Manggis (Garcinia mangostana, L.) yang dijuluki sebagai “ratu buah” tidak hanya memiliki perpaduan rasa manis dan asam yang menyegarkan, namun juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Berbagai manfaat ini merupakan kandungan dari nutrisi penting yang ada dalam buah manggis. Kandungan vitamin B, vitamin C, serat, folat, serta mineral dalam manggis dapat meningkatkan sistem imun, produksi DNA, dan menyediakan kebutuhan serat harian yang cukup untuk tubuh.
Senyawa yang memiliki banyak manfaat pada manggis tidak hanya terdapat dalam daging manggis, namun kulit manggis pun memiliki senyawa bioaktif seperti xanthone, terpen, antosianin, fenol, serta tanin.
Menurut penelitian yang dilakukan Kasma dan sejumlah penelitian lainnya, kandungan xanthone pada kulit manggis paling tinggi yakni sebesar 107,76 mg per 100 g kulit buah. Kandungan paling tinggi ini membuat xanthone memiliki sifat antioksidan yang kuat.
Gugus hidroksi (OH) pada xanthone berfungsi untuk mengikat radikal bebas dalam tubuh yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel-sel tubuh yang bisa berdampak munculnya penyakit kronis seperti kanker dan diabetes. Interaksi antara xanthone dan zat lainnya dalam kulit manggis dapat memperlambat proses penuaan sel.
Antioksidan yang mengikat zat berbahaya dari racun senyawa kimia dalam tubuh akan dihilangkan dari tubuh melalui air seni. Proses ini pun dapat mencegah pembentukan kanker usus besar karena senyawa gamma-mangostin dapat merangsang apoptosis untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan pada usus.
Selain itu, xanthone berpotensi sebagai obat anti inflamasi karena dapat memicu pembentukan kolagen yang berperan penting dalam pemeliharaan struktur dan penyembuhan luka. Pertumbuhan enzim siklooksigenase dan enzim lipooksigenase yang berperan di dalam terjadinya inflamasi pun menjadi terhambat. Senyawa flavonoid pada kulit manggis berperan dalam menghambat pelepasan asam arakidonat untuk menurunkan sensasi nyeri, demam, reaksi-reaksi peradangan serta penurunan jumlah sel-sel radang.
Berdasarkan khasiat tersebut, kulit manggis digolongkan sebagai prospek bisnis budidaya yang sangat menjanjikan. Apalagi adanya permintaan dari pasar ekspor. Tercatat pada bulan Mei 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat adanya peningkatan ekspor buah manggis ke China sebesar 111 persen. Barantan mencatat ekspor buah manggis sebanyak 34,71 ribu ton dengan total pengiriman 1.829 kali.
Kementerian Pertanian pun berupaya untuk mendorong tumbuhnya industri produk pertanian untuk pasar ekspor. Ini termasuk angin segar bagi para produsen buah manggis untuk mengolah buah manggis terutama kulitnya untuk mendapatkan nilai tambah berupa ekstrak kulit manggis. Dalam upayanya, pemerintah memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta memperbaiki iklim investasi pertanian dengan melakukan deregulasi.