Pengantar Perjanjian Lama [Sesi 1]
Video Presentasi dapat dilihat disini:
“FIRMAN-MU ITU PELITA BAGI KAKIKU DAN TERANG BAGI JALANKU”(Mzm 119:105)
Siapa di antara kita yang tidak ingin mengerti isi Alkitab? Semua kita ingin. Tetapi siapa yang betul-betul dapat mengerti Alkitab karena Alkitab adalah kumpulan kitab yang pelik dan rumit dari berbagai budaya dan zaman yang berbeda-beda. Sungguh tidak elok bila kita menganggap diri mengerti Alkitab. Tanpa memeriksa latar belakang sejarah, sastra, dan budaya para pengarang Alkitab, mustahil kita memahami mereka. Pertanyaan pertama kita bukanlah apa arti ayat ini bagiku, melainkan apa sebab dan tujuan pengarang menulis ayat ini dan untuk siapa?
Meskipun kita sudah puluhan kali membaca Alkitab dari depan ke belakang, bolak, apakah kita sudah betul-betul mengerti isi Alkitab? Alkitab adalah buku yang susah dan bisa bikin kita bingung. Mengertilah kita apa yang kit abaca? Lebih baik kita membuka diri untuk mau belajar sambil menjawab,”Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?”(Kis.8:31)
Kanon Perjanjian Lama:Kata “kanon” artinya “pengukur”.Kanon Perjanjian Lama ialah bahwa PL, adalah wujud lengkap dan utuh dari kumpulan Kitab-kitab yang tak boleh dikutak-kutik lagi, yaitu Ktab-kitab yang diilhamkan oleh Roh Allah. Dan Kitab-kitab itu mempunyai wibawa normative serta dipakai sebagai patokan bagi kepercayaan dan kehidupan kita, yaitu sebanyak 39 buku.Ada dua kanon Perjanjian Lama yang penting, yakni “kanon Ibrani” dan “kanon Yunani”. Isinya sebanarnya sama, hanya susunan kitab-kitabnya yang berbeda. Kanon Ibrani ialah daftar isi yang berlaku untuk Alkitab dalam dalam bahasa Ibrani.Kanon itu terdiri dari 24 kitab, yang dibagi atas tiga kelompok sebagai berikut:1.TAURAT(Kejadian;Keluaran:Imamat;Bilangan;Ulangan);2.NABI-NABI:Nabi-nabi yang dahulu:Yosua;Hakim-hakim;Samuel:Raja-raja) nabi-nabi kemudian:Yesaya;Yeremia;Yehezkiel;12 nabi.;3.KITAB-KITAB:Mazmur; Amsal;Ayub; Kidung Agung;Rut;Ratapan;Penghotbah; Ester;Daniel; Ezra-Nehemia;Tawarikh).
Kanon Yunani ialah daftar isi yang berlaku untuk Alkitab berbahasa Yunani, yang juga dipakai untul Alkitab dalam bahasa Indonesiaa. Dalam kanon Yunani beberapa kitab yang terdiri dari lebih dari satu bagian dihitung sesuai dengan jumlah bagian tersebut, misalnya kitab Samuel yang terdiri dari dua bagian menjadi 1 Samuel dan 2 Samuel. Hal ini mengakibatkan jumlah kitab dalam kanon Yunani menjadi 39, yang dibagi atas empat kelompik sebagai berikut:1.TAURAT:1.Kejadian;2.Keluaran;3Imamat;4.Bilangan;5 Ulangan.;2.SEJARAH (a) Sejarah yang pertama:6 Yosua;7.Hakim-hakim;8.Rut;9.1 Samuel;10.2 Samuel;1 Raja-raja;12 2 Raja-raja;b.Sejarah yang kedua:13.1 Tawarikh;14.2 Tawarikh;15.Ezra;16. Nehemia;17 Ester.3 SASTRA: 18 Ayub;19 Mazmur;20 Amsal;21 Pengkhotbah; 22 Kidung Agung;4. NUBUAT(a)Kitab-kitab nabi besar:23 Yesaya;24 Yeremia;25.Ratapan;26.Yehezkiel;27.Daniel.(b) Kitab-kitab nabi kecil: 28. Hosea; Yoel;30.Amos;31.Obaja;32 Yunus;33 Mikha;34.Nahum :35. Habakuk;36.Zefanya;37.Hagai;28 Zakaria;39.Maleakhi.
PENGAKUAN IMAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN KONFESSI TAHUN 1996:Pasal 2 Firman Allah. Kita mengakui dan menyaksikan: Alkitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah sungguh-sungguh Firman Allah. Alkitab menyatakan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia yang pusatnya adalah Yesus Kristus. Kita mengerti Firman Allah melalui bimbingan Roh Kudus(1 Kor. 12:3; Yoh.16:15; 2 Pet.1:20-21)
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahn, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim.3:16-17)
Firman itu menjadi daging dan berpusat pada Yesus Kristus(band. Yoh.1:14). Dengan ajaran ini:Kita menekankan bahwa hanya Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kuduslah yang dapat menyatukan Gereja dan mempersatukan gereja-gereja, bangsa –bangsa dan seluruh suku bangsa. Kita menekankan supaya semua majelis dan warga jemaat siap sedia memberitakan Kabar Baik(Mat.28:19-20).
