Tanaman janda bolong tengah menjadi incaran masyarakat Indonesia terutama para pecinta tanaman hias. Tanaman hias dengan nama latin Monstera Adansoni Variegata ini digilai banyak orang lantaran tampilan daunnya yang unik. Peneliti Muda Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Ina Erlinawati mengatakan, tanaman janda bolong bukanlah asli dari Indonesia. Ia menjelaskan, tanaman dari famili Araceae ini awalnya tersebar luas di sebagian besar Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Janda bolong diketahui mudah tumbuh dan hidup merambat seperti di tiang atau teralis. Tanaman Ini juga termasuk tanaman tropis di mana ia bisa tumbuh mencapai 60 kaki atau sekitar 18,2 meter.

Sesuai dengan namanya, daun yang lebar pada janda bolong tampak banyak berlubang atau bolong. Mungkin bagi orang awam merasa heran, kenapa harga tanaman hias Janda Bolong atau monstera ini bisa melambung tinggi bahkan hingga menyentuh harga ratusan juta rupiah. Dikutip dari laman ketik.unpad.ac.id menurut Dosen Fakultas Pertanian Unpad Syariful Mubarok, ada beberapa faktor alasan mahalnya harga Tanaman hias Janda Bolong ini. Seperti bentuknya yang dapat dilihat memiliki keindahan pada daunnya yang berlubang, terutama pada jenis Variegata yang memiliki warna unik pada daunnya yaitu hijau putih yang mengakibatkan harganya pun menjadi fantastis. Meroketnya harga tanaman janda bolong bukanlah karena teknik budidayanya yang sulit, namun karena bentuk dari permainan harga semata. Kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthrium Gelombang Cinta, tapi karena semakin banyak yang produksi tanaman tersebut mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis. Hal demikian pun bisa terjadi pada tanaman janda bolong, jika banyak dibudidayakan dan jumlahnya meningkat di masyarakat bisa mengakibatkan harganya menjadi turun.

Ramainya tanaman hias janda bolong ini terdapat segi baik dan buruknya. Untuk segi baiknya, nilai ekonomis beberapa tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium pun turut meningkat. Namun segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis. Kemungkinan akan turunnya tanaman ini disebabkan karena mulai banyaknya yang menjual tanaman ini, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Jadi bagi anda yang sedang membudidayakan tanaman hias janda bolong ini ada baiknya untuk menjualnya dalam waktu dekat dikarenakan harganya yang masih tinggi.

Artikel Terkait