Sekolah Alkitab Kebayoran Baru

Pengantar Perjanjian Lama : "Sejarah"

Presentasi Dosen : Pdt.Luhut Hutajulu, D.Min

Video dapat dilihat disini:

https://youtu.be/_yaytdU5HK4

S E J A R A H:
a. Sejarah yang pertama
b. Sejarah yang kedua

a. Sejarah  yang pertama:

* Yosua

* Hakim-hakim

* Rut

* Samuel

* 2 Samuel

* 1 Raja-raja

* 2 Raja-raja

b.Sejarah yang kedua :

* Kitab Tawarich

* Ezra

* Nehemia

* Ester

Sejarah kedua ini ditulis kira-kira tahun 400 SM sesudah bangsa Yahuda kembali ke tanah Palestina

Sejarah yang kedua meliputi sejarah dari pemerintah Raja Daud sampai dengan pembangunan kembali ibu kota Yerusalem sesudah pembuangan, yakni kira-kira tahun 1010-425 SM.

** YOSUA :

- Israel memasuki tanah perjanjian

- Riwayat sejarah bs Israel dari kematian Musa sampai dengan kematian Yosua,penggantinya.

- Pendudukan Palestina oleh orang Israel

" Hamba-Ku Musa sudah mati. Maka sekarang baiklah engkau dan seluruh umat Israel bersiap-siap untuk menyeberangi sungai Yordan, dan memasuki negeri yang kuberikan kepada mereka…Hendaklah engkau yakin dan berani, sebab engkau akan memimpin bangsa ini mereka menduduki negeri yang Kujanjikan kepada nenek moyang mereka.(Yos.1:2,6 BIS)"

“ Ingat, aku sudah memerintahkan kepadamu supaya engkau sungguh-sungguh yakin dan berani? Janganlah engkau takut atau kurang bersemangat, sebab aku Tuhan Allahmu mendampingi engkau kemana saja engkau pergi.(Yos.1:9.BIS) ”

Ringkasan Isi  Kitab Yosua (Tuhan adalah keselamatan):

- Yos 1-12  Pendudukan Palestina

- Yos 13-21 Pembagian Tanah

- Yos 22-24 Pengukuhan kembali perjanjian(Yos.24)

Jaman para hakim( Hakim-hakim):

-   Kitab Hakim-hakim menrangkan tentang pendudukan  

    Palestina yang belum selesai, dan berisi cerita-cerita para  

    pahlawan bangsa yang dipanggil oleh Allah untuk  

    meneruskan perjuangan.

-  Tugas para Hakim bertugas dalam bidang pengadilan(mis.  

    Hak. 4:4-5; bnd.1 Sam 7:15-17)

-  Sebagai pahlawan yang membebaskan bangsanya dari  

    penindasan.

Ringkasan Isi Kitab Hakim-hakim:

-  Hak.1-2 Pendudukan Palestina yang belum selesai

-  Hak 3-16 Riwayat para hakim (pemimpin, pahlawan)

-  Hak. 17-21 Perlunya cara pemerintahan yang lebih baik.

HAKIM YANG UTAMA IALAH:

- Debora(=lebah), yang memimpin Israel melawan orang Kanaan di utara

- Gideon(=orang perang), yang mengalahkan orang Midian dan Amalek

- Yefta(= ia akan membuka), yang menaklukkan  orang Amon

- Simson(=dikabulkan), yang menyerang orang Filistin

Ajaran utama kitab Hakim-hakim:

Ajaran utama kitab Hakim-hakim ialah bahwa umat Israel dapat hidup hanya dengan setia kepada Tuhan Allah, sedangkan bila mereka meninggalkan Tuhan, selalu mereka mengalami kesukaran. Ternyata bangsa Israel tidak setia kepada Tuhan,  meskipun janji mereka pada waktu pengukuhan perjanjian di Sikhem. Salah satu contoh ketidak-setiaan itu ialah dalam perkawinan.  Dalam hukum Taurat jelas dilarang perkawinan antar agama, karena bahaya bahwa orang Israel yang kawin dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan Allah akan dipengaruhi untuk beribadah kepada ilah-ilah lain. (Ul 7:3-4)

