Lahan kosong di perkotaan yang semakin hari dialokasikan untuk pembangunan perumahan menyebabkan semakin terbatasnya lahan untuk pertanian. Pada tahun 2017, tercatat luas tegalan atau kebun di Jakarta hanya tersisa 923,5 hektare. Keterbatasan lahan ini pun membuat masyarakat sulit untuk melakukan kegiatan pertanian di wilayah perkotaan.
Inovasi baru untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan di wilayah perkotaan adalah dengan dilakukannya urban farming. Urban farming merupakan kegiatan bertani dengan memanfaatkan lahan sempit atau intensifikasi lahan untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah segar sehari-hari untuk masyarakat di perkotaan. Urban farming dapat menjadi solusi untuk kegiatan pertanian di wilayah perkotaan.
Urban farming memiliki banyak metode yang mudah untuk diaplikasikan di wilayah perkotaan, diantaranya adalah :
1. Metode hidroponik, metode ini berupa teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan menggunakan air serta memperhatikan unsur haranya. Media tanam yang dapat digunakan pada metode ini adalah arang, sekam, pasir, serta pecahan batu bata.
2. Metode vertikultur, metode ini berupa teknik bercocok tanam secara vertikal dengan menggunakan paralon atau botol secara bertingkat. Metode ini cocok untuk diaplikasikan pada ruang yang sempit.
3. Metode aquaponik, metode ini berupa teknik budidaya tanaman yang digabungkan dengan budidaya perairan yang bersifat simbiotik. Metode ini dapat menghasilkan dua output sekaligus dalam 1 instalasi aquaponik.
4. Wall gardening, metode ini berupa teknik budidaya tanaman secara vertikal yang memanfaatkan dinding sebagai media tanam. Perbedaan teknik ini dengan teknik vertikultur dapat dilihat dari tanaman yang dibudidaya. Pada teknik ini, umumnya tanaman yang dibudidayakan berupa tanaman hias.
5. Rooftop garden, metode ini berupa ruang hijau di level paling atas (atap atau balkon) sebuah bangunan untuk membudidayakan tanaman serta memberi keteduhan.
6. Indoor farming, metode ini berupa bercocok tanam yang dilakukan di ruangan tertutup di mana mayoritas teknik tersebut menggunakan kombinasi antara hidroponik dan cahaya buatan.
7. Green house, metode ini berupa sebuah bangunan kecil yang digunakan untuk bercocok tanam yang ditutupi bahan yang tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum dan melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman.
Metode yang paling banyak digunakan saat ini di wilayah perkotaan berupa metode hidroponik. Pembuatan instalasi hidroponik pun dapat dibilang mudah, yaitu hanya memanfaatkan pipa-pipa dan botol plastik bekas. Untuk penyemaian bibit pada metode hidroponik dapat menggunakan rockwool, sekam bakar, sabut kelapa, serta bahan lainnya yang sifatnya lembab.
Proses budidaya menggunakan metode hidroponik hanya membutuhkan air sebagai syarat utama. Air yang digunakan dicampur dengan nutrisi yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat berupa unsur makro yang disebut NPK dan unsur mikro yang terdiri dari natrium, boron, dan unsur-unsur lainnya. Untuk mempermudah pemenuhan unsur hara, dapat menggunakan ramuan AB Mix yang mudah untuk didapatkan di toko tani atau market place.
Jenis tanaman yang cocok untuk metode hidroponik dapat berupa beragam jenis sayuran dan tanaman seperti kangkung, bayam, sawi, pakcoi, serta seledri. Masa panen tanaman pun bervariasi dengan kisaran 21-30 hari. Hasil budidaya hidroponik pun tidak kalah bagus dibandingkan sistem budidaya pertanian yang menggunakan media tanah. Sayuran yang dihasilkan pun lebih sehat dan tidak menggunakan biaya yang besar.
Tingginya target pasar untuk sayuran hidroponik yang terus mengalami pertumbuhan sejak tahun 2014 sekitar 10-20% per tahunnya membuat bisnis hidroponik menjadi salah satu prospek bisnis yang menjanjikan. Tingginya permintaan sayuran hidroponik pun tidak hanya dari kalangan masyarakat menengah ke atas saja, namun sudah memasuki pelaku industri seperti hotel, restoran, dan katering yang menggunakan sayuran premium bebas pestisida.