SEKOLAH ALKITAB KEBAYORAN BARU:
Penjelasan presentasi dosen Pdt.David F. Sibuea, MTh, D.Min
Video presentasi dapat dilihat disini:
PASTORAL KONSELING JEMAAT (PENGANTAR UMUM)
BEROBAH DAN TERUS BARU SETIAP WAKTU
Perobahan dan Pembaharuan dari
Waktu ke Waktu: Zaman Era Revolusi
Industri 4.0, Era digital atau
Era Percepatan yang sangat Cepat.
HP dan Tablet powered Android (system operasi). Bebas hambatan
INDONESIA RANGKING KE 4 TINGKAT STRESS
Perubahan dan Baru Alat KIK Terus (Komunikasi, Melayani-Bisnis, Dll)
Bisnis, Dll, Di Tangan kita: Aplikasi gojek: Go Food,
Grab, GoPay. Serba On Line; Judi, Sex, dll)
Melayani itu bukan sekedar aktif dalam Pelayanan/Kegiatan gereja, atau mau berkorban untuk melakukan tindakan-tindakan sosial. Melayani juga menyangkut hati. Melayani bukan sekedar soal aksi, tetapi juga motivasi. Pelayanan yang tulus karena muncul dari hati yang menjadi hamba – “lakukanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan” – Kolose 3:23 dan itulah pelayanan sejati kepada Tuhan. Melayani bukan dilayani (Mar 10:45 )
Melayani dalam Arti Luas:
Kata melayani dalam bahasa Yunani “diakonia” (diakonein = melayani, diakonos = pelayan). Beberapa orang yang menyalahpahami kata diakonia hanya pelayanan di bidang sosial saja seperti membagi bantuan sosial, sembako, pengobatan gratis dan lain-lain (Kis.Ras 6: 1f). Tetapi sebenarnya arti kata diakonia sangat luas. Melayani dapat diartikan setiap apa yang kita pikir,
lihat, dengar, katakan, lakukan, motivasi, orientasi kepada Allah. jika yang kita lakukan bukan orientasi Tuhan tentu itu bukan melayani.
Melayani adalah Panggilan Pengabdian.
Arti Melayani:
Melakukan segala sesuatu tanpa beban, dan sukacita, sebab melayani bukanlah beban, namun sebuah kehormatan. Mengapa demikian : jika kita memahami bahwa kita dipanggil untuk melayani. Maka segala sesuatu yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, tanpa mengeluh bahkan tanpa pamrih/imbalan. Yesus memberikan teladan bagi kita bahwa Ia datang untuk dilayani melainkan melayani Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” ( Mat 20:28, Mark 10:45)
Melayani Bukan Fokus kepada kita, Tetapi kepada jemaat kita
Paulus melakukan segala pelayanan dengan sukacita bahkan dengan segenap hati Kis.21:13-14. Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu (Rom 1:9 ). Melayani focus kepada kepentingan, sukacita dan kebahagian (kepuasan) orang yang kita layani/jemaat, bukan focus kepada diri kita. Panggilan Yang MengHamba untuk semuanya/Pelayan/Teman sekerja
Allah/Teladan ( 2 Korint 6:1, Mark 10: 42-45,Yoh 13:15)
Tujuan Melayani:
Tujuan Pelayanan adalah Memuliakan Tuhan. Tujuan pelayan bukanlah untuk mencari nama, prestise, bukan untuk terkenal, apalagi pencitraan melainkan untuk memuliakan Tuhan. Kita harus belajar rendah hati atas pujian yang orang berikan kepada kita untuk kita kembalikan kepada Tuhan. Istilah umum: Jangan mau mengambil kemuliaan Tuhan.Melayani Merupakan Anugerah
Melayani merupakan Anugerah:
Petrus menasehatkan bahwa kita dapat melayani karena mendapat kekuatan yang di anugerahkan Allah dan Juga Paulus menyampaikan supaya hidup kita menjadi Persembahan Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. ( 1 Pet 4:11, Rom 12 : 1-2)
Ancaman, Tantangan, Masalah/Maut (ATM). Melayani tidak semudah membalikkan Tangan. Paulus Melayani bukan saja mengacu kepada hal-hal yang mengenakkan/menyenangkan hati namun hal-hal yang tidak kita sukai pun terjadi/Maut. Paulus dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku (Lingkungan). Tetapi tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi penetua dan jemaat di Efesus, kepada semua orang (Yahudi dan Yunani supaya bertobat ( Kis.Rasul 20 : 19-21). Dalam konteks keluarga (mungkin isteri/ suami) atau factor-factor lain yang menghambat
Melayani adalah Ungkapan Kasih:
Melayani adalah salah satu ungkapan kasih kita kepada
Allah, yang berbentuk aksi/Tindakan dan interaksi kita. Setiap kali kita datang beribadah kepada Tuhan pada hari minggu, artinya kita datang untuk melayani Tuhan.