Sedangkan  pada zaman para hakim ada orang-orang Israel yang melanggar hukum tersebut dan akhirnya bahwa agama Israel dicampurbaurkan dengan agama-agama kafir di Falestina (Hak.3:5-6) Oleh karena  bangsa Israel tidak setia lagi kepada Tuhan, maka mereka  ditindas oleh musuh dari luar dan timbullah kejahatan dalam masyarakat mereka sendiri. Namun pada jaman yang demikianpun Allah selalu  bersedia menolong umat-Nya apabila mereka  bertobat dari dosa-dosa dan kembali kepada-Nya (Hak.2:6-23)

WANITA ASING YANG BAIK (RUT=teman wanita):

Kisah  Rut terjadi pada jaman para hakim. Rut adalah seorang wanita Moab yang kawin dengan seorang laki-laki Israel, kemudian suaminya meninggal. Ternyata Rut percaya kepada Tuhan, Allah Israel, dan dia lebih suka setia kepada mertuanya Naomi daripada kembali kepada bangsanya sendiri. Katanya:Kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam :bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana dan disanalah aku dikuburkan.”(Rut 1:16b-17a) Akhirnya Rut menikah lagi dengan family Naomi, dan melalui perkawinan itu ia menjadi nenek moyang Yesus. Salah seorang cicit wanita asing yang baik itu bernama Daud, raja Israel yang termasyur dan pendiri kerajaan dari mana kemudian lahir Kristus.(Mat.1:1-17)

Ajaran Kitab Rut:

Dari kitab Hakim-hakim, kita membaca tentang hidup peperangan dan kejahatan, dan kitab Rut menunjukkan:

Pertama bahwa ada juga kehidupan yang aman dan sentosa pada jaman hakim-hakim,

Kedua, dalam kitab Hakim-hakim ditunjukkan bahaya perkawinan dengan orang-orag di Palestina yang menyembah berhala. Dalam hal ini kitab Rut menekankan bahwa bahaya itu bukanlah soal suku atau ras. Bukan perkawinan dengan orang dari bangsa atau ras lain yang menjadi persoalan, melainkan perkawinan dengan orang yang Bergama lain. Rut seorang asing, dari suku Moab, tetapi dia percaya kepada Tuhan, sehingga tidak ada larangan terhadap dia kawin dengan orang Israel, bahkan ternyata dia lebih setia kepada Tuhan Israel daripada kebanyakan orang Israel sendiri.

Hari Keputusan:

Di Yosua 24 ada laporan pengukuhan kembali perjanjian itu yang terdiri dari lima bagian utama:

1. Yosua mengumpulkan bangsa Israelk(ay.1);

2. Ringkasan sejarah hubungan Tuhan Allah dengan Israel(ay 2-13)

3. Yosua menuntut keputusan(ay 14-15);

4. Jawaban bangsa Israel ( ay 16-24);

5. Upacara pengukuhan perjanjian (ay 25-28)

Bangsa Isael sudah menempati tanah perjanjian, dan dengan demikian terwujud cita-cita mereka selama ratusan tahun sejak Abraham dipanggil untuk berangkat dari Mesopotamia menuju tanah yang akan diberikan Allah kepada keturunannya.

Sekarang mereka memulai suatu tahap baru dalam sejarah, hidup sebagai bangsa merdeka dengan tanah air sendiri. Bagaimanakah asas hidup Israel selanjutnya? Ada beberapa kemungkinan:

Pertama, mungkin masih ada orang Israel yang mengingat tradisi-tradisi masa silam dan rindu kepada illah-illah yang disembah oleh nenek moyang mereka, dewa-dewi Mesopotamia dan Mesir(ay 2,14). Barangkali mereka ingin menghidupkan kembali kebudayaan dan kepercayaan itu sebelum hilang sama sekali.

