Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan komoditas yang sangat “seksi” di Indonesia. Tak dipungkiri bahwa komoditas ini merupakan salah satu kontributor dalam PDB Indonesia tahun 2018, yaitu sebesar 3,5 persen atau senilai US$ 17,89 Miliar. Berbagai produk turunan kelapa sawit telah diciptakan dan dikonsumsi oleh mayoritas produksi Indonesia, yaitu minyak goreng.

Minyak goreng sawit berasal dari crude palm oil (CPO) yang awalnya berwarna jingga pekat (kuning kemerahan). Saat sampai ke tangan konsumen, minyak goreng sawit terlihat jernih dan berwarna kuning keemasan. Hal tersebut merupakan hasil dari proses bleaching (pemucatan) dan deodorisasi (penghilangan bau). Padahal, warna jingga pada minyak sawit merupakan tanda bahwa terdapat kandungan beta karoten yang sudah dikenal sejak lama terdapat juga dalam wortel. Menurut peneliti dari Institut Pertanian Bogor, yaitu Asriyanti Apriliani dan Sri Anna Marliyati, minyak sawit merah mengandung 200-300 mg/kg beta karoten, bahkan lebih tinggi daripada wortel (112 mg/kg) dan tomat (16 mg/kg). Beta karoten dikenal sebagai nutrisi yang dapat menjaga kesehatan mata. Selain beta karoten, di dalam minyak sawit merah juga terkandung karoten jenis lain,yaitu alfa karoten yang memiliki sifat antioksidan yang memiliki efek fungsional untuk mencegah penyakit akibat terbentuknya radikal seperti kanker, serta meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan mencegah penuaan dini.

Pemanfaatan minyak sawit merah dalam makanan dan minuman dapat menjadi peluang usaha baru. Meskipun minyak sawit merah dapat dikonsumsi secara langsung dalam bentuk kapsul atau cairan (seperti minyak ikan), aplikasi minyak sawit merah pada makanan dan minuman akan menarik minat masyarakat dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan adalah usaha roti manis berbahan minyak sawit merah. Roti menjadi salah satu makanan pengganti nasi yang digemari oleh seluruh masyarakat Indonesia. Roti manis ini memiliki kandungan nutrisi berupa protein 5,85 gram, lemak 12,24 gram, karbohidrat 52,51 gram, beta karoten 27,11 ppm per 100 gram bahan, dan kapasitas antioksidan sebesar 369,55 mg/100 g (Apriliani dan Marliyati 2017). Selain itu, minyak sawit merah dapat dibuat menjadi minuman emulsi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Surfiana menunjukkan bahwa minuman emulsi yang dibuat dari minyak sawit merah memiliki kadar beta karoten sebesar 222.285 ppm.

 

Sumber gambar:

freepik.com

seafast.ipb.ac.id

Artikel Terkait