Halo Sobat Ekraf! Ada kabar membanggakan dari Desa Besakih, Karangasem, Bali. Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyebut gerakan wisata bersih di Desa Besakih layak menjadi proyek percontohan untuk destinasi wisata lain di Indonesia.
Dalam acara Road To Gerakan Wisata Bersih: Edukasi Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata Menuju Desa Adat Bersih dan Sehat, Kamis (21/11/2024), Wamenpar Ni Luh Puspa menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui edukasi pengelolaan sampah yang efektif dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih dan berkelanjutan.
“Kami harap pemberdayaan masyarakat dengan edukasi pengelolaan sampah yang efektif di Desa Besakih ini bisa menjadi proyek percontohan penerapan gerakan wisata bersih,” ujarnya.
Gerakan ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk:
Fokus utama kolaborasi ini adalah menangani permasalahan sampah di destinasi wisata.
“Upaya menciptakan desa yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah terpadu dan menjaga lingkungan Bali akan mendorong implementasi ekonomi sirkular dan ekonomi hijau menjadi nyata,” kata Wamenpar Ni Luh Puspa.
Gerakan Wisata Bersih ini diwujudkan melalui beberapa langkah konkret, seperti:
Dengan pendekatan ini, Wamenpar optimistis bahwa destinasi wisata Indonesia dapat menjadi lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
“Kami memandang ke depan akan terbangun destinasi wisata yang lebih bersih, lebih sehat, dan berwawasan lingkungan,” ungkapnya.
Wamenpar Ni Luh Puspa juga berharap gerakan ini dapat diperluas ke destinasi wisata lainnya di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi seperti ini perlu diamplifikasikan secara masif sehingga menjadi inspirasi bagi berbagai pihak,” tegasnya.
Sobat Ekraf, ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan perubahan positif bagi destinasi wisata. Yuk, kita dukung gerakan ini dan terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan, mulai dari tempat wisata di sekitar kita!