Kedua, orang-orang Israel yang menempati negeri Palestina tertarik kepada kebudayaan dan agama yang terdapat dalam negeri itu dan ingin menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan di sana, termasuk menyembah dewa-dewi orang Amori dan penduduk negeri lainnya(ay 15a,18). Konon kabar, tanah di Palestina tidak mungkin memberi hasil yang baik kecuali diberkati oleh illah-illahnya.

Ketiga, Yosua dan keluarganya sendiri menolak kedua kemungkinan tersebut, dan bertekad untuk beribadat hanya kepada Tuhan, Allah yang memanggil Abraham dan yang telah memimpin bangsa Israel, keturunannya sampai hari yang bersejarah itu(ay.15b)

D O S A   D A U D:

Tentu saja Daud bukanlah raja yang sempurna. Dosa Daud terhadap Batsyeba dan suaminya cukup terkenal dan tidak perlu diceritakan kembali (2 Sam.11). Hal yang menarik tentang peristiwa itu bukanlah dosa itu sendiri-yang memang biasa dilakukan oleh raja-raja pada jaman kuno- tetapi pertobatan Daud(2 Sam 12). Nabi Natan menghadap raja dan  menyampaikan pesan Tuhan kepadanya, bahwa dia telah berdosa. Bisa saja seorang raja membunuh nabi yang demikian berani(bnd.sikap raja Persia terhadap tamu,Est 4:11)! Tetapi raja Israel adalah di bawah hukum Allah, dan harus patuh kepada hukum tersebut sama seperti rakyatnya, sehingga dia mengakui kesalahannya dan bertobat(bnd. Mzm 51)

Yosua mendesak orang-orang Israel untuk mengambil keputusan  yang jelas(ay 14-15,19-20,22-23). Ketiga unsur janji kepada Abraham telah digenapi:tanah, keturunan dan hubungan istimewa dengan Allah. Sekarang orang diajak untuk menyatakan jawaban mereka kepada kasih dan kuasa Allah yang telah membimbing mereka danm emuaskan kerinduan hati mereka. Mereka harus memilih-illah-ilah nenek moyang mereka , atau dewa-dewi Palestina, atau Tuhan Allah-karena tak mungkin sekaligus menyembah Tuhan dan juga ilah lain.

J A M A N  K E R A J A A N
Kitab Samuel dan
Raja-raja:

1. Pembentukan kerajaan(1 Samuel)

Kitab Samuel, jilid pertama, berisi sejarah Israel pada masa peralihan dari jaman para hakim kepada jaman kerajaan. Tokoh- tokoh utama ialah:

Samuel, hakim yang terakhir, sekaligus nabi, yang melantik raja pertama dan raja kedua,

Saul, raja pertama, yang mengecewakan; dan

Daud, calon untuk menjadi raja.

Setiap tokoh itu mengalami suatu hubungan pribadi dengan Tuhan Allah. Umpamanya, Samuel mendengar suara Tuhan yang begitu jelas sehingga dia menyangka imam Eli memanggilnya(1 Sam 3:2-8)

Bukan hanya bangsa Israel yang memasuki tanah perjanjian pada jaman Perjanjian Lama.

Tidak lama sesudah Israel memasuki tanah itu dari arah timur, ada suatu bangsa lain yang tiba di sana dari arah barat, yaitu dari Laut Tengah. Mereka disebut”Filistin”, dan pada kemudian hari nama tanah itu berubah dari Kanaan menjadi Palestina (yang berarti”tanah orang Filistin”) Rupanya mereka terlalu cepat menyesuaikan diri dengan penduduk-penduduk tanah itu, sehingga bahasa mereka dilupakan dan agama mereka dipadukan dengan agama-agama  yang ada disana. Namun bangsa Filistin itu mempunyai system pemerintahan yang khas serta tentara yang kuat dan mereka menjadi lawan Israel yang paling membahayakan pada jaman para hakim dan masa peralihan kepada kerajaan.