Apakah Perjanjian Lama itu? Pentingnya mempelajari Perjanjian Lama:
a.Perjanjian Lama merupakan Alkitab Yesus Kristus:
2.Yesus mendasarkan pengajaran-Nya pada Perjanjian Lama(lihat Mat.5:17;bnd Mrk 11:17)
3.Yesus mempergunakan Perjanjian Lama untuk menentang percobaan(lih. Mat 4:1-11)
4.Yesus menyatakan bahwa nubuat-nubuat Perjanjian Lama digenapi dalam diri-Nya(mis. Luk 4:16-21; Yoh 15:25)
c.Perjanjian Lama merupakan dasar untuk pengertian Perjanjian Baru, antara lain:
-dari segi bahasa(Perjanjian Baru ditulis dalam sejenis bahasa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh abhasa-bahasa Perjanjian Lama)
-dari segi sejarah (sejarah Perjanjian Lama dilanjutkan oleh sejarah Perjanjian Baru),dan
-dari segi teologi(tema-tema teologi Perjanjian Lama, seperti penciptaan, dosa, hukuman, pertobatan, kurban, keseselamatan dan sebagaimya menjadi dasar teologi Perjanjian Baru)
-dari segai bahasa(Perjanjian Baru ditulis dalam sejenis bahasa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh bahasa-bahasa Perjanjian Lama);
-dari segi sejarah(sejarah Perjanjian Lama dilanjutkan oleh sejarah Perjanjian Baru;dan
-dari segi teologi(tema-tema teologi Perjanjian Lama. Seperti penciptaan, dosa, hukuman, pertobatan, kurban, keselamatn dan sebagainya menjadi dasar teologi Perjanjian Baru)
d.Baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru dinyatakan Allah yang Esa. Allah Israel adalah sama dengan Bapa Tuhan Yesus Kristus:
-sifat-Nya sama (mahakuasa, mahakudus, mahapengasih, dsb)
-rencana-Nya sama(untuk keselamatan manusia dan penyempurnaan dunia yang diciptakan-Nya).
-tuntutan-Nya sama(hidup yang suci, kasih kepada Allah dan sesama manusia)
e.Perjanjian Lama merupakan firman Allah. Allah berbicara(berfirman) melalui Perjanjian Lama,sebagaimana juga melalui Perjanjian Baru, untuk menyatakan kasih-Nya dan untuk menyampaikan kehendak-Nya kepada manusia.
LIMA JILID TAURAT. Lima buku pertama dalam Alkitab merupakan kesatuan sehingga disebut Pentateukh(artinya lima-jilid). Isinya Taurat sehingga juga disebut Kitab Taurat.Taurat(Ibr.Torah) berarti petunjuk atau pengajaran, maksudnya petunjuk untuk menjalankan pengajaran para imam. Kelima kitab ini berisi dua unsur, yaitu sejarah dan peraturan, tepatnya sejarah tentang asal-usul bangsa Israel yang terjalin dengan banyak peraturan bagi bangsa Israel.
Kitab yang pertama, yaitu Kejadian, menceritakan asal-usul atau kejadian. Bagian pertama(ps 1-11)tentang kejadian alam semesta. Bagian kedua(ps.12-50)tentang kejadian umat Israel.
Kitab yang kedua, yaitu Keluaran, menceritakan dua puncak masa jaya bangsa Israel, yaitu eksodus dari Mesir dan penyusunan peraturan yang disebut Taurat. Tema kitab ini adalah garis berlanjut yang dibuat Allah dengan memakai baik tokoh-tokoh kecil, seperti Sifra dan Pua, maupun tokoh besar, seperti Musa, untuk melanjutkan garis itu.
Kitab yang ketiga, yaitu Imamat, berisi peraturan keimaman. Di sini tercantum banyak peraturan tentang hari raya ibadah, korban persembahan, ketentuan makanan yang halal dan haram,tubuh dan rumah yang najis, peraturan menjual rumah atau tanah, dan banyak lainnya. Intinya terdapat dalam pasal 17-26 yang disebut undang-undang kekudusan.
Kitab yang keempat, yaitu Bilangan, berisi banyak angka atau bilangan, terutama angka sensus. Di samping itu terdapat juga sejumlah catatan historis tentang pemberontakan, perang, penaklukan Kanaan dan peraturan ibadah. Kitab ini berisi refleksi bangsa Israel tentang penakluykan Kanaan yang ditulis sekitar 700 tahun setelah peristiwa itu terjadi sebagai pengakuan atas kesetiaan Allah.
Kitab yang kelima, yaitu Ulangan, berisi penjelasan ulang tentang hubungan Allah dengan umat. Para penulis mengemas penjelasan itu dalam bentuk tiga pidato oleh Musa. Dalam Kitab Ulangan inilah yang paling mengandung bobot pedagogi dan teologi. Misalnya, pedagogi oth mesyakh, yiatu prinsip belajar secara repititif dan teologi ahaba, yaitu bahwa Allah memilih Israel bukankarena kebaikan Israel, melainkan karena kebaikan Allah yang tidak terpengaruh factor lain. Kitab Ulangan inilah yang sering dikutip dalam Perjanjian Baru.Kitab Ulangan ini juga paling banyak membela hak-hak asasi kelompok kecil, seperti janda, yaitim piatu, orang buta, orang miskin, dan budak belian.
Apakah sikap Yesus terhadap kelima Taurat ini? Yesus menegaskan,”Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”(Mat.5:17)
SELAMAT BELAJAR!