PELAYANAN ORANG SAKIT
Melalui perumpamaan, Yesus mengajarkan supaya pengikut-pengikutNya mengasihi dan menolong orang-orang yang berkekurangan dan menderita, yaitu dengan memberikan makan yang lapar, memberikan minum yang haus, memberikan tumpangan dan pakaian bagi orang-orang yang yang sangat membutuhkan, melawat orang sakit dan mengunjungi orang yang di penjara (Mat. 25:35-36). Yesus mengatakan bahwa mengasihi dan menolong orang-orang yang berkekurangan dan menderita seperti itu, diartikan telah mengasihi Tuhan Yesus sendiri (Mat. 25:40).
Sebagai pengikut Kristus, maka Gereja dan jemaatnya terpanggil untuk mengasihi, melawat dan menolong orang-orang yang menderita karena sakit, baik di rumah maupun di Rumah Sakit, dengan mendoakan mereka dan keluarganya, serta meneguhkan iman percaya mereka kepada Yesus, dan supaya mereka tetap berpeng-harapan pada kasih setia Tuhan. Pelayanan kepada orang sakit seperti ini tidak terbatas hanya kepada anggota jemaat sendiri, akan tetapi melawat dan menolong semua orang sakit, termasuk yang bukan anggota jemaat, bahkan termasuk mereka yang belum percaya atau belum menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
Dilihat dari segi panggilan memberikan pertolongan kepada orang yang menderita karena sakit, dapat diartikan bahwa tugas pelayanan orang sakit ini sebagai bagian dari bidang Diakonia. Akan tetapi beberapa Gereja berpandangan perlunya penekanan pemberitaan Firman Tuhan untuk meneguhkan iman percaya dan pengharapan orang yang sakit, maka tugas pelayanan ini diserahkan kepada bidang Marturia. Terserah kepada Gereja masing-masing untuk menugaskan pelayanan orang sakit ini kepada Bidang atau Dewan Diakonia atau Dewan Marturia atau secara bersama-sama.
Kondisi orang sakit berbeda menurut jenis dan keparahan penyakit yang dideritanya. Kondisi dukungan keluarga mengurus dan menolong orang sakit dapat mempengaruhi suasana batin orang sakit itu sendiri. Jadi dalam melayani orang sakit, banyak yang perlu kita perhatikan supaya kita dapat memberikan pelayanan yang tepat, antara lain mengenai waktu berkunjung, lamanya kunjungan, jumlah orang yang melayani, memilih Firman Tuhan untuk menguatkan iman percaya dan pengharapan, pokok-pokok doa dan lain-lain. Untuk itu, para pelayan orang sakit, perlu mempersiapkan diri, termasuk mengikuti pertemuan pembekalan melayani orang sakit.
Tujuan Pelayanan Orang sakit adalah:
Kondisi orang sakit berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakit yang diderita dan tingkat keparahannya, serta suasana batin dari orang sakit yang bersangkutan. Ada penyakit yang terasa berat dan membuat rasa sakit yang berat, akan tetapi sesuai dengan keahlian dokter, dukungan alat-alat kedokteran dan obat yang tersedia, kita optimis bahwa penyakit itu akan dapat disembuhkan dalam waktu yang relatif pendek, misalnya luka berat karena kecelakaan atau penyakit batu dalam empedu. Dengan demikian kata-kata penguatan yang akan disampaikan dapat lebih difokuskan supaya orang sakit yang bersangkutan dapat sabar bertahan, mohon pertolongan Tuhan, dan percaya pada janji kasih setia-Nya. Orang yang tabah dalam pencobaan akan bahagia memperoleh kasih setia Allah (Yak. 1:12).
Tetapi ada penyakit yang pada awalnya tidak terasa berat, tetapi pengobatannya sangat sulit atau obatnya belum ditemukan, sehingga diperkirakan akan diderita dalam waktu yang sangat lama dan tidak pernah sembuh, seperti penyakit cancer misalnya stadium 3 dan penyakit HIV/AIDS. Obat penyakit itu sampai sekarang ini belum ditemukan, sehingga penderita penyakit itu pada umumnya harus menderit cukup lama. Semakin lama, penderitaan rasa sakit itu semakin berat. Sehingga banyak juga yang tergoda mencari kesembuhan melalui kuasa kegelapan. Tentu ada beberapa orang yang menerima mujisat Tuhan beroleh kesembuhan. Namun jumlahnya sangat sedikit. Dengan demikian, kata-kata penguatan kepada orang yang sakit lebih menekankan penyerahan diri kepada Tuhan dan tetap percaya kepada-Nya. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, dan Tuhan mempunyai rancangan damai sejahtera bagi setiap orang.