Dalam kitab 1 Samuel Nampak beberapa pendapat yang berbeda mengenai pembentukan kerjaan Israel. Samuel sendiri berharap supaya  supaya  anak-anaknya meneruskan pemerintahannya sebagai hakim(1 Sam 8:1-2) Sedangka rakyat Israel lebih suka seorang raja menjadi kepala Negara, dengan dua alasan:pertama, kejahatan anak-anak Samuel(ay 3,5), dan  kedua , keinginan agar cara pemerintahan Israel disesuaikan dengan  yang biasa  di dunia  pada jaman itu(ay 5b,20). Alasan yang kedua itu sebenarnya bukan alasan yang kuat, karena Israel justru dipanggil untuk menjadi bangsa  yang kudus, berbeda dari dunia sekitarnya(Im 18:3-4;bnd.Yes.52:11;Rm12:2) Lagi pula dilihat  dari segi teologi, Allah sendirilah Raja Israel(ay 5)

Akhirnya permohonan rakyat disetujui dan seorang raja  dipilih dari antara mereka ,  yaitu Saul(1 Sam 9-10).Tetapi berdasarkan teologi Perjanjian Lama boleh dikatakan bahwa orang yang disebut”raja” di Israel hanya”wakil raja” atau “pelaksana raja”, dan dia harus bertanggungjawab kepada Raja agung di surga.

Pada mulanya Saul memerintah dengan baik. Dia mengalahkan musuh-musuh bangsa Israel(1 Sam 13-14) dan pernah mengadakan pembaharuan agama(1 Sam 28:3). Tetapi dia sering tidak memerintah sesuai dengan perintah Tuhan, sehingga dia ditolak sebagai raja(1 Sam 15). Gantinya Daud seorang yang masih muda, dengan kwalifikasi hanya dalam bidang penggembalaan dan music, dan yang memiliki iman yang polos. Sewaktu Israel ditakuti oleh orang-orang Filistin dan ditantang oleh Goliat, ternyata iman Daud lebih berguna dari keperkasaan Saul(1 Sam 17) Sudah  jelas  siapa yang dipilih Tuhan untuk menjadi raja baru, tetapi Saul tidak mau menerima hal itu, sehingga sampai hari kematiannya dia hidup dalam dpresi dan ketakutan, menghabiskan tenaganya dengan mengejar Daud(1 Sam 18-31)

Ringkasan isi:

1 Sam 1-7 Samuel sebagai pemimpin Israel

1 Sam 8-12 Samuel melantik raja pertama

1 sam 13-15 tahun-tahun pertama pemerintahan Saul

1 Sam 16-31 Saul dan Daud

2. Raja Daud(=panglima)(2 Samuel):

Ringkasan isi:

2 Sam 1-4 Daud menjadi raja Yehuda

2 Sam 5-8 Daud menjadi raja seluruh Israel

2 Sam 9-12 Kebaikan dan kesalah Daud

2 Sam 13-20 Daud dan Absalom

2 Sam 21-24 Penutup riwayat Daud.

Dalam jilid kedua kitab Samuel diceritakan sejarah pemerintahan Daud, yang dilukiskan sebagai seorang raja yang sangat percaya  dan patuh kepada Allah. Dia pandai memimpin rakyatnya, dan berhasil membentuk keduabelas suku Israel menjadi satu bangsa yang kuat dan yang dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Tuhan pun senang akan Daud sebagai pemimpin Isael, sebagaimana Nampak dalam janji-Nya bahwa keturunan Daud akan terus memerintah sebagai raja(2 Sam 7;8-16)

