingkat Keamanan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar
Hal lain yang tidak boleh terlewat adalah masalah kebersihan. Cek bagaimana kebersihan sekitar lokasi. Apakah dekat dengan tempat pembuangan akhir sampah atau tidak. Terutama jika pelaku UMKM membuka usaha kuliner. Sebaiknya cari lokasi yang jauh dari TPA. Begitu pula dengan keamanannya. Pastikan memilih lokasi yang rendah tingkat kriminalitasnya. Dengan keamanan yang baik, konsumen memiliki jaminan keamanan saat berkunjung ke lokasi usaha.
11. Melihat Akses Transportasi
Tidak hanya traffic dan tingkat lalu-lalang yang tinggi. Pelaku UMKM juga harus memperhatikan akses transportasi yang lewat di sekitar lokasi. Apakah mudah dijangkau dengan transportasi umum atau tidak. Dan jenis transportasi umum apa saja yang melaluinya.
Semakin banyak pilihan transportasi umum yang melalui lokasi, semakin strategis lokasi yang dipilih. Kemudian, memilih lokasi yang dekat dengan akses transportasi juga akan mempermudah karyawan datang ke lokasi usaha.
12. Ketersediaan Lahan Parkir
Tidak hanya memilih lokasi dengan akses transportasi yang mudah saja. Pelaku UMKM perlu melihat apakah ada akses parkir atau tidak. Jika ada, apakah parkir resmi atau tidak. Jika memang layanan parkir resmi dari pemerintah setempat, apakah mahal atau tidak. Karena jika tidak ada lahan parkir, jelas akan menyulitkan konsumen untuk datang. Kemudian juga pastikan memilih lokasi yang memiliki lahan parkir yang paling kondusif.
13. Perhatikan Jarak Pengambilan Bahan Baku
Jika pelaku UMKM membuka bisnis manufaktur atau non jasa, strategi memilih lokasi usaha yang tidak boleh dilewatkan adalah memilih lokasi yang tidak jauh dari tempat pembelian bahan baku. Agar tidak terlalu banyak memerlukan biaya distribusi bahan baku.
14. Hindari Resiko Bencana Alam
Jangan memilih lokasi usaha dengan resiko bencana alam yang tinggi. Misalkan banjir, tanah longsor, atau bahkan tsunami. Karena selain tidak banyak yang akan mengunjungi, juga beresiko besar terkena bencana alam dengan kerugian yang besar.
Nah sobat Narasa, sebelum memilih tempat usaha yang sesuai dan menarik bagi konsumen, jangan lupa memperhatikan strategi-strategi yang sudah mina jelaskan di atas ya.
Semoga informasi yang mina telah berikan dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi sobat Narasa semua ya.
Sumber artikel : https://ukmindonesia.id/, https://ukmsumut.id/bisnis-ukm, https://linkumkm.id
Sumber gambar : https://www.rajarak.co.id