Disamping menderita karena penyakit, banyak orang sakit, terutama orangtua yang merasa tambah terbeban karena masalah pekerjaan, masalah keluarga, termasuk kesulitan biaya pengobatan. Pada saat pelayan menanyakan kondisi keluarga atau anak-anak, biasanya penderita sakit mencurahkan perasaannya dengan maksud supaya ikut didoakan.
Orangtua yang menderita penyakit dalam waktu yang sangat lama, kadang-kadang mengeluh dan menyatakan lebih baik lebih cepat dipanggil Tuhan. Ungkapan seperti itu pada umumnya timbul karena kejenuhan dan karena keterbatasan fisik tidak bisa melakukan banyak kegiatan. Dengan demikian, kata-kata penguatan dapat difokuskan supaya tetap berserah kepada Tuhan dan percaya pada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, supaya kita hidup atau mati tetap di dalam Kristus, tetap milik Kristus. Disamping itu dapat disarankan beberapa kegiatan untuk memanfaatkan waktu lowongnya, antara lain berulang-ulang membaca Alkitab, menyanyikan lagu-lagu Rohani, dan kalau masih bisa melakukan kegiatan sesuai dengan hobby. Juga disarankan supaya lebih sering bertemu dengan anak cucu.
Tergantung pada ketentuan di masing-masing Rumah Sakit, kunjungan pelayanan biasanya diberikan di luar jam kunjungan keluarga, yaitu antara jam 08.00-12.00 dan jam 14.00-17.00. Tergantung pada jenis penyakit dari pasien, pada jam-jam tersebut pasien biasanya menantikan pemeriksaan 2-3 orang dokter yang merawatnya. Di ruang VVIP atau VIP, pasien satu atau dua orang, sehingga tempat agak lumayan lega. Di ruangan lain, bisa diisi oleh 4 orang pasien atau lebih, sehingga tempat bagi pelayan relatif sempit. Waktu kunjungan pelayanan, pasien pada umumnya didampingi oleh anggota keluarga yang menjaganya. Tetapi ada juga pasien yang tidak didampingi anggota keluarga.
Acara pelayanan dapat disusn terdiri dari:
a. Salam dan tegur sapa
Setelah menyampaikan salam dan perkenalan, disampaikan juga salam dari Gereja yang mengutus, kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai:
Ketiga kelompok informasi itu sangat bermanfaat dalam rangka menyampaikan kata-kata penguatan dan untuk didoakan. Oleh sebab itu, Tim Pelayan sebaiknya lebih banyak mendengar.
Sebelum lanjut ke acara kedua, menyanyi, Tim Pelayan berkenalan dan permisi dulu kepada pasien yang lain yang ada di ruangan itu bahwa akan ada sedikit acara dengan pasien yang dilayani. Boleh ditanyakan Namanya dan apa penyakitnya.
b. Menyanyi
Tergantung pada kondisi pasien, boleh dipersiapkan antara 1- 3 nyanyian. Kalau kondisi pasien agak berat, cukup satu lagu, supaya tidak terlalu lama. Boleh ditanyakan nyanyian kesukaan pasien. Kalau pasien anggota HKBP, tentu banyak lagu-lagu yang bisa ditawarkan. Bagi pasien non HKBP, kita perlu persiapkan nyanyian dari Kidung Jemaat dan lagu-lagu Rohani lainnya. Menyanyikannya cukup setengah suara, supaya tidak mengganggu pasien yang lain.
c. Kata-Kata Penguatan
Kata-kata penguatan dapat dipilih satu-dua ayat dari Firman Tuhan. Sebelum membacakan Firman Tuhan, dimulai dengan doa.
Bila tidak menyampaikan Firman Tuhan, kata-kata penguatan dapat langsung disampaikan (tanpa dimulai dengan doa), intinya supaya pasien sabar dan semangat menahan penderitaan, percaya pada tim dokter, berserah dan berdoa kepada Tuhan, Tuhan Yesus adalah Tabib yang paling ulung, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, dan Tuhan akan selalu memenuhi janji setiaNya.
d. Berdoa
Sebelum berdoa, boleh ditanyakan kepada pasien, bila ada hal-hal khusus yang perlu didoakan. Pokok-pokok doa terdiri dari:
e. Penutup
Menyampaikan salam dan selamat tinggal kepada pasien yang dikunjungi, dengan ucapan: Cepat sembuh dan kembali ke rumah bersama keluarga. Boleh diminta Nomor Telefon pasien atau keluarga untuk dihubungi kembali, dan ditanyakan kesediaan untuk berdoa melalui telefon dan kalau cukup lama di Rumah Sakit untuk dikunjungi kembali.