D O S A   D A U D :

Tentu saja  Daud bukanlah raja yang sempurna. Dosa Daud terhadap Batsyaba dan suaminya cukup terkenal dan tidak perlu diceritakan kembali di sini(2 Sam.11). Hal yang menarik peristiwa itu bukanlah dosa itu sendiri-yang memang biasa dilakukan oleh raja-raja pada jaman kuno-tetapi pertobatan Daud(2 Sam 12). Nabi Natan menghadap raja dan menyempaikan pesan Tuhan kepadanya, bahwa dia telah berdosa. Bisa saja seorang raja membunuh nabi yang demikian berani(bnd.sikap raja Persia terhadap tamu,Est 4:11) Tetapi raja Israel adalah di bawah hukum Allah dan harus patuh kepada hukum tersebut sama seperti rakyatnya, sehingga dia mengakui kesalahannya dan bertobat(bnd.Mzm 51)

Daud memerintah 7 tahun sebagai raja Yehuda di Hebron(Palestina selatan), kemudian 33 tahun sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem.(yaitu kira-kira 1010-970 seb.M). Kunci suksesnya dari segi politis terdapat dalam pemilihan Yerusalem sebagai ibu kota kerajaan Israel. Kota tersebut belum menjadi milik salah satu suku Israel, karena sampai jaman Daud masih didiami oleh orang-orang Palestina(Yebus), sehingga tidak perlu timbul iri hati karena kota tertentu dipilih sebagai ibu kota.

Yerusalem sangat cocok sebagai ibu kota Karena terletak di pertengahan tanah perjanjian, berdiri di atas bukit dan memiliki sumber air yang baik. Untu mensahkan Yerusalem sebagai ibu kota, Daud memindahkan tabut perjanjian ke sana(2 Sam.6). Kemudian dia merencanakan pembangunan Rumah Tuhan(Bait Suci) di tempat yang sama, sebagai pengganti kemah Tuhan(2 Sam.7:1-7;bnd 1 Taw.22).

Sayang sekali Raja Daud yang begitu baik sebagai pemimpin Israel adalah lemah sebagai pemimpin keluarganya(bnd.1 Tim.3:4-5). Istrinya terlalu banyak dan anak-anaknya bersaingan untuk menjadi ahli warisnya. Seperti Eli dan Samuel dahulu(1 Sam 2:12-27;8:1-3), Daud  tidak dapat  mengatur keluarga sendiri. Setengah dari kitab 2 Samuel  menceritakan masalah-masalah dalam keluarga Daud dan hal pewarisan kerjaan itu (2 Sam 9-20)

3. Pecahnya Kerajaan (1 Raja-raja):

Ringkasan Isi:

1 Raja 1-2 Salomo menggantikan Daud sebagai raja

1 Raja 3-11 Pemerintahan Salomo

1 Raja 12-16 Kerajaan yang terpecah

1 Raja 17-22 Elia dan Ahab

1 Raja-raja beriasi sejarah kerajaan Israel, mulai dengan pemerintahan Salomo(raja ketiga). Dia memerintah sebagai raja seluruh Israel selama 40 tahun, dan terkenal karena hikmah kebijaksanaan dan kekayaan yang luar biasa(1 Raj 4:10). Salomo diingatkan oleh bangsa Yahudi terutama  sekali sebagi pendiri Rumah Tuhan di Yerusalem, salah satu tempat suci yang paling besar dan indah di bunia kuno atau pun di dunia modern(1 Raj 5-8)

Dia juga  melaksanakan suatu  rencana pembangunan yang hebat di seluruh negaranya(1 Raj 9:15-19). Pada jaman  Salomo tentera Israel dimodernkan  dengan memakai senjata  yang paling canggih pada waktu itu, yaitu kereta tempur( 1 Raj 10:26). Dalam bidang perdagangan internasional dia pandai sekali,umpamanya dengan mempergunakan sebaik-baiknya letaknya Palestina di jalan dagang darat antara Afrika dan Asia(1 Raj 10:28-29), dan  memakai kapal untuk  mengimpor-ekspor barang melalui pelabuhan Ezion Geber di laut Merah (1 Raj 9:26-28) Pemerintahan Salomo pernah disebut sebagai: jaman keemasan “bangsa Israel.

