Program investasi sumber daya manusia yang dicanangkan Presiden Jokowi ke depan direspons serius oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Pengembangan Pemuda. Gerakan wirausaha muda, salah satunya santri menjadi prioritas program yang dijadikan alat pendampingan dan pengembangan pemuda. Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Soleh berkomitmen mendorong anak muda khususnya santri yang ahli mengaji sekaligus wirausahawan. Sehingga nilai-nilai keagamaan yang dimiliki bisa mendukung perjalanannya dalam membangun usaha.
"Santri saat ini tidak cukup hanya dibekali kecapakan agama, tapi juga kecapakan hidup lain di antaranya wirausaha. Santri lebih siap saat terjun langsung di masyarakat. Kemandirian ekonomi menopang aktivitas dakwah dan bermanfaat untuk ummat," kata Asrorun Niam Soleh pada acara Pesantren Ramadan Pemuda bertema 'Meningkatkan Kemampuan Wirausaha Santri Menuju Kemandirian Ekonomi' di Pondok Pesantren Tebar Iman, Tangerang Selatan, Minggu (26/5/2019).
Menurutnya, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program-program pengembangan kewirausahaan di kalangan anak muda yang digagas di Deputi Pengembangan Pemuda. "Anak muda zaman sekarang harus didorong menekuni dunia wirausaha. Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi 2030 mendatang. Semakin banyak wirausaha muda akan semakin bagus ekonomi Indonesia. Kita akan gandeng semua pihak, untuk menjadikan wirausaha sebagai trend centre anak muda khususnya santri," katanya.
Kabag Organisasi Kepemudaan Kemenpora Abdullah Mas'ud berharap moral yang bagus harus dibarengi dengan skill atau kompetensi kerja yang bagus, agar santri memiliki nilai plus dalam membangun masa depannya. "Santri mempunyai modal penting dalam membangun pertumbuhan ekonomi nasional, selain agama, paling tidak ada tiga bekal utama yang dimiliki santri di pesantren yakni mandiri, disiplin dan jujur, jika ini diasah secara intens akan melahirkan generasi yang tangguh," imbuhnya. Panitia pelaksana, Khirzul Alim menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dengan menggandeng trainer dari Indonesia Youth Forum (IYF) dan Creator School.
Peserta dibekali dengan berbagai materi tentang wirausaha, di antaranya public speaking, financial planning, marketing startegy, business proposal hingga web development. usiness proposal hingga web development. Tidak hanya teori, peserta diajak langsung mewujudkan ide-ide inovatifnya tentang wirausaha lewat product research. Diakhir sesi para peserta diberi kesempatan mempresentasikan ide produk wirausahanya secara detail kepada trainer dan peserta yang lain. Ke depan, semoga kewirausahaan santri ini menjadi tren dan mampu melahirkan entrepreneur muda di kalangan santri.