Kemudian anggota Tim berbagi mengucapkan terima kasih kepada pasien lainnya di ruangan, dan mengucapkan segera sembuh, dan melihat kondisi, kalau mungkin untuk diajak berbicara, antara lain menanyakan:
Persiapan dan briefing sebelum masuk ke kamar- kamar perawatan RS
Tim Pelayanan ke rumah orang sakit sebaiknya didampingi oleh Sintua dari Sektor yang terkait. Acara kunjungan ke rumah orang sakit sebaiknya dirundingkan dengan keluarga orang sakit itu. Sebaiknya dihindari waktu jam makan, supaya orang sakit tidak merasa terpaksa menyediakan makan. Waktu kunjungan ke rumah orng sakit sebaiknya antara jam 09.00-11.30 dan jam 14.00-17.00. Waktu kunjungan pelayanan, pasien diharapkan didampingi oleh anggota keluarga. Kunjungan ke rumah orang sakit biasanya disediakan minum. Untuk tidak merepotkan orang sakit, Tim Pelayan sebaiknya membawa snack sendiri.
Sama dengan Acara pelayanan di Rumah Sakit, Acara pelayanan di rumah pun dapat disusn terdiri dari:
Setelah menyampaikan salam dan perkenalan, disampaikan juga salam dari Gereja yang mengutus, kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai:
Keempat kelompok informasi itu sangat bermanfaat dalam rangka menyampaikan kata-kata penguatan dan untuk didoakan. Oleh sebab itu, Tim Pelayan sebaiknya lebih banyak mendengar.
Menyanyi
Tergantung pada kondisi pasien, boleh dipersiapkan antara 1- 3 nyanyian. Kalau kondisi pasien agak berat, cukup satu lagu, supaya tidak terlalu lama. Boleh ditanyakan nyanyian kesukaan pasien.
Kata-Kata Penguatan
Kata-kata penguatan dapat dipilih satu-dua ayat dari Firman Tuhan. Sebelum membacakan Firman Tuhan, dimulai dengan doa.
Bila tidak menyampaikan Firman Tuhan, kata-kata penguatan dapat langsung disampaikan (tanpa dimulai dengan doa), intinya supaya pasien sabar dan semangat menahan penderitaan, percaya pada tim dokter, berserah dan berdoa kepada Tuhan, Tuhan Yesus adalah Tabib yang paling ulung, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, dan Tuhan akan selalu memenuhi janji setiaNya.
Berdoa
Sebelum berdoa, boleh ditanyakan kepada pasien, bila ada hal-hal khusus yang perlu didoakan. Pokok-pokok doa terdiri dari:
Penutup
Menyampaikan salam dan selamat tinggal kepada pasien yang dikunjungi, dengan ucapan: Cepat sembuh.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:
-. Untuk kunjungan pelayanan di Rumah Sakit, permisi dulu baik-baik dari Suster jaga atau yang bertugas pada waktu itu.
-. Untuk kunjungan pelayanan di rumah orang sakit, Tim Pelayan sebaiknya didampingi oleh Sintua dari Sektor yang bersangkutan.
-. Untuk memasuki ruangan pasien, berikan kesempatan atau waktu bagi pasien untuk mengatur posisinya, duduk atau tidur.
-. Dimulai dengan pemberian salam, perkenalan dan Lembaga atau Gereja yang mengutus.
-. Dilanjutkan dengan pertanyaan ringan: Sudah berapa lama, bagaimana perasaan sekarang, tindakan medis yang telah dilakukan, rencana tindakan lanjutan, kondisi keluarga.
-. Hindari membandingkan penyakit pasien yang dikunjungi dengan penyakit orang lain, terutama yang dapat mengganggu pengharapannya.
-. Hindari topik percakapan mengenai orang yang meninggal.
-. Jangan sampai berdebat dengan pasien, termasuk anatara sesama pelayan.
-. Bila sedang flu atau mengidap ppenyakit menular, tidak ikut melayani.
-. Pekalah terhadap kondisi pasien, antara lain butuh merubah posisi, butuh pertolongan suster, atau tidak tahan berlama-lama. Bila tidak tahan berlama-lama,
maka semua percakapan dan acara diusahakan supaya singkat padat.
-. Pekalah mendengarakan kata-kata atau ungkapan pasien untuk mengetahui apa yang sedang dipergumulkan.
-. Pekalah terhadap pelayanan Rumah Sakit, terutama kunjungan pemeriksaan dokter, mengukur temperatur, tekanan darah, dan lain-lain.