Kemerosotan Kerajaan(2 Raja-raja):

Ringkasan Isi:

2Raja 1-8  Nabi Elisa

2 Raja 9-10 Revolusi Yehu

2 Raja 11-17 Kedua kerajaan sampai jatuhnya  Samaria

2 Raja 18-23 Pemerintahan Hizkia , Manassye, dan  Yosia

2 Raja 24- 25 Akhir Kerajaan Yehuda

Kitab 2 Raja-raja mencakup dua masa penting bagi bangsa Israel, yakni:

- masa terakhir kerajaan Israel Utara (2 Raj 1-17);dan

- masa terakhir Kerajaan Yehuda(2 Raj 18-25

Penulis sejarah bertujuan memasyurkan perbuatan-perbuatan luar biasa sang raja. Tetapi penulis sejarah ini menulis secara jujur, dan tidak menyembunyikan kesalahan-kesalahan mereka. Di dalam kitab Raja-raja dinilai berdasarkan kesetiaannya kepada Allah; dan ditujukkan bahwa kekayaan bangsa bergantung kepada kesetiaan tersebut. Sebaliknya penyembahan berhala dan ketidak taatan mengakibatkan bencana. Raja-raja kerajaan utara semuanya gagal menurut penilaian tersebut, sedangkan raja Yehuda ada yang gagal, ada yang lulus(Hizkia dan Yosia)

Pada tahun 722 seb.M ibu kota Israel Utara (Samaria) jatuh terhadap pasukan Salmaneser, raja  Asyur , sebagai hukuman Tuhan atas dosa mereka(2 Raj 17). Pemimpin-pemimpin beserta sebagian rakyatnya dibuang ke Asyur dan Negara-Negara lain, dan diganti dengan orang-orang asing.

Keadaan di Yehuda masih lebih baik dari di Israel utara, dan mereka selamat dan ancaman Asyur. Di bawah pemerintahan Hizkia dan Yosia diadakan pembaruan agama, dengan menghancurkan tempat-tempat penyembahan dewa dan perlengkapannya(2 Rajn18:3-4; 23:1-25) Tetapi rupanya orang-orang Yehuda secara umum tidak bertobat dari dosa dan kembali kepada Tuhan.

Pada tahun 597 seb.M.Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yehuda, membawa raja dan sepuluh ribu orang terkemuka ke Babel, dan mengangkat Zedekia sebagai raja boneka di Yerusalem(1 Raj 24). Kemudian pada tahun 587 seb.M Zedekia memberontak, sehingga Yerusalem dikepung lagi, Zedekia ditangkap dan akhirnya ibu kota itu juga dirampasi dan dibakar. Sebagian pembesar dibunuh dan ribuan rakyat diangkut ke pembuangan di Babel(2 Raj.25). Dengan demikian berakhir sejarah yang pertama, dengan melaporkan  bencana nasional yang terbesar dalam sejarah Perjanjian Lama.

SEJARAH YANG KEDUA:
Kitab Tawarikh, Ezra-Nehemia dan Ester:

7.1 Sejarah yang kedua

Isi sejarah yang kedua meliputi jaman sejarah dari pemerintahan Daud sampai dengan pembangunan kembali ibu kota Yerusalem sesudah pembuangan, yakni kira-kira tahun 1010-425 seb.M.