Mengapa dikatakan Jangan datang kehadirat Tuhan dengan tangan yang hampa. Bawalah seluruh persembahan kita ke hadiratNya. Pelayanan yang kita berikan kepada Tuhan dapat berbentuk : Nyanyian Pujian dan Penyembahan, Doa-doa, Ucapan syukur,
Persembahan –persembahan dan lain-lain. Dan Pelayanan adalah juga yang bersifat aksi dan interaksi
Ibadah Faktual:
Oleh karena ibadah aksi dan interaksi itu mengandung pengertian melayani, maka kita harus mendedikasikan, mengabdikan hidup kita dengan baik dan benar. Pelayanan yang menyenangkan hati Tuhan adalah pelayanan yang dilakukan sebagai bentuk atau ungkapan kasih kita kepadaNya, bukan saja ritual ibadah tetapi aksi, karya/perbuatan dan interaksi kita sehari-hari
(ibadah Faktual). Kita memberi kasih kepada Tuhan karena Tuhan sudah lebih dahulu mengasihi kita. 1 Yoh. 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita dan mengasihi sesama kita manusia ( Mat.22: 37-39).
Maka Arti melayani sampai TUNTAS berarti melakukan segala sesuatu tugas panggilan kita sebagai PELAYAN, sebagaimana fungsi dan peranan kita di dalam Keluarga, Gereja dan Masyarakat, dimana kita ada dan berada tanpa beban, atau batas waktu dan tempat sebagai sebuah kesempatan, kehormatan. Melayani adalah sebuah Anugrah Allah dan Melayani adalah bentuk ungkapan kasih kita kepada Allah yang kita wujudkan/implementasikan dalam praktik hidup keseharian kita (ibadah Faktual). Melayani sampai Tuntas, seberapa ada waktu dan kesempatan untuk melayani, UNLIMITED.
Bagaimana Melayani sampai Tuntas:
Melayani dengan Tuntas dibutuhkan 3 hal kunci utama:
1. Komitmen
2. Konsistensi
3. Konsekuensi
Pelayanan itu kita mulai dari 3 hal:
Komitmen adalah tindakan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat kepada orang lain, hal tertentu, atau Tindakan tertentu.
Konsisten adalah tetap, tidak berubah-ubah, taat asas, atau ajek. Selain itu, arti konsisten juga berarti selaras atau sesuai. Konsisten sebagai sifat yang selalu berperilaku atau terjadi dengan cara yang serupa. Kemudian konsisten ditandai oleh harmoni, keteraturan, atau kontinuitas yang mantap. Konsisten sebagai tindakan atau sesuatu yang dilakukan dengan cara yang sama dari waktu ke waktu, terutama agar adil atau akurat. Konsisten digambarkan sebagai sesuatu yang dilakukan dengan cara yang sama untuk waktu yang lama. Ketika sesuatu terjadi lagi dan lagi, itu terjadi secara konsisten
Sejalan Kata dan Perbuatan;
Konsekuen adalah sesuai, sejalan dengan apa yang telah dikatakan atau diperbuat (integritas); berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan, tidak mau berubah-ubah, konsisten ya atau tidak dalam melayani. Siap menghadapi apapun resiko, konsekuensi yang dihadapi karena tugas pelayanan (siap menanggung apapun karena melayani dengan benar, tulus, jujur dan terpercaya).
Melayani tanpa Batas Waktu dan Tempat:
Zaman dan Waktu, Masa, Terus maju dan berkembang dari waktu ke waktu (Kronos).
Zaman Dahulu, Sekarang dan sampai masa akan datang (Parousia)
Sekarang ini adalah Waktu Kairos/Waktu
Tuhan yang terus menerus kita pergunakan
(Kesempatan) Untuk melayani