No. |
Nats |
TEMA |
1. |
Maz. 33:18-20 |
Tuhan menyelamatkan orang yang dikasihi-Nya |
2. |
Maz. 34:18 |
Tuhan menyelamatkan orang saleh yang berseru kepadaNya |
3. |
Maz. 37:5 |
Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percaya kepadaNya |
4. |
Maz. 37:25 |
Dari muda sampai tua tidak pernah ditinggalkan Tuhan |
5. |
Maz. 41:4 |
Tuhan memulihkan yang sakit |
6. |
Maz. 147: 3 |
Ia membalut luka-luka mereka |
7. |
Amsal 3:5-8 |
Percaya pada Tuhan menjadi obat yang menyembuhkan |
8. |
Yes. 46:4 |
Tuhan menjagaimu sampai tua, sampai beruban |
9. |
Yer. 17: 4 |
Sembuhkanlah aku Tuhan, maka aku akan sembuh |
10. |
Mat. 11:28 |
Yang berbeban berat, datanglah kepada Yesus |
11. |
Mat. 18:2-4 |
Yang masuk Kerajaan Allah harus seperti anak-anak |
12. |
Mat. 19:13-14 |
Yesus memberkati anak-anak |
13. |
Yoh. 10:28 |
Tak ada yang bisa melepaskan kita dari Kristus |
14. |
1Kor. 10:13 |
Cobaan tidak melebihi kesanggupan menanggungnya |
15. |
2Kor. 4:16-18 |
Bertahan dalam penderitaan akan menuai bahagia besar |
16. |
Ef. 2:8-9 |
Allah menganugerhkan kasih karunia keselamatan |
17. |
1Tes. 5:16-18 |
Tetap bersukacita, berdoa dan bersyukur |
Nomor Urut |
BUKU ENDE Nomor |
JUDUL ENDE |
1. |
14: 1-2 |
Puji hamu Jahowa Tutu |
2. |
86: 1+3 |
Silang Na Badia i |
3. |
149: 1+3 |
Ho Tongtong Ihuthonhu |
4. |
162: 1+3 |
O Debata Mansai Balga |
5, |
169: 1-2 |
Ho Sipangolu Au |
6. |
178: 1+3 |
Ro Ma Tu Jesus Ro Ma Tibu |
7. |
183: 1-3 |
Na Jumpang Au Na Asi Roha |
8. |
195: 1+4 |
Holong Do Roha Ni Debatangku |
9. |
211: 1-2 |
Tuhan Jesus Siparmahan |
10. |
213: 1+4 |
Dung Sonang Rohangku |
11. |
221: 1-3 |
Saleleng Jesuski Na Mandongani Au |
12. |
223: 1+3 |
Husomba Ho Tuhan |
13. |
227: 1-4 |
Jesus Ngolu Ni Tondingku |
14. |
230: 1+4 |
Na Malungun Do Rohangku |
15. |
289: 1-2 |
Pos Ma Ho Rohangku Di Debata |
16. |
417: 1+3 |
Rade Situtu Haluaon |
17. |
428: 1-3 |
Ho Na Loja Ho Na Sorat |
18. |
432: 1+3 |
Sian Hurungan Ni Dosangki |
19. |
452: 1+3 |
Na Ro Pandaoni Bolon i |
20. |
453: 1-4 |
Sada Goar Na Ummuli |
21. |
487: 1-2 |
Tung Halak Na Margogo Sipartangiang i |
No. |
KJ No. |
JUDUL |
1. |
026: 1-4 |
Mampirlah Dengar Doaku, Jesus Tuhanku |
2. |
332: 1-2 |
Kekuatan Serta Penghiburan |
3. |
353: 1-2 |
Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil |
4. |
368: 1-2 |
Pada Kaki SalibMu |
5. |
375: 1 |
Saya Mau Ikut Yesus |
6. |
383: 1-2 |
Sungguh Indah Kabar Mulia |
7. |
387:1-2 |
Ku Heran Allah Mau Membri |
8. |
402: 1-2 |
Kuperlukan Juruslamat |
9. |
407:1-2 |
Tuhan Kau Gembala Kami |
10. |
410: 1-2 |
Tenanglah Kini Hatiku |
11. |
424: 1-2 |
Yesus Menginginkan Daku |
12. |
438: 1-2 |
Apapun juga Menimpaku, Tuhan Menjagaku |
13. |
454: 1-2 |
Indahnya Saat yang Teduh |
14. |
457: 1-3 |
Ya Tuhan Tiap Jam Ku MemerlukanMu |
15. |
460: 1+3 |
Jika Jiwaku Berdoa |
St.P.Simanjuntak