Ada dua bagian utama:

- kitab Tawarikh, tentang sejarah kerajaan; dan

- kitab Ezra-Nehemia, tentang pembangunan kembali Yerusalem

Tema-tema Utama:

Pokok perhatian sejarah yang kedua adalah bangsa Israel di bawah kerjaan Daud dan keturunannya. Sejarah kedua tidak mengutamakan masalah-masalah politik, tetapi terutama sekali mengenai Rumah Tuhan dan pelaksanaan ibadatnya(1 Taw.22-26;28-29). Dan suku Levi, terutama para imam, lebih diperhatikan daripada dalam sejarah yang pertama. Pada umunya kerajaan Utara dikesampingkan dalam sejarah yang kedua ini, karena penulis adalah penyokong Yehuda dan dinasti Daud. Penulis sejarah yang kedua berpendapat bahwa sesudah pecahnya kerajaan hanya bagian selatan merupakan umat Allah yang sebenarnya, jadi bagian utara tidak berapa penting.

Jelaslah perhatian sejarah yang kedua agak berbeda dari sejarah yang pertama. Namun penilaian raja-raja dalam kedua sejarah adalah serupa; dan para nabi juga mengambil peranan yang berarti dalam sejarah yang kedua, walaupun kurang dipentingkan kalau dibandingkan kalau dibandingkan dengan sejarah yang pertama.

Kerajaan Daud (Tawarikh):

Kitab Tawarikh menyaksikan sejarah Israel sampai akhir kerajaan, yaitu mengenai masa yang sama dengan kitab-kitab Samuel dan Raja-raja. Tetapi kitab ini tidak hanya mengulangi isi kedua kitab yang lebih dahulu. Kitab Samuel dan Raja-raja sudah dikenal pada jaman itu, dan oleh karena itu penulis Tawarikh tidak perlu mengulangi semua peristiwa yang terdapat di dalam kitab-kitab itu. Dia mempergunakan sebagian bahan dari sejarah yang pertama, sesuai dengan tujuan kitabnya sendiri, dan melengkapinya dengan bahan dari sumber-sumber lain.

Tujuan penulisan kitab Tawarikh:

  1. 1. Memperlihatkan bahwa Allah masih ingat akan janji-jabji-Nya kepada bangsa Bencana-benacana yang telah terjadi kepada mereka bukan berarti Allah melupakan janji-Nya. Allah sedang melaksanakan renacana-Nya untuk umat Israel melalui sisa mereka yang sudah kembali ke tanah Palestina. Untuk menguatkan iman pembaca, penulis menunjuk kepada apa yang pernah dicapai oleh Raja Daud dan Raja Salomo kepada pembaruan agama oleh Raja Hizkia dan Raja Yosia, dan kepada semua orang Israel dulu setia kepada Allah.
  2. 2. Penulis menjelaskan asal-usul ibadat Rumah Tuhan di Yerusalem, dan pada khususnya peranan para imam dan orang Lewi yang melaksanakan ibadat itu.

 Para pembaca pertama kitab Tawarikh adalah orang-orang Yehuda yang telah kembali dari pembuangan di Babel dan sedang membangun lagi kota Yerusalem, di bawah pimpinan Ezra dan Nehemia.Umat Allah yang diberi kesempatan satu kali lagi untuk hidup di tanah perjanjian  sangat perlu disadarkan akan sejarah mereka. Mereka perlu diingatkan bahwa kemakmuran tergantung pada kesetiaan kepada Tuhan, dan sebaliknya penyembahan berhala selalu mengakibatkan hukuman Tuhan. Inilah pelajaran yang terbesardari sejarah Israel, baik untuk bangsa itu sendiri maupun untuk seluruh manusia

Pembangunan kembali di Yerusalem
(Ezra(=pertolongan)-Nehemia=Yahweh menghiburkan):

Ringkasan isi:

Ezr 1-6 Zerubabel kembali /pembangunan Rumah Tuhan

Ezr 7-10 Ezra kembali/penghentian kawin campur

Neh 1-7 Nehemia kembali/pembangunan tembok Yerusalem

Neh 8-13 Penutup riwaqyat Ezra dan Nehemia

Kitab Ezra dan Nehemia mencakup seratus tahun terakhir dari sejarah Perjanjian Lama(Kiara-kira 538-433 seb.M) dan merupakan sambungan kitab Tawarikh. Hal  itu jelas dari Ezra 1:1-3, yang serupa dengan penutup kitab Tawarikh.

u

Di dalam Kitab Ezra dan Nehemia disebut tiga taraf kembalinya orang ke Yerusalem, di bawah pimpinan berturut-turut Zerubabel, Ezra dan Nehemia.

a. Rombongan yang paling besar kembali ke Yerusalem dan Yehuda pada tahun 538 seb.M, dipimpin oleh Zerubabel(Ezr 1-2). Mereka diizinkan pulang oleh Koresy, raja Persia, yang telah mengalahkan kerajaan Babel pada tahun sebelumnya. Tugas mereka yang pertama setelah tiba di sana ilaha untuk memulai lagi ibadat kepada Allah, dan walaupun mereka menghadapi perlawanan namun mereka berhasil mendirikan kembali rumah Tuhan di Yerusalem.

b. Robongan kedua kembali bersama dengan Ezra(Ezr 7-8). Ezra adalah seorang imam yang mengatur kembali kehidupan beragama dan bermayarakat di Israel, sesuai dengan hukum Taurat(Ezr 9-10;bnd Neh 8-10) Tahun datang Ezra ke Yerusalem sulit dipastikan.

C. Rombongan Nehemia, kembali ke Yerusalem pada tahun 445 seb.M(Neh 1-2). Nehemia diutus oleh Artahsasta, Raja Persia, untuk menjadi gubernur Yehuida. Dia memimpin pembangunan kembali tembok-tembok Yerusalem, dan juga melaksanakan beberapa pembaruan suatu pembacaan hukum Taurat dengan meriah, dan perjanjian antara Allah dan orang Israel diperbarui.

Wanita cantik yang berani (Ester= bintang):

Ringkasan Isi:

Est 1-2 Ester menjadi ratu

Est 3-7 Rencana Haman

Est 8-10 Orang Yahudi selamat

Riwayat Ester terjadi pada masa sesudah Rumah Tuhan didirikan kembali oleh Zerubabel dan sebelum Ezra kembali ke Yerusalem. Peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam kitab Ester terjadi di istana Ahasyweros(Xerxes), raja Persia. Ester adalah permaisuri raja Ahasyweros, seorang wanita yang berani dan cantik. Perdana menteri bernama Haman, seorang jahat yang merencanakan pembunuhan semua orang Yahudi di kekaisaran Persia. Ratu Ester mendengar tentang rencana Haman dan oleh karena keberaniannya yang besar dia menyelamatkan bangsanya.

Dalam kitab Ester nama Allah tidak disebut, tetapi walaupun begitu jelas bahwa Dia campur tangan dalam kegiatan-kegiatan manusia, dan bahwa Dia tetap mengasihi umat-Nya. Seandainya rencana untuk memusnahkan orang Yahudi itu berhasil, akibatnya tidak akan ada Ezra atau Nehemia-dan ini berarti pula tidak akan ada Kristus!

 

Kitab Mazmur merupakan kumpulan nyanyian rohani, doa dan sanjak. Mazmur-mazmur itu ditulis selama ratusan tahun oleh banyak pengarang, termasuk Daud, untuk dibaca atau dinyanyikan oleh orang Israel waktu beribadat.

Dalam Perjanjian Baru kitab Mazmur  sering dikutip, baik secara langsung (79 kali) maupun secara tidak langsung(333 kali)

Tugas: Cari di dalam buku Ende HKBP dan Kidung Jemaat yang diambil dari kitab Mazmur?

 

Pdt.Luhut.P. Hutajulu

 

 

Artikel Terkait